Penyesalan Selalu Datang Terlambat. Sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah sebentar saja. Hidup yang penuh dengan senda gurau dan permainan belaka. Bukan hidup yang sebenarnya.
Hidup yang sebenarnya ternyata ada pada saat kita hidup yang kedua kali di alam akhirat nanti. Semua manusia yang berada di muka bumi ini akan merasakan mati sebanyak dua kali dan hidup sebanyak dua kali juga. Informasi ini ada dalam kitab suci Al-Qur'an. QS. Ar-Rūm (30): 40"Allah yang menciptakan kamu (mati yang pertama), kemudian memberimu rezeki (hidup yang pertama), lalu mematikanmu (mati yang kedua), kemudian menghidupkanmu kembali (hidup yang kedua).
Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan." QS. Al-Ghafir (40): 11"Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" Coba perhatikan kedua ayat tersebut di atas:
Pada surat Ar-Rūm ayat 40, hanya Allah Yang Maha Menciptakan yaitu dengan menghidupkan dan mematikan manusia masing-masing sebanyak dua kali dan menantang tuhan-tuhan selain Dia, apakah bisa melakukan penciptaan manusia dari tiada menjadi ada seperti Diri-Nya?, kemudian mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali? Tujuannya supaya kita sebagai makhluk yang kosong dan penuh keseimbangan ini dapat mengambil pelajarannya di dunia, sebelum kita mati yang kedua dan dihidupkan kembali di akhirat kelak, apakah akan beroleh surga akibat perbuatan baik ataukah neraka akibat perbuatan buruk.
Sedangkan pada surat Al-Ghafir ayat 11 menceritakan tentang keadaan di neraka nanti bagi orang-orang yang melakukan perbuatan buruk dan dosa. Sewaktu di dunia dahulu ia selalu menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain dan berbuat dosa serta perbuatan buruk, dan akhirnya ia menyesali perbuatannya tersebut dan mengakui bahwa hanya Allah, Tuhan Yang Maha Menciptakan, termasuk menciptakan dirinya sendiri sebagai manusia yang kosong.
Maka dari itu, hidup di dunialah yang seharusnya kita sebagai makhluk yang kosong dan penuh keseimbangan ini banyak-banyak melakukan "tiga jalan yang lurus" yaitu selalu berkata 'kebenaran', selalu melakukan 'kebaikan' dan selalu menghasilkan 'kemanfaatan' dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja, serta dalam kondisi apapun tanpa memandang status, suku, agama, ras dan antar golongan yang kelak akan dibalas dengan surga yang penuh kenikmatan.
Seringkali di dalam Al-Qur'an, Allah menjanjikan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan hidup kekal di dalamnya sebagai balasan bagi orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan diantaranya: QS. Al-Mā'idah (5): 119"Allah berfirman, "Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung." QS. Al-Ḥadid (57): 12"Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung."
QS. An-Nisā (4): 57"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman." Seperti apakah orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan yang Allah ceritakan dalam Al-Qur'an itu? Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat: QS. Al-Baqarah (2): 277"Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." QS. Al-Mā'idah (5): 55"Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah)." Ya, ternyata mengerjakan shalat saja tidaklah cukup dan harus diteruskan dengan menunaikan zakat serta akhirnya menjadi orang-orang yang tunduk berserah diri hanya kepada Allah.
Jika kita memilih hidup yang sebaliknya yaitu berkata yang tidak benar dan melakukan kejahatan dengan merusak keseimbangan dan pertumpahan darah di bumi ini serta menghasilkan kemudharatan yang kelak akan dibalas dengan azab yang pedih yaitu berada di neraka yang penuh kesengsaraan dan kekal di dalamnya. QS. Yūnus (10): 27"Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi kehinaan.
Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." Hidup adalah pilihan. Karena hanya manusia yang ditulari sifat ber kehendak oleh Allah Yang Maha Berkehendak. Pilihlah pilihan yang terbaik buat bekal hidup kita di akhirat nanti.
Jangan sampai kita menyesal saat kita sudah berada di akhirat atas segala perbuatan buruk kita di dunia dahulu dan memohon-mohon kepada Allah agar bisa dikembalikan lagi ke dunia untuk banyak melakukan perbuatan baik.
Percuma saja permohonan tersebut kita mohonkan kepada Allah, karena kita hidup di dunia hanya sekali dan dunia pun sudah berakhir, kita tinggal menunggu hisab-Nya, apakah mendapatkan reward berupa surga yang penuh kenikmatan ataukah berupa neraka yang penuh penyesalan. Jika akhirnya nerakalah tempat tinggal kita yang abadi, hanya ada penyesalan yang akan kita rasakan. Ya, penyesalan memang selalu datang terlambat, karena di akhirat nanti tinggal menyisakan "balasan" saja dengan azab yang pedih.
Referensi : Ilustrasi : Penyesalan Selalu Datang Terlambat