Kalau anda beraktifitas cari akhirat dulu, dan jangan lupakan pilihan duniamu untuk engkau ambil yang mendukung ibadahmu. Mengambil dunia itu jangan mengambil semuanya, ambilah yang kira kira bermanfaat untuk bekal di akhirat. Misal, bila anda ingin memilih pakaian, niatkan bagaimana supaya kita bisa beribadah dengan pakaian terbaik, Hal itu penting dilakukan agar Allah SWT menyukai dan Rasulullah SAW menyenangi pakaian kita. Maka dunia kata akan mengikuti. Ketika kepentingan akhirat di dahulukan. Sering kali orang orang mengeluh rezekinya macet, pekerjaan tidak terbuka, dan sebagainya. Itu sebenarnya, karena niat dalam mencari dunia bukan untuk kepentingan akhirat. Maka dunia pun menjadi seret. Sedangkan nasib bukan bagian dari diri kita yang langsung kita terima.
Namun nasib itu kita yang memilih, kita yang mengambil. Jadi nasib baik buruk itu pilihan kita. Kita yang memilih, Maka Allah SWT yang menetapkan.maka ketika kita bisa memilih yang baik, lantas mengapa memilih yang buruk. Dan Allah SWT disini saking sayangnya kepada hamba, Allah SWT memberi petunjuk yang disebut hidayah. Hidayat diberikan oleh Allah SWT supaya kita sebagai hamba Allah SWT tidak mengambil nasib yang buruk. Maka Allah SWT mengarahkan hamba kepada hidayah. Pilihannya dua, mengikuti hidayah tersebut atau tidak. Contoh dengan kumandang adzan subuh. Pilihannya ada 2 pergi ke masjid atau meneruskan tidur.
Itu kita memilih nasib. Maka Allah SWT memberi petunjuk, Allah SWT menggerakkan hatinya supaya bersegera ke mesjid mengambil pilihan yang baik, Karena berbarengan dengan itu, setan berpacu memberi pilihan lain yang buruk. Di sana kita lantas mengambil bagian kita yang kemudian menjadi nasib kita. Maka jadikan diri ini supaya mampu bersinergi dengan Allah SWT dan menjadi wali Allah SWT di dunia. Banyak berusaha berdoa dan ikhtiar untuk tujuan akhirat. Maka Allah SWT yang akan mengurusi urusan dunia.
Referensi sebagai berikut ini ;