Ciri Ahli Surga dan Ahli Neraka sebagai berikut ini penjelasannya ; Setiap orang tentunya menginginkan surga setelah di akhirat nanti. Untuk mencapainya semua orang tahu bahwa ibadah dan perbuatan baik dapat mengantarkan kita ke sana. Namun, tak pernah ada yang tahu siapa saja yang dijamin masuk surga atau neraka. Selama ini yang telah diketahui, orang-orang yang sudah dijamin menjadi ahli surga adalah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan lain sebagainya. Sementara di zaman sekarang, ahli surga menjadi rahasia Allah SWT.
Namun, mengutip Abdullah bin Zaid RA, Abdul Wahab As Sya'rani dalam kitabnya Mukhtasar At Tadzkirah lil Qurtubi menjelaskan, ada ciri-ciri tertentu untuk bisa mengenali seseorang sebagai ahli surga. Ciri-ciri tersebut telah disebutkan dalam Al - Quran. Seorang ahli surga hidupnya penuh dengan kesedihan dan takut pada azab Allah SWT. Namun, kesedihan yang dirasakannya bukan perkara dunia, melainkan bagaimana caranya dia dekat dengan Allah serta kekhawatiran akan masa depannya di akhirat.
Dalam Surat At Thur ayat 26-27, Allah berfirman,
"Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami dahulu sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka."
Tak hanya ahli surga, ciri ahli neraka juga disebutkan dalam Alquran Surat Al Insyiqaq ayat 13. Dalam ayat itu Allah menunjukkan ciri orang yang masuk golongan ahli neraka.
"Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya." Dari ayat tersebut para ahli neraka tergambar dari kehidupannya yang selalu bersenang-senang dengan urusan duniawi. Saking terlarut dalam urusan dunia, mereka mengabaikan masa depannya di akhirat.
Penghuni surga memiliki ciri atau karakteristik yang positif. Pertama, wajhun malihun. Penghuni surga selalu menampilkan wajah yang ceria, gembira dan optimis. Wajah ceria merupakan bagian dari karakteristik seseorang yang selalu berfikir positif (positif thinking) dengan semua orang dan segala hal. Kedua, lisanun fashihun. Penghuni surga selalu bicaranya hal-hal yang baik dan bermanfaat. Pembicaraannya selalu menyejukkan. Ketiga, qalbun naqiyyun. Penghuni surga berhati bersih. Tidak iri dan dengki. Mampu mengendalikan diri dari amarah, emosi dan ego. Dan selalu mengedepankan persamaan bukan perbedaan. Terakhir, penghuni surga memiliki yadun sahiyyun. Penghuni surga memiliki karakteristik yang dermawan. Mau berbagi ilmu, pemikiran, harta, dan tenaga.
Penghuni neraka mengarah kepada sesuatu yang bernilai negatif. Penghuni neraka memiliki sifat dan budi yang jelek. Pertama, wajhun ‘abisun. Wajah yang masam, tidak mudah senyum, cemberut, garang dan tidak ceria. Wajah seperti ini tidak menampilkan wajah yang simpatik, merangkul dan membangun. Kedua, lisanun fahisyun. Pembicaraannya selalu kotor. Diksi yang digunakan selalu membawa pertentangan dan permusuhan, tidak menyejukkan. Ketiga, qalbun syadidun. Penghuni neraka memiliki hati yang keras. Tidak mudah lunak dengan kebaikan dan kebenaran. Merasa dirinyalah yang paling benar. Terakhir, yadun bakhilun. Penghuni neraka memiliki sifat kikir. Tidak mau berbagi kepada sesama.
Meski begitu, bukan berarti kita hanya harus fokus pada urusan akhirat hingga melupakan urusan dunia sepenuhnya. Sebagai manusia, dalam kehidupannya di bumi harus menjalankan semuanya dengan seimbang. Kita tetap harus memikirkan dunia, saling memberi manfaat bagi sesama, tentunya dengan mengutamakan amalan demi mendapat surga di akhirat nanti.
Ciri Ahli Surga dan Ahli Neraka, Referensi sebagai berikut ini ;