Ada sekelompok orang munafik, di antara mereka ada Mukhasyyin bin Humayyir, seorang pria dari Asyja’ dan sekutu Bani Salamah yang ikut serta bersama Rasulullah ketika beliau pergi ke Tabuk. “Apakah menurut kalian memerangi Bani Ashfar sama dengan memerangi musuh-musuh yang lain? Demi Allah, besok kita akan terkepung di pegunungan-pegunungan itu.” Ujar Mukhasyyin bin Humayyir. Ternyata, Allah Ta’ala memberitahu nabi–Nya tentang siapa mereka. Lalu mereka mendatangi Rasulullah untuk meminta maaf. “Aku terhalang ikut perang karena namaku dan nama ayahmu,” kata Mukhasyyin bin Humayyir
Maka Allah mengampuninya dengan firman-Nya, Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka bertaubat) dia adalah segolongan orang yang dimaafkan-Nya. Kemudian ia dinamakan ‘Abdurrahman bin Humayyir, lalu ia berdoa kepada Allah Ta’ala agar gugur sebagai syahid dan tidak dikenali. Ternyata, ia gugur pada Perang Yamamah tanpa meninggalkan bekas sama sekali.