Rabu, 13 Juli 2022

Dampak Menjadi Perantara Perbuatan Zalim

Dampak Menjadi Perantara Perbuatan Zalim

Dampak Menjadi Perantara Perbuatan Zalim. Mungkin dari kita entah sengaja atau tidak, entah dengan niat bercanda atau tidak, pernah menjadi perantara dalam menzalimi orang lain.Perlu kita ketahui, perbuatan zalim merupakan salah satu perbuatan yang akan merugikan diri kita sendiri. Meskipun yang mengerjakan perbuatan zalim tersebut bukan kita, namun jika kita adil menjadi perantara perbuatan zalim, maka Insya Allah kita pun juga akan merasakan balasan dari Allah Swt.

Dalam QS. Al-Maidah : 45, Allah SWT sudah berfirman; “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” Oleh karenanya, jangan libatkan diri kita menjadi perantara perbuatan zalim dari seseorang, sekalipun itu hanya melalui perkataan. Akan tetapi dari perkataan itulah, yang menggerakkan seseorang untuk berbuat zalim.

Al-Quran dan hadits telah memperingatkan kita tentang dampak berbuat zalim, diantaranya adalah:

1. Mendapatkan Azab yang Besar Berbuat zalim bisa mengakibatkan pelakunya mendapatkan azab yang besar dari Allah Swt.

Hal ini telah Allah jelaskan dalam QS. Al-Furqan : 19 ; “Dan barangsiapa diantara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.”

2. Dijauhkan Dari Nikmat Perbuatan zalim kepada Allah dan orang lain, bisa menjadikan pelakunya jauh dari kenikmatan dan rahmat Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal ini Allah Swt tegaskan dalam firmanNya yang tertuang dalam QS. Ghafir : 52 ; “(Yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim, dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.”

3. Sulit Terkabulnya Doa Apabila kita pernah menzalimi orang lain, dan yang kita zalimi mengadu kepada Allah, maka doanya akan langsung dikabulkan oleh Allah, sekalipun doa keburukan.

Rasulullah SAW pernah bersabda; “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bangkrut di Hari Kiamat Orang yang terus berbuat zalim ataupun orang yang menjadi perantara kezaliman, maka di hari kiamat kelak orang tersebut akan mengalami kebangkrutas amal yang dikerjakannya semasa di dunia.

Hal ini sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW, yakni : “Barangsiapa yang pernah berbuat aniaya (zalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia), sebelum datang hari, yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham.” (HR. Bukhari)

5. Mendatangkan Azab Allah Swt

Seseorang yang berbuat zalim atau menjadi perantara orang lain berbuat zalim, maka insya Allah, Allah akan mendatangkan bencana dan malapetaka bagi orang tersebut. Hal ini Allah Swt tegaskan dalam firmanNya yang tertuang dalam QS. Al-Hajj : 45.

“Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, karena (penduduk) nya dalam keadaan zalim sehingga runtuh bangunan-bangunannya. Dan betapa banyak pula sumur yang telah ditinggalkan, dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya).”

Oleh sebab itu, hendaklah kita menjauhi perbuatan zalim ini, sekalipun kita hanya menjadi perantaranya. Karena ancaman Allah kepada orang yang berbuat zalim sangatlah dahsyat dan mari kita semua berdoa, semoga Allah SWT menjauhkan kita dari sifat suka menzalimi orang lain.


Referensi sebagai berikut ini ;