Perbuatan zalim akan mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala di dunia dan di hari akhir. "Islam melarang umat manusia berbuat zalim, Al-Qur'an juga telah memberikan peringatan berupa ancaman bagi orang zalim." esungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh, Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim. (QS Ali Imran: 192)
Dalam penjelasan Tafsir Ringkas Kementerian Agama, ayat ini menjelaskan, mereka berdoa kepada Allah Sang Pencipta yang menghidupkan dan mematikan. Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka karena menyekutukan-Mu dan akibat keangkuhannya, maka sungguh Engkau telah menghinakannya dengan menimpakan azab yang pedih. Maka tidak ada seorang penolong pun yang dapat memberikan pertolongan bagi orang yang zalim. Karena orang-orang zalim pantas mendapatkan murka dan siksaan dari Allah Swt.
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini mengandung arti mereka berdoa, Ya Allah, Ya Tuhan kami, kami mohon dengan penuh khusyuk dan rendah hati, agar kami benar-benar dijauhkan dari api neraka, api yang akan membakar hangus orang-orang yang angkuh dan sombong di dunia ini, yang tidak mau menerima yang hak dan benar yang datang dari Engkau pencipta seluruh alam.
Kami tahu orang-orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, adalah orang-orang yang sungguh-sungguh telah Engkau hinakan karena kezaliman dan kekafiran yang telah mereka lakukan di dunia ini. Mereka terus-menerus merasakan siksa neraka itu, karena tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim dan kafir. Tidak ada seorang pun dapat jadi penolong mereka dan dapat mengeluarkan mereka dari kepedihan siksa yang dialaminya.
Zalim merupakan perbuatan yang dilarang agama. Allah SWT menunda siksaan mereka dan ajal mereka, agar mereka kian bertambah zalim dan melampaui batas. "Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan." (QS Ali Imran 178).
Hal itu mungkin ditangguhkan juga untuk memberi kesempatan kepada orang-orang zalim agar bertaubat dan kembali ke jalan Allah, yang memiliki sifat Al-Halim (Yang Mahalembut).
Atau karena orang yang terzalimi sebelumnya telah berbuat zalim kepada yang lain pada masa hidupnya, lalu kezaliman yang menimpa dirinya merupakan hukuman atas kezaliman dia sendiri pada masa lalu. Allah SWT sungguh telah mengancam orang-orang zalim dengan mendahulukan hukuman mereka di dunia sebelum kembali ke akhirat, karena hinanya kezaliman, dan banyaknya efek buruk bagi masyarakat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
“Tidak ada sesuatu yang aku patuhi kepada Allah di dalamnya (amalan itu) lebih cepat mendapat ganjaran lebih dari menyambung tali silaturahim, dan tidak ada sesuatu yang lebih cepat hukumannya dari berbuat zalim dan memutus tali silaturahim.” (HR Baihaqy).
Oleh karena itu, balasan bagi orang zalim di dunia ini mungkin muncul pada kesimpulannya, yaitu akhir hidupnya akan sangat menyakitkan. Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah akan menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zalim. Apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah melepaskannya."
Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs Hud ayat 102).
Sebagaimana Allah menghinakan pelaku zalim saat di dunia, yang merasakan kepahitan hidup dan kehinaannya, Allah juga akan menyiksanya pada hari kiamat. Di antara hukuman duniawi pelaku kezaliman ialah diharamkannya dia dari keberkahan dan dihilangkannya nikmat. Allah SWT berfirman dalam surat Al Qalam yang menceritakan tentang para pemilik kebun, dan mereka pelit, mereka bertekad untuk tidak memberikan hak yang seharusnya diberikan kepada orang fakir miskin, Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil) nya di pagi hari dan mereka tidak mengucapkan, "Insya Allah, " lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita, lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari, "Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya.” Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan, "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), padahal mereka mampu (menolongnya). Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)." (QS Al Qalam ayat 17-27).
Dikutip dari Okezone.com, perbuatan zalim adalah sifat yang melampaui batas kemanusiaan, melanggar ketentuan, dan menentang atau menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Perbuatan zalim merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT bahkan Allah melaknat perbuatan tersebut. Tidak hanya Allah yang tidak menyukainya. Malaikat dan sesama manusiapun sangat tidak suka dengan orang yang berbuat zalim.
Allah SWT tidak suka terhadap perbuatan zalim, seperti firmannya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Ali Imran: 57).
Ada banyak bentuk perbuatan zalim yang dibenci oleh Allah SWT. "Perbuatan zalim memang mempunyai banyak bentuknya dari perbuatan zalim kepada Allah, perbuatan zalim kepada orang lain, perbuatan zalim pada diri sendiri, dan zalim kepada binatang. Allah akan memberi hukuman kepada mereka yang berbuat zalim di akhirat nanti. Bahkan mereka yang berbuat zalim akan tidur beralaskan api neraka dan diselimuti api neraka," ujar ustaz tersebut.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al A’raaf: 41).
Karena kebencian Allah kepada orang-orang zalim, orang yang berbuat zalim tidak akan pernah mendapatkan tempat terbaik di akhirat kelak. seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al An'am ayat 135: “Kalian akan tahu siapa yang akan mendapat tempat terbaik di akhirat dan sesungguhnya orang-orang zalim itu tidak akan beruntung.” Perbuatan zalim memiliki banyak dampak salah satunya merugikan orang lain. Bahkan orang yang dizalimi dosa-dosanya akan berpindah ke orang yang berbuat zalim.
Referensi : Balasan Bagi Orang yang Zalim