Rabu, 13 Juli 2022

Sifat Zalim Hanya Dimiliki Orang-orang Keji dan Hina, Berikut Doa Bila Bertemu Orang Zalim

Sifat Zalim Hanya Dimiliki Orang-orang Keji dan Hina, Berikut Doa Bila Bertemu Orang Zalim


Dalam ajaran agama, sifat zalim adalah kebalikan dari sifat adil. Sifat zalim ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang keji dan hina. Di antara ciri-ciri orang zalim yakni gemar melakukan kemungkaran, senantiasa mengingkari kebenaran dan suka membuat pembenaran, serta gemar berperilaku tercela sepertia suka menganiaya.

Zalim melambangkan kekejaman, tidak berperikemanusiaan, senang melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, serta ketidak adilan. Pada dasarnya sifat zalim merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

Nah bila bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri zalim, Islam mengajarkan doa agar kita dijauhkan atau dilindungi dari kezaliman orang tersebut. Sebelum membaca doa ini, dianjurkan kepada kita untuk membaca ayat qursi terlebih dahulu. 

Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah Swt tanpa izin-Nya. Allah Swt mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah Swt meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Berikut doa saat berhadapan dengan orang zalim
Artinya,

"Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan. Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (ayat kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al asmaul a’zham, kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam. Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu."


Referensi Sebagai berikut ini ;