Penyebab Dikabulkan dan Ditolaknya Do'a. sebuah hadis Qudsi diterangkan;
عن أنس بن مالك رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: أربع خصال: واحدة منهن لي، وواحدة لك، وواحدة بيني وبينك، وواحدة فيما بينك وبين عبادي. فأما التي لي لا تشرك بي شيئًا. وأما التي لك علي فما عملت من خير جزيتك به. وأما التي بيني وبينك فمنك الدعاء وعلي الإجابة. وأما التي بينك وبين عبادي فارض لهم ما ترضى لنفسك.
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. Nabi saw menyampaikan firman Allah: “Ada empat kualitas, satu di antaranya adalah untuk-Ku, satu untukmu, satu antara aku dan kamu dan satu lagi antara kamu dan hamba-Ku. Adapun yang menjadi hak-Ku adalah engkau tidak mensekutukan-Ku dengan suatu apapun. Adapun yang hakmu dari-Ku adalah apa yang engkau lakukan dari kebaikan, engkau akan mendapat ganjarannya. Adapun yang di antara aku dan kamu adalah doa. Sedangkan yang di antara kamu dan hamba-hamba-Ku adalah maka ridhokanlah untuk mereka apa yang engkau relakan untuk dirimu.”
Dalil dari Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; dari Abu Hurairoh ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah kepadanya. (HR. Ahmad)
Pentingnya untuk berdoa karena ia sebut juga sebagai ibadah.
روى الإمام أحمد بسنده، عن النعمان بن بشير رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله : إن الدعاء هو العبادة، وقرأ هذه الآية :وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ .
Dari Nu’man din Basyir ra. Rosulullah bersabda: “Sesungguhnya doa adalah ibadah”. Lalu nabi membaca firman Allah: “Dan Berkatalah Tuhan kalian: ”Berdoalah kepadaku, Aku akan kabulkan doa kalian. (QS. Ghofir :60)
Sebab-sebab tidak dikabulkannya doa di antaranya karena tergesa-gesa untuk minta dikabulkan, berbuat dosa, memutuskan silaturrahim, serta memakan dan mengenakan yang haram. Dalilnya hadist shahih riwayat Imam Muslim; Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Doa seorang tidak selalu dikabulkan jika melakukan dosa, atau memutuskan silaturrahim, atau tidak tergesa-gesa. Sahabat lalu bertanya: “Apakah tergesa-gesa itu ya Rosulullah?” Rosulullah bersabda: “ Seorang berkata, Aku telah berdoa namun belum juga dikabulkan, lalu ia berputus asa, kemudian tidak lagi berdoa.” (HR. Muslim)
Dalam Hadist yang lain disebutkan: “Seorang menengadakan tangannya ke langit sambil berdoa, ya Tuhanku, ya Tuhanku, sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram bagaimana mungkin dikabulkan?” Sebab dikabulkan doa di antaranya menghadirkan hati, tidak berputus asa jika belum dikabulkan dan berdoa pada waktu yang mustajab. Di antara waktu yang mustajab adalah: Di sepertiga malam saat Allah SWT turun ke langit dunia, ketika di antara azan dan Iqomah, setelah sholat wajib dan ketika khatib Naik mimbar sampai selesai sholat jumat.
Di antara adab berdoa:
Pertama; Menghadirkan hati sambil menghadap kiblat dan keadaan suci, berdoa dengan penuh kekhusyu’an sambil mengangkat kedua tangan, mengawali doa dengan membaca tahmid dan shalawat, mengakui segala dosa dengan membaca istighfar dan bertaubat, bertawasul dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah serta yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah. Dalam Kitab Mustadrok Imam Hakim meriwayatkan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه ، عن النبي قال: «ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة، واعلموا أن الله لا يقبل الدعاء من قلب غافل لاه»
Dari Abu Hurairoh ra, Nabi saw bersabda: “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai.
في السنن وصحيح أبي حاتم عن أنس رضي الله عنه ، أنه كان مع رسول الله جالسًا ورجل يصلي، ثم دعا فقال: اللهم أني أسألك بأن لك الحمد لا إله إلا أنت، أنت المنان، بديع السموات والأرض، يا ذا الجلال والإكرام، يا حي يا قيوم. فقال النبي : لقد دعا الله باسمه العظيم الذي إذا دعي به أجاب وإذا سئل به أعطى.
Dalam kitab sunan dan shohih Abi Hatim, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa ia bersama Rosulullah sedang duduk, sedangkan seorang sedang sholat kemudian berdoa: “Ya Allah aku memohon kepadamu dengan Segala pujian yang engkau miliki, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau maha pemberi, pencipta langit dan bumi, Ya Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Wahai yang maha menghidupkan dan Maha berdiri sendiri”. Maka Nabi bersabda: “Ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang agung yang apabila ia berdoa dengan nama-nama itu akan dikabulkan, apabila dipinta akan diberi.”
Kedua; Merintih dalam berdoa sesuatu yang disukai oleh Allah:
Imam Al-Auza’i meriwayatkan hadist dari Aisyah:
ذكر الأوزاعي، عن الزهري، عن عروة، عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله : إن الله يحب الملحين في الدعاء.
Dari Aisyah ra, Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merintih dalam berdoa”.
Doa senjata orang beriman dan menolak datangnya bencana
عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله : «الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السموات والأرض.
Dari Ali bin Abi Tholib ra, Rosulullah bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.
Imam Ibnu Abi Dunya menyebutkan dalam kitabnya: “Orang-orang yang dikabulkan doa” bahwa seorang sahabat dari anshor bernama Abu Ma’qol seorang pedang, tatkala ia didatangi seorang pencuri yang meminta semua hartanya, lalu ia meminta izin terlebih dahulu untuk shalat. Kemudian ia berwudhu, lalu shalat empat rakaat, ketika di sujud terakhir ia membaca doa:
يا ودود، يا ذا العرش المجيد، يا فعالاً لما تريد، أسألك بعزك الذي لا يرام، وبملكك الذي لا يضام، وبنورك الذي ملأ أركان عرشك أن تكفيني شر هذا اللص، يا مغيث أغثني! يا مغيث أغثني.
Ketika selesai salam, ia melihat seorang berkuda telah berdiri di sampingnya, kemudian menghunus pedang lalu membunuh pencuri tersebut. Ia kemudian bertanya, siapakah Anda? Penunggang kuda itu menjawab: Saya adalah malaikat dari langit ke emapat, saya mendengarmu berdoa lalu aku datang ke mari untuk menolongmu.
Imam Hasan Al-Basri mengatakan: Barang siapa berwudhu lalu sholat empat rakaat kemudian membaca doa ini baik dalam kondisi terdesak atau tidak kecuali dikabulkan doanya.
وعن ثوبان رضي الله عنه ، عن النبي قال: لا يرد القدر إلا الدعاء، ولا يزيد في العمر إلا البر، وإن الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه.
Dari Tsauban ra, Nabi Saw bersabda: “Tidak ada yang dapat menolak qadar kecuali doa, tidak ada yang menambah umur kecuali kebaikan, Sesungguhnya seseorang terhalang dari rezeki karena dosanya. Wallahu a’lam bishowab.