Bagaimana Bertaubat Dari Dosa Mengambil Hak Orang Lain Sementara Yang Bersangkutan Sudah Meninggal.
PERTANYAAN :
P ustad sy tanya lagi, dulu waktu kecil sy pernah hutang kpd teman atau jajan tidak bayar, dan sekaramg tidak tahu keberadaannya atau sdh lupa bagaimana sy membayarnya sekarang krn sy takut ini sbg hutang dan besaran rupiahnya juga sdh lupa, dan bagaimana juga seandainya dulu kita pinjam barang tp lupa ngembalikan? Jazakumullah
JAWAB :
Syaikh Shalih Utsamin mengatakan ;
أما إذا كان الذنب بينك وبين الخلق، فإن كان مالاً فلابد أن تؤديه إلى صاحبه، ولا تقبل التوبة إلا بأدائه مثل أن تكون قد سرقت مالاً من شخص وتبت من هذا، فلابد أن توصل المسروق إلى المسروق منه.
أو جحدت حقاً لشخص؛ كأن يكون في ذمتك دين لإنسان وأنكرته، ثم تبت ، فلابد أن تذهب إلى صاحب الدين الذي أنكرته، وتقرَّ عنده وتعترف حتى يأخذ حقه. فإن كان قد مات، فإنك تعطيه ورثته، فإن لم تعرفهم، أو غاب عنك هذا الرجل ولم تعرف له مكاناً، فتصدق به عنه تخلصاً منه، والله- سبحانه وتعالى- يعلمه ويعطيه إياه.
“Adapun apabila dosa itu antara engkau dan sesama manusia yang lain, jika itu berkaitan dengan harta maka WAJIB engkau tunaikan kepada pemiliknya, dan TIDAK DI TERIMA TAUBAT melainkan dengan di tunaikannya hak orang lain yang telah engkau ambil, semisal engkau mencuri harta orang lain dan engkau ingin bertaubat maka wajib engkau mengembalikan harta yang telah engkau curi kepada pemiliknya.
Atau contoh yang lain, emgkau mengingkari hak orang lain, semisal engkau sebenarnya memiliki tanggungan hutang kepada orang lain namun engkau mengingkarinya, kemudian engkau bertaubat, maka engkau harus pergi kepada orang yang telah memberimu pinjaman hutang tadi yang telah engkau ingkari, dan engkau mengakui kesalahan yang telah engkau ingkari, hingga ia kemudian mengambil kembali haknya. JIKA DIA TELAH MENINGGAL DUNIA MAKA ENGKAU BERIKAN KEPADA AHLI WARISNYA, jika engkau tidak mengenal mereka, atau tidak mengetahui keberadaan mereka saat ini maka ENGKAU SEDEKAHKAN DENGAN NIATAN UNTUK ORANG YANG TELAH ENGKAU AMBIL HAKNYA TADI. Sesungguhny Alloh Maha Mengetahui hal tersebut, dan akan memberikan ganjaranya pada orang tersebut.” (Syarhu Riyadhis Shalihin Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin jilid 1 halaman 89)
Dari uraian Syaikh Utsaimin di atas kita tahu bahwa cara bertaubat dari dosa semacam itu (hutang pada teman atau jajan tidak bayar), maka selama kita masih bisa menemuinya kita temui dan kita berikan haknya yang telah kita ambil, jika ia telah meninggal maka kita berikan kepada ahli warisnya, dan jika ahli warisnya kita tidak mengenalnya dan tidak tahu keberadaanya maka KITA SEDEKAHKAN ATAS NAMA ORANG TERSEBUT. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui.
Bagaimana jika kita dulu pernah meminjam barang tapi lupa mengembalikan,..?
Jika memang saat ini kita ingat maka segera di kembalikan jika mampu, dan jika memang kita sama sekali tidak ingat maka berlaku sabda nabi :
إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان ، وما استكرهوا عليه . حديث حسن رواه ابن ماجه والبيهقي وغيرهما
“Sesungguhnya Alloh memaafkan kesalahan yang tanpa di sengaja, lupa, atau juga karena keadaan di paksa” (HR Ibnu Majah dan Baihaqi, hadits hasan)
Referensi sebagai berikut ini ;