Rabu, 20 Juli 2022

Agar Supaya Memiliki Akhlak Yang Mulia

Agar Supaya Memiliki Akhlak Yang Mulia, Ketika umat manusia sudah bobrok akhlaknya, maka Allah akan mengutus para nabi dan rasulnya untuk mengubah manusia menjadi insan yang berakhlak mulia. Dan khususnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, memiliki visi dan misi yaitu memahamkan tauhid kepada Allah, menyucikan jiwa, mengajarkan Al-quran, dan menyempurnakan akhlak. 

 Allah berfirman : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab :21)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : ”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Pada dasarnya manusia memiliki akhlak jabaliyah (akhlak sejak lahir) dan akhlak muktasabah (akhlak diperoleh melalui usaha). Karena bisa jadi seseorang sejak lahir memiliki akhlak keturunan dari kedua orang tuanya. Yang diwariskan melalui gen, jika orang tuanya suka menolong orang lain dan suka membantu, maka bisa jadi anaknya memiliki sifat yang sama tanpa perlu usaha. 

Sedangkan akhlak yang melalui usaha dan perjuangan yaitu seseorang memiliki sifat pelit  dan kikir serta tidak memiliki kepedulian kepedulian kepada orang lain. Lalu dia belajar ilmu agama, hingga akhirnya ia paham tentang keutamaan sifat dermawan, sifat menolong, dan sifat yang lainnya. Kemudian dia berusaha dengan sekuat tenaga agar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik.

Allah berfirman : “Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumuah : 2)

Sifat apa sajakah yang dapat memperbaiki diri kita.

Dalam memperbaiki perilaku bangsa Arab jahiliah, Rasulullah menggunakan beberapa cara mujarab. Yang dimana akan menjadi contoh orang sesudahnya. Adapun caranya sebagai berikut : 

Aqidah Keimanan Kepada Allah 

Dasar pondasi yang pertama dibangun adalah aqidah tauhid dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepadanya, dan hal ini merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya kepadanya. Serta corak kehidupan Muslim. 

Seperti ini dijelaskan dalam Alquran : “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, rabb seluruh alam.” (QS.Al-An’am : 162).

Ketaqwaan

menanamkan ketakwaan dan memperbanyak zikrullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada.” (HR. Ahmad & Turmudzi) 

Juga bersabda : “Dan beliau menjelaskan bahwa tempat takwa adalah hati.” (HR.Muslim). 

Ketika manusia diperintahkan menjaga dan memelihara Ketakwaan maka akan mengingatkan manusia yang beriman, untuk waspada kepada jeratan iblis. Bila ketakwaan sudah menguasai hati, akhlak seseorang akan menjadi sangat mulia

Allah berfirman  : “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan- kesalahannya). (QS. Al-A’raf : 201)

keikhlasan

menanamkan keikhlasan dalam semua perbuatan merupakan hal yang harus diusahakan dalam memperbaiki akhlak. Sebagaimana Allah berfirman : “Kitab (Al-Qur’an) ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Maha Bijaksana.” (QS. Az-zumar : 1)

Dan Allah pun telah mewanti-wanti agar kita terhindar dari sifat riya. Yang telah disebutkan dalam Al-quran : “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS. Al-Bayyinah : 5)

Ilmu 

Rasulullah SAW mendidik para sahabat untuk mencintai ilmu dan mempelajarinya.

Memberikan Contoh Yang Baik 

Memberikan teladan yang baik dan selalu paling terdepan mempraktikkan akhlak mulia. Menanamkan kebebasan dan Sikap Yang Positif.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, ‘Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan bila mereka zalim, kami pun ikut.’ Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila orang-orang baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti kejahatan mereka.’’ (HR. At-Turmudzi).

Mengikutsertakan Orang lain

Dalam melakukan perubahan dan menyiapkan ahli di bidang tertentu. Atau bisa dibilang dengan cara menyampaikan kebaikan tanpa memandang derajatnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.’’ (HR.Al-Bukhari).Dalam Hadis ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Alquran bukan hanya bagi Rasulullah, melainkan setiap Muslim wajib menyampaikannya.

Bervariasi dalam cara menyampaikan 

Ketika menyampaikan ayat atau hadits harus ada yang membuat perumpamaan, bercerita, diskusi, ataupun hal lainnya agar tidak muncul kebosanan dalam diri para sahabat.Menjadi pribadi yang mulia Menjadi muslim yang berakhlak baik bukan sekedar menjadi orang baik saja. Namun juga menghendaki kebaikan tersebut tersebar dan dirasakan oleh orang-orang yang di sekitarnya. Karena itulah, menjadi baik sendiri saja tidak cukup jika kebaikan tersebut tidak dapat dirasakan oleh orang dan lingkungan dimana seorang muslim berada. 

Referensi sebagai berikut ini ;