Akan tetapi, semua yang Allah tetapkan adalah kebaikan, tidak ada keburukan. Sebab, semua itu sesuai dengan hikmah Allah azza wa jalla Penilaiannya pun adalah penilaian yang lengkap, bukan seperti contoh tadi: sakitnya seseorang. Seseorang sakit. Bagi dia, itu sakit. Kondisi buruk. Orang pun mengatakan, “Kondisinya memburuk, semakin melemah.” Akan tetapi, sesungguhnya hal itu mungkin baik bagi dia. Bahkan, kalau menilai secara umum, takdir Allah pasti baik. Anggaplah bagi dia (si sakit) sendiri dulu. Ternyata dengan sakit tersebut dosanya terampuni, derajatnya semakin tinggi, dan seterusnya.
Termasuk mengapa Allah menciptakan Iblis; Allah tidak akan melakukan sesuatu yang buruk, semuanya baik; hikmah-hikmah-Nya. Kita mungkin paham sebagian dan belum memahami yang lain. Jadi, tidak ada pertentangan antara bahwa semua perbuatan Allah dalam menetapkan segala sesuatu itu baik dan keimanan kita terhadap takdir, baik atau buruknya. Semua itu dinilai dari setiap pribadi manusia.
Referensi : Penjelasan tentang Takdir Baik dan Buruk