Memakan Buah Kholdi
Entah bagaimana bisa salah dan keliru. Allah sendiri yang berfirman kepada nabi Adam dan istrinya tentang apa yang holeh apa yang tidak boleh dilakukan di dalam surga. Tetapi sejak diberi istri oleh Allah swt, Adam sering tak hadir pada majlis para malaikat. Adam juga banyak menghabiskan waktu bersama istrinya. Di sinilah pintu masuk bagi syaithan untuk menggoda Adam. Hanya saja dalam kenyataan Adam begitu susah untuk digoda. Tiba gilirannya Iblis yang lebih pandai itu menggoda istri Adam yakni Siti Hawa untuk tidak mendekati pohon Kholdi.
Oblis memainkan kelicikannya agar Adam dan Hawa tidak memakan buah kholdi karena siapa yang memakan buah kholdi akan kekal di dalam surga.
Adam bertaubat 40 tahun
Bukan waktu yang sebentar bagi seorang nabi Adam untuk diterima taubatnya. Ia perlu 40 tahun berzikir dan berdoa yang Allah ajarkan kepadanya. Inilah zikir taubat nabi Adam as.
'Rabbana zalamna anfusana wailamtaghfirlana watarhamna lakunnanaminal khasiriin".
Di sini Allah mau melihat kesungguhan Nabi Adam dalam menyesali kesalahannya dan betul-betul bertaubat. Bukti yang paling nyata adalah banyak sungai terbentuk di bumi sebagai bukti penyesalan nabi Adam. Dalam 40 tahun pertaubatan itu nabi Adam tak berani menengadakan muka dan telapak tangannya ke arah langit. Penyesalan nabi Adam bertambah panjang ketika dia dipisahkan dengan istrinya. Adam diturunkan di India sekarang, sedangkan Siti Hawa diturunkan di Jeddah Arab Saudi Sekarang. Penyesalan nabi Adam yang juga terjadi dipicu oleh kenyataan bahwa di bumi dia harus kerja keras untuk memperpanjang hidup karena semua bersifat manual alias mesti usaha. Beda dwngan kehidupan di surga - semua keinginannya bersifat otomatis.
Taubat nabi Adam diterima pada 10 muharram
Menguak Peluang Kita Masuk Surga. Nabi Adam diterima taubatnya setelah 40 tahun menyesali kesalahannya memakan buah larangan di surga yakni buah kholdi. Nabi Adam diterima taubatnya pada tanggal 10 muharram pada tahub ke 40. Sungguh penantiannya yang panjang. Di sini kita belajar bahwa taubat mesti sungguh-sungguh dan sabar dalam menjalaninya. Saking banyaknya air mata taubat nabi Adam maka banyak sekali sungai terbentuk di bumi karena saking banyaknya air mata penyesalan nabi Adam as. Tetapi pelajaran di sini adalah pertaubatan menghasilkan keberkahan bagi anak cucunya. Tidak salah jika kitapun bertaubat dengan sungguh-sungguh akan memberikan keberkahan bagi kehidupan anak cucu kita.
Peluang kita masuk surga
Bagaimana peluang kita sebagai anak cucu Adam tentu tidak perlu dilihat dari penderitaan yang dialami nabi Adam ketika bertaubat karena satu kesalahan yang dilakukannya. Alquran memberi tahu kita bahwa peluang anak cucu Adam untuk memasuki surga sangat besar asalkan mereka menjaga iman dan amal soleh selama hidupnya. Yang paling penting adalah anak cucu Adam mestu menjalani taubatan nasuha. Yakni taubat yang sungguh-sungguh. Umur anak cucu Adam yang pendek-pendek tidak membatasi mereka untuk memperoleh rahmat dan hidayah Allah sehingga mereka menjaga iman dan amal soleh mereka. Lagi pula umat nabi Muhammad saw memperoleh keistimewaan karena mereka memperoleh kehormatan untuk melakukan dakwah lailaha illallah. Karena kerja dakwah mengajak mentaatii Allah ini menjadikanmumat nabi Muhammad jadi lebih mulia dibanding ymat rerdahulu karena walau mereka berumur pendek tetapi mereka mengemban tugas para nabi yakni "amar makruf nahi mungkar".
Selain untuk umat nabi Muhammad dimuliakan walau berumur pendek karena mereka merupakan umat dari nabi yang paling mulia yakni nabi akhir zaman. Uniknya nur Nuhammad, Allah ciptakan sebagai bahan dasar pembuatan langit dan bumi termasuk seluruh manusia dan makhluk lainnya. Kemuliaan nabi Muhammad ini menyebabkan kemuliaan bagi umatnya. Tetapi sebaliknya siapa yang hadir pada saat nabi Nuhammad sudah diutus lalu mereka tidak mengikutinya maka mereka akan memperoleh azab yang lebih pedih dibanding umat terdahulu yang mendurhakai para nabi.
Referensi : Menguak Peluang Kita Masuk Surga