Dosa Ini Tidak Bakal Diampuni Allah SWT Walaupun Sudah Bertaubat. alam bahasa Arab, Dosa disebut itsm dan ‘ishyaan. Dosa merupakan perangkap setan di mana bagian dalamnya adalah api dan bagian luarnya itu disertai dengan rasa nikmat dan keinginan syahwat.
Seorang pendosa tentunya tidak mengikuti akalnya tapi justru mengekori kepada syahwat dan amarahnya.
Semua sifatnya itu spontanitas membuat orang lalai terlena dan tenggelam bahwa balasan siksa ilahi tengah menantinya.
Pernahkan kita berpikir tentang dosa-dosa kita? Baik dosa besar maupun dosa kecil. Kita meminta diampuni dosa-dosa kita kepada Allah SWT.
Namun tahu
1. Makan harta anak yatim secara haram
Untuk menghapuskan dosa tersebut, pemakan harta anak yatim mesti membayar kembali harta yang telah digunakan serta memohon maaf kepada anak yatim.
Jika anak yatim tersebut memaafkan perbuatannya, barulah boleh bertaubat kepada Allah. Seandainya anak yatim itu tidak memaafkan perbuataannya maka semua dosanya tidak terhapus.
2. Menuduh wanita solehah berzina
Orang yang menuduh wanita shalehah, hendaklah meminta maaf kepada wanita shalehah tersebut. Jika wanita shalehah itu memaafkan, maka terhapuslah dosa dan diperbolehkan bertaubat kepada Allah.
Namun bila wanita shalehah itu tidak memaafkan maka dosa tidak terhapus dan tidak boleh bertaubat kepada Allah SWT.
3. Lari dari medan jihad yang mempejuangkan kalimah Allah SWT
Mereka yang lari dari medan jihad adalah mereka yang dayus dan tidak layak memasuki surga. Dalam sejarah Islam hukuman bagi mereka lari dari medan jihad sehingga Rasulullah SAW terpaksa menunggu arahan Allah SWT untuk memaafkan kesalahan tersebut.
4. Melakukan sihir
Mereka yang melakukan sihir dan pengamal sihir adalah mereka yang syirik kepada Allah SWT, memang tidak layak bertaubat kepada Allah melainkan mengucap kembali kalimat syahadah dan mesti menyerah kepada kerajaan Islam untuk melaksanakan hukuman yang sewajarnya.
5. Bersyirik kepada Allah SWT atau menyamakan kedudukan Allah SWT dengan makhluk
Dosa syirik atau menyamakan kedudukan Allah SWT dengan makhluk, seadanya melalui niat, percakapan dan perbuatan yang tidak disadari atau disadari.
Maka dosa ini tidak boleh bertaubat, kecuali dengan mengucap kembali kedua kalimat syahadah dan pemerintah Islam mesti melaksanakan hukuman hudud barulah Allah rela menerima kembali amal ibadah seseorang hamba yang telah menduakan, menyamakan, atau menyekutukan Allah.
6. Membunuh para nabi yang diutus oleh Allah SWT
Mereka yang membunuh para Nabi hendaklah dihukum bunuh dan berserah diri kepada Allah SWT untuk mengazab mereka.
Rasulullah SAW pernah mengutuskan utusan untuk membunuh mereka yang menghina atau mengejek Allah dan Rasulullah semasa Negara Islam Madinah.
Itulah enam dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah, sebelum Anda ingin membayarnya. Semoga kita dihindari dari dosa besar tersebut.
Setiap muslim pasti selalu mengharapkan ampunan Allah, bahkan seburuk-buruk pendosa pun, kalau ditanya, “Mau gak semua dosamu Allah ampuni?” Jawabannya pasti mau.
Siapa yang tidak mau badannya dibersihkan dari keringat, kotoran, bahkan bau busuk yang melekat pada dirinya, begitupun pendosa, dia selalu mengharapkan ampunan Allah Swt. Tapi sayangnya, seseorang kadang lupa untuk menutup aib, dan keburukannya sendiri, berbuat maksiat lalu diceritakan kepada kawan-kawannya dengan tanpa malu dan perasaan bersalah. Kalau seperti itu jangan harap Allah Swt. akan menutup aibmu dan mengampuni dosamu, karena kau sendirilah yang telah merobek hijab-Nya.
Kalau kita memberikan baju pada orang yang telanjang, tapi dia malah merobek dan membuangnya maka pasti kita akan kesal dan marah. Maka Allah Swt. juga akan murka kepada kita ketika Allah Swt. menutup kesalahan kita, lalu dengan santai kita membicarakannya kepada orang-orang? Jika seperti itu jangan harap Allah Swt. akan mengampuni dosa kita.
Apabila setiap orang tidak merasa malu untuk menceritakan dosanya, biasanya ia menjadikan maksiat sebagai perkara yang biasa, sehingga semua orang menganggap enteng berbuat dosa, maka di sanalah bahayanya.
Karena itu dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ، فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ، عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا. وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
“Semua umatku diampuni kecuali orang-orang pengumbar (aib sendiri), sungguh buruk seseorang yang melakukan kesalahan dimalam hari, lalu di pagi hari setelah Allah Swt. menutup kesalahannya, dia mengatakan: Wahai Fulan, aku telah berbuat (dosa) begini dan begitu semalam tadi. Padahal Tuhannya telah menutup aibnya, sedangkan dia malah membuka hijab yang Allah Swt. berikan padanya.
Cukuplah kau dan Tuhanmu yang tahu atas aibmu selama dosa itu tidak berdampak mudarat bagi orang lain. Jangan hiraukan mereka yang mengatakan kamu munafik lah, sok alim lah, karena memang begitulah seharusnya, kalau kita mengharapkan ampunan Allah Swt. Munafik adalah orang yang menyembunyikan kekufuran dalam jubah keislaman, sedangkan orang yang menyembunyikan dosanya karena malu pada Allah Swt. lalu menyesal dan bertobat maka dia bukanlah munafik.
Semoga di sepuluh terakhir Ramadan ini Allah Swt. ampuni semua dosa kita, sehingga tidaklah kita meninggalkan bulan mulia ini melainkan dengan keadaan bersih dari dosa. Amin.
Referensi sebagai Berikut ini ;