Sejatinya manusia adalah makhluk yang diberi akal dan pikiran. Hingga mungkin sekali manusia tak luput dari kesalahan. Tapi Allah swt tidak diam begitu saja dengan semua doa yang diperbuat oleh umatnya. Banyak kesempatan yang diberikan agar mereka segera bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Orang yang sangat beruntung adalah mereka yang bertobat. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa` ayat 110 yang berbunyi:
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sebagai hamba Allah, manusia memiliki dua pilihan dalam hidupnya. Yaitu, melepaskan dosa yang telah dilakukan atau tetap melakukan dosa tersebut selama hidupnya.
Meskipun manusia melakukan banyak dosa, Allah akan tetap mengampuni dosa bagi manusia yang bertobat dengan tobatan nasuha. Karena Allah merupakan Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tobat adalah insyaf atau sadar dan timbul kemauan dalam diri manusia untuk meninggalkan dosa yang telah mereka perbuat. Sedangkan tobat nasuha merupakan tobat yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dengan tekad yang penuh, niat, dan menyempurnakannya dengan usaha memperbaiki diri.
1. Evaluasi Diri
Pertama-tama yang biasa dilakukan bagi mereka yang ingin melakukan tobat nasuha adalah evaluasi diri. Merenungi tentang dosa-dosa yang telah dilakukan. Tanpa merenung, maka tidak akan menemukan apa kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat. Oleh sebab itu, perlu sekali melakukan evaluasi diri secara mendalam.
2. Akui Kesalahan
Dengan cara mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, dan meminta ampun kepada Allah adalah langkah dalam melakukan tobat nasuha. Kesalahan kepada siapa pun perlu disadari, sehingga bisa memohon ampun serta berkomitmen tidak akan mengulangi kesalahannya.
3. Perbaiki Kesalahan
Setelah mengakui dan menyadari semua kesalahan yang telah diperbuat, maka perbaikilah semua kekeliruan tersebut. Ini adalah salah satu bukti bahwa mereka bersungguh-sungguh melakukan tobat. Dalam langkah ini, Allah menilai bukan hanya dari niat, tetapi tentunya juga amalan baik yang konsisten.
4. Mohon Ampun Kepada Allah
Selanjutnya memohon ampunan kepada Allah dengan melakukan salat tobat dan berdoa dengan berserah diri pada-Nya atas segala dosa yang telah diperbuat, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja.
Karena hanya Allah yang dapat menilainya, maka minta ampunlah setiap saat. Allah Maha Pengampun dan Penyayang, maka memohon ampunlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
5. Bertobat dengan Kondisi Beriman
Orang yang beriman akan senantiasa menjaga dirinya dengan bertobat. Kemudian tidak akan mengulang dosa yang telah dilakukannya. Allah berjanji akan mengampuni dosa manusia jika mereka mau memohon ampun kepada-Nya.
Allah juga akan menghapus dosa-dosa manusia dengan syarat yang bertobat merupakan orang yang dalam keadaan beriman. Sementara orang yang tidak dalam kondisi beriman, belum tentu akan diterima pertobatannya.
6. Bertobat atas Khilaf
Cara bertobat selanjutnya adalah dengan tidak mengulangi lagi kesalahan dosa yang dilakukan. Bahkan mereka akan menjauhi perbuatan yang keliru dan membawakan dampak yang buruk. Tobat nasuha adalah tobat yang bersungguh-sungguh dan melakukan kesalahan bukan karena disengaja melainkan karena khilaf atau ketidaktahuan. Karena orang beriman tidak akan melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah secara sengaja. Tobatnya akan diterima oleh Allah asalkan tidak akan dilakukan lagi perbuatan dosa itu.
7. Bertobat Sebelum Ajal
Sebelum ajal menjemput, alangkah baiknya sebagai muslim bertobat setiap waktu dengan menyadari kesalahan yang diperbuat. Manusia tidak tahu kapan ajal datang. Sedangkan kematian dalam kondisi belum bertobat adalah salah satu penyebab hati gelisah menurut Islam.
"Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’ Dan tidak pula diterima tobat orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kafir. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An Nisa: 18).
Surat Az-Zumar Allah ampuni semua dosa, meski termasuk dosa membunuh dan berzina kecuali dosa syirik. Allah mengampuni dosa-dosa hambanya karena sesungguhnya Allah yang mengetahui segala rahasia dan alasan, baik yang diungkapkan maupun yang disembunyikan. Allah menyediakan jalan pertaubatan dan hijrah kepada setiap pendosa, termasuk dosa besar dan keji seperti termasuk di dalamnya membunuh mau pun berzina.
Dalam hadis riwayat Muslim, dari Ibnu Mas'ud RA yang bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW. "Dosa manakah yang lebih besar?Nabi SAW menjawab, Kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dia telah menciptakanmu. Ibnu Mas’ud bertanya kembali. Lalu apa? Nabi SAW menjawab, Kamu membunuh anakmu karena khawatir ia makan bersamamu. Ibnu Mas'ud bertanya, Lalu apa? Nabi SAW menjawab, Kamu berzina dengan isteri tetanggamu.
Namun, Allah tidak memaafkan dosa syirik hambanya yang mati dalam keadaan menyekutukan atau menduakanNya dengan tuhan-tuhan dan sesembahan lain. Firman Allah dalam Surah Az Zumar 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
Artinya : Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az Zumar: 53-54).
Allah tidak mengampuni Dosa Syirik, Firman Allah SWT: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa asyirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar. (Surah An Nisa’ : 48).
Rasulullah SAW bersabda, "Allah brefirman; "Hai hambaKu, selama engkau menyembahku dan mengharapKu, maka Aku mengampuni apa yang datang daripadamu. Hai hambaku jika kau tidak bersyirik kepadaKu aku akan menemuimu dengan sebanyak itu pengampunan. (Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Dzarr).
Sabdanya Rasulullah lagi, "Tiada seorang hamba mengucapkan, "Lailaha Illahllhu" lalu mati mengucapkannya melainkan ia masuk syurga" Bertanya Abu Dzar, Walaupun berzina dan mencuri?Beliau menjawab, "Walaupun berzina dan mencuri"
Persoalan, pertanyaan dan jawaban ini berulang tiga kali antara beliau dan Abu Dzar, yang akhirnya ditambah oleh Rasulullah SAW dengan kata-kata, "Walaupun tidak disukai oleh Abu Dzar, Maka keluarlah Abu Dzar dari tempat Rasulullah SAW sambil mengulang-ulangi kata Rasulullah yang mengenai dirinya. Dan demikian seterusnya tiap kali ia meriwayatkan hadis ini, tidak lupa membubuhinya dengan kata-kata Rasulullah terakhir itu.
Diriwayatkan oleh Abu ya’la dari Jabir, bahwa Rasulullah SAW bersabda : Pintu maghfirah Allah atas hambanya selalu terbuka selama belum tertutup oleh dinding. Bertanya seorang, apakah dinding itu Ya Rasululah?" "yaitu, syirik kepada Allah," jawab Rasulullah Sabdanya lagi : Barangsiapa mengetahui bahwa Aku (Allah) berkuasa mengampuni segala dosa, Aku (Allah) ampunilah dosa-dosa dan tidak peduli selama ia tidak bersyirik kepadaKU.
Sungguh Dialah Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang. Seorang lelaki bertanya, "Bagaimana dengan syirik Ya Rasulullah?. Beliau enggan menjawab, hanya membaca ayat 48 Surat An Nisa.
Dosa Syirik, Syirik adalah dosa besar yang paling besar, diletakkan sebagai dosa besar yang pertama daripada 76 dosa besar yang dihimpun oleh Imam Al-Zahabi dalam kitabnya Al-Kaba’ir. Maka jelas syirik merupakan perkara yang sangat diharamkan dalam Islam
Jenis-jenis Syirik Yang Wajib Diketahui
Ada enam jenis syirik yang telah dibahagikan oleh Imam al-Sanusi melalui al-Muqaddimat.
- Syirik istiqlal : Menetapkan adanya dua tuhan atau lebih yang berlainan seperti akidah Majusi yang mempercayai adanya Ahura Mazda dan Angra Mainyu.
- Syirik tab’id : Menyatukan tuhan daripada beberapa oknum seperti akidah Triniti agama Kristian.
- Syirik taqrib : Beribadah kepada sesuatu selain daripada Allah SWT dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Syirik taqlid : Beribadah kepada Allah kerana mengikut orang lain.
- Syirik asbab : Menyandarkan satu kesan terhadap sebab tertentu yang bersifat adat seperti berpegang bahwa manusia kenyang kerana makan, dan bukan Allah SWT yang mengenyangkannya.
- Syirik aghrad : Beramal kerena selain daripada Allah SWT.
Untuk nomor 1 sehingga 4, seseorang itu akan dikira sebagai kufur secara jimak dan untuk nombor 6, ianya dikira sebagai maksiat dan tidak kufur secara jimak. Walau bagaimanapun, untuk nombor 5 memerlukan perincian yang mendalam.
Berikut cara hijrah dan bertaubat
1. Menyesali perbuatannya
Tidak akan terhapus dosa seorang hamba tidak mengawalinya dengan sadar akan penyesalan, rasa sesal yang dirasakan oleh seseorang yang berbuat zina dapat mengembalikannya pada jalan yang benar dan kembali pada Allah SWT. Menyesali dosa yang pernah dilakukan dapat membersihkan hati dan memantapkan niat jika rasa sesal itu dijadikan awal dan cambuk untuk bertaubat kepada Allah SWT.
2. Taubat nasuha
Jika ingin menghapus dosa-dosa besar seperti zina maka seseorang harus lah bertaubat dengan sungguh-sungguh atau taubat nasuha. Taubat nasuha adalah taubat yang sungguh-sungguh berasal dari hati dan dilakukan karena seseorang menyesali perbuatannya.
Allah memberikan janji bahwa Ia akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang melakukan kesalahan sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT pada surat At Tahrim ayat 8 berikut ini
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS At tahrim ayat 8)
3. Shalat taubat
Shalat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWt dan menghapuskan dosa. Seseorang yang ingin bertaubat atas dosa-dosanya dapat meminta ampunan lewat shalat taubat. Shalat taubat itu sendiri adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebanyak dua hingga enam rakaat pada malam hari selepas shalat isya. Dengan mengerjakan shalat taubat dan tentunya tidak meninggalkan shalat wajib, dosa yang dilakukan akan diampuni oleh Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam Qu’an surat Al baqarah ayat 222.
Lebih disunnahkan terlebih dahulu melakukan mandi taubat, sama seperti mandi junub. Dan niatkan dalam hati keinginan untuk bertaubat.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS Al Baqarah 222)
4. Perbanyak zikir dan istigfhar
Memperbanyak dzikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artnya : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Al imran ayat 135).
5. Melakukan kebaikan pada sesama
Jika seseorang berbuat dosa dan keburukan maka untuk menghapuskannya ia perlu melakukan hal atau kebaikan pada orang atau makhluk lainnya seperti dengan bersedekah, menghapuskan utang orang lain, memberi makan binatang dan sebagainya seperti yang dikisahkan seorang wanita pelacur yang masuk surga karena memberi minum anjing yang kehausan.
6. Berpuasa
Berpuasa adalah salah satu cara melatih hawa nafsu dan kesabaran kita. Puasa juga dapat menghapuskan dosa apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh terutama jika melakukan puasa sunnah seperti puasa arafah (baca keutamaan puasa arafah) dan asy syura.(baca keutamaan puasa arafah)
7. Memperbanyak membaca Alquran dan bersholawat pada Nabi Muhammad.
Alquran dapat menjernihkan hati dan membacanya tidak hanya mendatangkan ketenangan akan tetapi juga menghapuskan dosa seseorang. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya” (HR. Muslim).
Bersholawat pada Nabi Muhammad insyaallah akan mendapat syafaat beliau di akhirat. Percayalah sesungguhnya Nabi Muhammad tidak akan rela jika masih ada umatnya yang belum masuk syurga, kecuali yang telah melakukan dosa syirik atau tertutup hatinya dari Allah yang Maha Esa.
Referensi Sebagai Beriku ini ;