يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ, يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضِ, يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ, أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ اْلآيَةِ الْكَرِيْمَةِ وَ مَا فِيْهَا مِنَ اْلأَسْمَاءِ الْعَظِيْمَةِ اَنْ تُلْجِمَ فَاخُ عَنَّا وَ تُخْرِسَ لِسَانَهُ حَتَّى لاَ يَنْطِقُ اِلاَّ بِخَيْرٍ اَوْ يَصْمُتْ, خَيْرُكَ يَا هَذَا بَيْنَ عَيْنَيْكَ وَ شَرُّكَ تَحْتَ قَدَمَيْكَ.
Ya hayyu ya qoyyuum, ya badi’as-samaawati wal ardhi, ya dzal jalali wal ikram. As-aluka bihaqqi hadzihil ayatil karimati wama fiha minal asma-il ‘azhiimati an tuljima fahu ‘anna, wa tukhrisa lisanahu hatta la yanthiqu illa bikhoirin au yashmut. Khairuka ya hadza baina ‘ainaika wa syarruka tahta qadamaika.
“Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan. Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (ayat kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al-asmaul a’zham, kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam. Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.”
Disebutkan di dalam kitab Abwabul Faraj, bahwa di antara keistimewaan ayat kursi bagi orang yang hendak menemui orang yang zalim atau penguasa yang diktator, hendaklah ia membaca ayat kursi saat menemuinya. Kemudian setelah selesai, ia hendaknya membaca doa di atas, maka mulut orang itu seakan-akan terkunci, tidak berkutik dan berani macam-macam, serta tidak akan berhasil melaksanakan rencana jahatnya.
Referensi : Keutamaan Membaca Ayat Kursi Saat Menemui Orang Zalim