Banyak orang merasa nyeri ulu hati setelah makan banyak. Ini biasanya disebabkan oleh naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Kondisi yang dikenal sebagai refluks asam lambung ini juga kerap menyebabkan sendawa, perut kembung, serta mual dan muntah. Namun demikian, nyeri pada bagian ulu hati juga bisa menandakan gangguan pencernaan lain yang lebih serius. Berikut ulasan mengenai penyebab, cara mengobati, dan tips pencegahannya.
Mengapa ulu hati terasa sakit setelah makan
Setelah dilumatkan di dalam mulut, makanan akan bergerak melewati kerongkongan untuk dicerna dalam organ lambung. Gerakan menelan ini menyebabkan terbukanya sfingter esofageal (otot berbentuk cincin yang membatasi kerongkongan dan lambung).
Sfingter esofageal terus menutup selama tidak ada makanan dan cairan yang bergerak turun dari kerongkongan. Jika sfingter tidak menutup dengan sempurna, makanan dan asam lambung dapat naik sehingga menimbulkan rasa panas pada ulu hati.
Rasa panas ini berasal dari asam lambung yang merupakan asam kuat. Naiknya asam lambung juga kerap menimbulkan rasa tak nyaman pada ulu hati, nyeri pada dada, atau rasa asam dan pahit yang muncul pada pangkal kerongkongan atau mulut.
Beragam sensasi tak nyaman tersebut dikenal sebagai heartburn. Pada banyak kasus, heartburn juga diperparah oleh kebiasaan makan hingga kekenyangan, minum alkohol, merokok, dan konsumsi makanan yang sangat pedas.
Nyeri pada ulu hati akibat heartburn biasanya berlangsung beberapa menit dan dapat membaik setelah minum obat antasida. Namun, konsultasikan kepada dokter bila mengalami heartburn hingga dua kali seminggu atau merasakan gejalanya memburuk.
Dokter dapat memberikan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Bila kondisi Anda tidak kunjung membaik, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebabnya.
Beragam penyebab rasa sakit pada ulu hati
Rasa sakit yang muncul sesekali pada ulu hati tergolong wajar. Namun, jika kondisi ini terjadi berulang kali atau Anda terus merasakannya walaupun tidak habis makan, ada baiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut.
Nyeri yang Anda rasakan bisa menandakan penyakit atau gangguan pada organ-organ di sekitar area ulu hati, misalnya sebagai berikut.
1. Tukak lambung
Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah terkikisnya lapisan dalam lambung akibat pengaruh asam lambung. Penyakit ini juga dapat terjadi pada bagian atas usus halus dan terkadang bagian bawah kerongkongan yang berbatasan dengan lambung.
Penyebab utama tukak lambung adalah infeksi bakteri H. pylori atau penggunaan obat tertentu secara berlebihan, terutama pereda nyeri. Infeksi dan konsumsi obat membuat lapisan dalam lambung lebih mudah terkikis oleh asam sehingga terbentuklah luka.
Gejala tukang lambung yang paling umum adalah nyeri pada ulu hati. Gejala lainnya meliputi:
- sakit perut,
- mual dan muntah,
- lebih mudah kenyang,
- perut kembung, dan
- sering sendawa.
Gejala-gejala tersebut cukup sering dialami oleh penderita penyakit asam lambung, tapi belum tentu semua orang mengalaminya. Semakin parah luka yang terbentuk, semakin berat juga gejala yang akan muncul.
Rasa nyeri dan gejala-gejala lainnya juga dapat bertambah parah ketika perut kosong dan baru membaik setelah Anda makan. Pada kasus yang lebih parah, bisa saja terjadi perdarahan dalam yang ditandai dengan:
- badan lesu,
- kulit pucat,
- sesak napas,
- muntah disertai bercak darah, dan
- munculnya darah pada feses.
Saat terjadi perdarahan, Anda mungkin dapat mengeluarkan tinja gelap atau hitam atau muntah darah yang terlihat seperti kopi. Perdarahan dapat terjadi dari waktu ke waktu atau terjadi tiba-tiba hingga menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
2. Batu empedu
Batu empedu yang menyumbat saluran empedu dapat menyebabkan nyeri pada ulu hati. Ciri-ciri lainnya yaitu nafsu makan menurun, mual dan muntah, perut kembung, demam, kulit kuning (jaundice), feses berwarna tanah liat, dan nyeri pada perut sebelah kanan.
Terdapat 2 jenis batu empedu, yakni sebagai berikut.
Batu kolesterol. Ini adalah jenis batu empedu yang paling umum. Warnanya kuning dan banyak mengandung kolesterol yang tidak dapat dicerna.
Batu pigmen. Batu ini berwarna cokelat tua dan hitam. Warna tersebut berasal dari kadar bilirubin yang tinggi.
Pada banyak kasus, penyakit batu empedu harus ditangani lewat pembedahan untuk membuang batu tersebut. Anda dapat mencegah batu empedu dengan menjaga berat badan sehat, mengurangi konsumsi lemak, dan memperbanyak konsumsi serat.
3. Radang kerongkongan (esofagitis)
Esofagitis adalah peradangan atau iritasi pada bagian dalam dinding kerongkongan. Peradangan ini bisa disebabkan oleh naiknya asam lambung, infeksi, iritasi akibat efek samping pemakaian obat-obatan tertentu, dan gangguan autoimun.
Gejala utama esofagitis adalah nyeri pada ulu hati yang bisa menjalar ke perut sebelah kanan. Anda mungkin juga akan mengalami gejala yang mirip dengan penyakit asam lambung seperti sulit menelan, heartburn, dan rasa asam tidak normal dalam mulut
Selain itu, kondisi lainnya yang kerap menandakan esofagitis adalah:
- rasa nyeri saat menelan,
- nyeri di belakang tulang dada yang terjadi saat menelan makanan,
- tersangkutnya makanan dalam kerongkongan (impaksi makanan),
- perut mulas, dan
- naiknya asam lambung ke mulut.
Bila tidak ditangani dengan baik, esofagitis bisa mengakibatkan pembentukan jaringan parut, atau perdarahan. Komplikasi lainnya adalah Barrett’s esophagus, yaitu kondisi ketika sel-sel kerongkongan berubah menyerupai sel usus karena terus teriritasi.
4. Peradangan lambung (gastritis)
gejala maag dan batu empedu
Gastritis sering disamakan dengan maag. Padahal, maag adalah istilah awam untuk menggambarkan kumpulan gejala gangguan pencernaan seperti:
- Sakit perut,
- mual dan muntah,
- nyeri ulu hati,
- heartburn,
- perut kembung atau begah, dan
- mulut terasa asam.
Maag bukanlah penyakit, melainkan gejala yang menandakan penyakit tertentu, seperti gastritis. Sementara itu, gastritis adalah masalah pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori, gangguan autoimun, atau pengikisan dinding lambung.
Pada kasus yang lebih parah, gastritis dapat menyebabkan perdarahan pada lambung. Gejalanya yakni muntah darah yang terlihat seperti ampas kopi dan feses berwarna hitam. Kondisi ini harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Selain nyeri pada ulu hati, gejala lain yang muncul antara lain kehilangan nafsu makan, sakit perut, demam, peningkatan detak jantung, serta feses berminyak dan berbau.
Gejala pankreatitis akut lainnya meliputi:
- mual atau muntah,
- diare,
- gangguan pencernaan,
- demam hingga 38 derajat celcius atau lebih,
- kulit, kuku, dan bagian putih mata tampak kuning, serta
- nyeri atau pembengkakan pada perut.
Pada kasus yang paling parah, pankreatitis dapat menyebabkan perdarahan, syok, dan mungkin berakibat fatal. Maka dari itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami tanda-tanda penyakit ini.
6. Preeklampsia pada ibu hamil
Ibu hamil adalah kelompok yang paling rentan mengalami sakit pada ulu hati. Pasalnya, janin yang terus membesar akan menekan perut sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memengaruhi tingkat nyeri.
Akan tetapi, rasa sakit pada ulu hati yang terus-menerus muncul bisa menjadi pertanda preeklampsia. Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Selain itu, berikut adalah tanda dan gejala lain dari preeklampsia.
- Tiba-tiba mengalami pembengkakan pada muka, kaki, tangan, dan mata.
- Tekanan darah menjadi sangat tinggi, yaitu lebih dari 140/90 mmHg.
- Terjadi peningkatan berat badan dalam 1 atau 2 hari.
- Nyeri pada perut bagian atas.
- Sakit kepala yang sangat parah.
- Mual dan muntah.
- Penglihatan kabur.
- Penurunan frekuensi dan jumlah urine.
- Terdapat protein pada urine (hal ini diketahui setelah melakukan pemeriksaan urine).
Preeklampsia bisa berakibat fatal bagi ibu dan janin. Maka dari itu, Anda membutuhkan pengawasan ketat dari dokter jika sudah terdiagnosis. Pemeriksaan seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan tekanan darah diperlukan untuk mendapatkan diagnosis tepat.
Rasa sakit pada ulu hati dapat disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari kebiasaan makan terlalu banyak hingga penyakit pada sistem pencernaan. Pada umumnya, nyeri akibat kebiasaan makan dapat diatasi dengan memperbaiki kebiasaan yang keliru.
Namun, segera periksakan diri Anda ke dokter bila nyeri sering terjadi, diikuti berbagai gejala di atas, atau bahkan gejala lainnya yang tidak disebutkan. Kumpulan gejala yang Anda alami bisa saja menandakan masalah kesehatan yang harus segera diatasi.
Cara meredakan rasa panas atau nyeri pada ulu hati
payudara gatal saat hamil
Pertama-tama, kenali lebih dulu apa yang menyebabkan rasa sakit pada ulu hati Anda. Penanganan nyeri terkait kebiasaan makan tentunya berbeda dengan nyeri akibat penyakit pada sistem pencernaan.
Setelah itu, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasi nyeri yang melanda.
1. Jangan berbaring setelah makan
Banyak dari kita tunduk oleh rasa kantuk akibat kekenyangan dan akhirnya memilih untuk tiduran setelah makan. Akan tetapi, Anda sebaiknya menunda dulu keinginan ini karena langsung berbaring setelah makan dapat memperparah heartburn.
Jika Anda merasa mengantuk setelah makan, cobalah berjalan-jalan sebentar, mencuci piring, atau melakukan kegiatan lain selama 30 menit ke depan. Waktu yang paling baik untuk berbaring agar perut tidak nyeri adalah dua jam setelah makan.
2. Kenakan pakaian yang longgar
Ikat pinggang atau pakaian lain yang terasa ketat dapat menekan perut sehingga memperburuk rasa terbakar pada ulu hati. Setelah makan, sebaiknya kendurkan semua pakaian yang ketat atau gantilah baju Anda dengan yang lebih longgar.
3. Hindari rokok, alkohol, atau kafein
tips berhenti merokok
Rokok, alkohol, dan kafein ternyata memperparah heartburn. Ini karena ketiganya dapat melemahkan kinerja otot sfingter esofageal yang berfungsi mencegah asam lambung naik menuju kerongkongan. Akibatnya, refluks asam lambung lebih mungkin terjadi.
4. Posisikan tubuh bagian atas lebih tinggi saat berbaring
Meninggikan bagian atas tubuh sebanyak kurang lebih 10 – 15 cm saat berbaring dapat mencegah refluks asam lambung dan heartburn. Ini karena ketika posisi tubuh bagian atas lebih tinggi, gravitasi akan mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Tidur dengan bantal cekung yang dirancang khusus juga merupakan pilihan lain yang cukup efektif. Kebanyakan bantal yang dijual akan menaikkan kepala, bahu, dan dada Anda sebesar 30 – 45 derajat atau 15 – 20 cm untuk mencegah refluks.
Selain itu, Anda dapat menggunakan bantal ini dengan posisi miring atau tidur telentang tanpa khawatir akan menekan leher atau kepala Anda. Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati jika mengganjal tubuh Anda dengan tumpukan bantal.
Pastikan tubuh Anda tidak menekuk, sebab tubuh yang tertekuk akan meningkatkan tekanan di perut. Hal ini justru bisa semakin memperparah rasa sakit pada ulu hati dan sensasi terbakar pada dada Anda.
5. Kurangi makan makanan berlemak
mencerna makanan berlemak
Makanan berlemak bukanlah sesuatu yang jahat bagi tubuh. Zat gizi ini justru dibutuhkan sebagai cadangan energi dan untuk melindungi organ-organ. Namun, orang-orang yang sering mengalami heartburn sebaiknya membatasi asupan lemaknya.
Konsumsi lemak secara berlebihan dapat memperparah rasa nyeri, panas, dan mulas pada perut. Tidak hanya itu, pola makan tinggi kolesterol yang tidak diimbangi konsumsi serat juga meningkatkan risiko terbentuknya batu pada empedu.
6. Mengonsumsi obat
Ada berbagai jenis obat yang ampuh meredakan nyeri ulu hati akibat heartburn. Berikut di antaranya.
Antasida. Dikenal juga sebagai obat asam lambung, antasida bekerja dengan menetralisasi asam lambung berlebih. Obat ini bekerja dengan cepat, tapi tidak bisa menyembuhkan kerongkongan ataupun lambung yang terluka.
H-2-receptor antagonists (H2RA). H2RA bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung. Efeknya tidak secepat antasida, tapi obat ini dapat meredakan nyeri lebih lama.
Proton pump inhibitors (PPI). Obat PPI seperti lansoprazole dan omeprazole bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung.
Obat-obatan di atas ampuh redakan heartburn secara cepat dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Akan tetapi, jika obat-obatan di atas tidak bekerja atau Anda terlalu sering menggunakannya, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.
Anda mungkin memiliki kondisi medis atau gangguan pencernaan yang perlu diperiksa lebih lanjut. Dokter kemungkinan besar akan menyarankan sejumlah tes untuk mencari penyebab rasa nyeri pada ulu hati Anda.
Jika penyebabnya terbukti penyakit seperti gastritis atau gangguan empedu, Anda tentu membutuhkan penanganan yang berbeda. Penanganan untuk Anda akan disesuaikan menurut masing-masing penyakit.
Referensi sebagai berikut ini ;