Memperbaiki Akhlak Paling Efektif Menurut Rasulullah Muhammad SAW, akhlak, tak lepas dari perilaku seseorang, baik akhlakul karimah (akhlak baik) maupun akhlakul mazmumah (akhlak buruk). Seorang insan tercipta dengan dua macam akhlak, yakni akhlak yang sudah ada sejak lahir, dan akhlak yang bisa dirubah menjadi lebih baik. Nah, bagi seseorang yang merasa belum menemukan jati dirinya dan berupaya memperbaiki diri, ada beberapa cara efektif untuk memperbaiki akhlak menurut Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya.
1. Membenarkan Akidah
Akidah yang benar (yakni akidah ahlus sunnah wal jama’ah) dapat menjadikan akhlak kita menjadi lebih baik. Hal ini telah terbukti bahwa akidah para salafus shalih mampu menghantarkan mereka kepada akhlak yang mulia dan menghindarkan mereka dari akhlak yang tercela. Selain itu, kualitas akidah kita juga sangat mempengaruhi kualitas akhlak kita. Apabila akidah dan keimanan kita baik, maka baik pula akhlak yang kita miliki
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. (HR. Abu Dawud : 4682)
Hadits ini menunjukkan bahwa keimanan dan akhlak memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu, tidaklah kita memperbaiki akhlak kecuali dengan membenarkan akidah dan meningkatkan keimanan terlebih dahulu.
2. Mengokohkan Iman
Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepada-Nya merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya kepada-Nya. Keimanan juga membuat seseorang lebih konsisten dengan akhlak baiknya.
Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, ‘Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan bila mereka zalim, kami pun ikut.’ Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila orang-orang baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti kejahatan mereka.’’ (HR At-Tirmidzi).
3. Memperbaiki Akhlak dengan Beribadah
Ibadah adalah sebuah cara dan wasilah yang paling utama untuk melatih dan mendidik diri kita untuk menjadi lebih baik. Ibadah tidak hanya menjadi wasilah untuk mendidik aspek ruhiyyah saja. Namun, ibadah juga mendidik aspek jismiyyah, ijtima’iyyah, khuluqiyyah, jamaliyyah, maupun aqliyyah. Semua aspek tersebut akan terlatih apabila kita istiqomah melaksanakan ibadah-ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
4. Membaca Al-Quran
Al Quran adalah petunjuk utama dalam berakhlak mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus, (QS. Al-Israa’ : 9).
Rasulullah sendiri menjadikan Al Quran sebagai tolak ukur bagi dirinya dalam berakhlak. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim wajib membaca dan mempelajari Al Quran. Dengan membaca dan mempelajarinya maka kita akan mengetahui bagaimana cara berakhlak yang benar. Ketahuilah, sesungguhnya Al Quran merupakan obat hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang yang beriman.
Allah SWT berfirman : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus : 57)
5. Memperbaiki Akhlak dengan Bersabar
Akhlak yang baik berdiri di atas empat rukun yang mendirikannya tidak boleh berpindah kecuali berada di atasnya (yaitu) : sabar, menjaga diri dari yang buruk, berani, dan adil.
Sabar itu ada tiga jenis, diantaranya : Sabar dengan Allah, adalah kita senantiasa bersabar meminta pertolongan kepada-Nya agar tetap dalam kesabaran.
Sabar untuk Allah, adalah hendaknya kita bersabar dalam rangka meraih cintanya Allah, dan menginginkan wajah-Nya.
Sabar bersama Allah, adalah kita bersabar menetap bersama apa yang Allah kehendaki terhadap diri kita dan bersabar menjalani hukum-hukum agama-Nya.
6. Mempelajari Perjalanan Hidup Nabi
Cara memperbaiki akhlak selanjurnya yaitu dengan mempelajari perjalanan hidup Rasulullah. Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan:
Barang siapa yang menghendaki kebaikan akhirat, hikmah dunia dan perjalanan hidup yang adil serta memiliki seluruh akhlak yang baik serta memperoleh keunggulan yang memikat,…
maka hendaknya ia meneladani Muhammad Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan mengamalkan akhlaknya dan meneladani perjalanan kehidupannya dengan segenap kemampuannya.
Oleh karena itu, tidaklah mungkin kita meneladani Rasulullah kecuali dengan mempelajari perjalanan kehidupan beliau.
7. Bersahabat dengan Orang Berakhlak Mulia
Sebenarnya akhlak kita sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang kita jadikan sebagai sahabat. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang kalian memperhatikan siapa yang dijadikannya sebagai teman. (HR. Abu Dawud : 4833)
Oleh karena itu, agar kita bisa memperoleh akhlak yang baik, maka bersahabat dengan orang-orang yang berakhlak mulia adalah suatu keniscayaan.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari : 5534)
8. Mengunjungi Orang yang Berakhlak Mulia
Apabila kita banyak berkunjung dan bertemu dengan orang-orang yang berakhlak mulia dan mempelajari akhlak mereka maka kita akan dimudahkan untuk memperbaiki akhlak. Tahukah kamu? Bahwa penyebab mulianya akhlak para sahabat adalah karena mereka senantiasa mengunjungi Nabi dalam rangka mempelajari akhlak dan adab beliau. Cara itu kemudian diwariskan kepada para generasi setelahnya, dimana mereka mempelajari akhlak guru mereka sebagaimana mempelajari ilmu dari mereka.
9. Memperbaiki Akhlak dengan Mengingat Kehidupan di Akhirat
Untuk memperbaiki akhlak dalam islam, kita hendaknya mempunyai sifat zuhud dan selalu mengingat akhirat. Rasulullah mengingatkan para sahabat dengan akhirat dan menganjurkan agar merenggangkan diri dari dunia. Beliau bersabda, “Perbanyaklah menyebut penghancur kenikmatan, yakni kematian.” (HR Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Ma jah).
10. Melatih Diri Sendiri
Akhlak yang mulia tidak dapat diperoleh dengan hanya berdiam diri. Justru dengan berlatih itulah maka Allah akan memperbaiki akhlak kita.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya barang siapa yang berusaha menjaga diri dari meminta-minta maka Allah akan menjaganya dari meminta-minta, dan barang siapa yang berusaha menyabarkan diri maka Allah berikan dia kesabaran, dan barang siapa yang berusaha merasa cukup maka Allah berikan ia kecukupan. Kalian tidak akan pernah diberikan pemberian yang terbaik dan terluas dari pada sebuah kesabaran.” (HR. Bukhari : 6470).
Jadi, sudah tau kan cara-cara memperbaiki akhlak itu tidak sulit, bukan? Terapkan di kehidupan sehari-harimu ya, sahabat muslimah. Dan jangan lupa untuk tetap memperbaiki diri hari ke hari menjadi pribadi yang lebih baik.
Referensi sebagai berikut ini ;