Atau, merasa risihkah jika gigi kita tak pernah dibersihkan selama berhari-hari apalagi sampai hitungan bulan? Tentu saja kita akan merasa tak nyaman.
Bahkan usus yang tak terlihat pun perlu dibersihkan agar pencernaan lancar! Saluran pembuluh darah pun perlu dibersihkan agar tak tersumbat.
Bahkan selembar karpet di ruang ber-AC pun perlu disikat dan dibersihkan agar tidak gatal dan menyimpan penyakit.
Maka demikian pulalah kondisi harta kita. Meskipun kita mendapatkan harta tersebut dengan jalan yang halal, tetap saja perlu dibersihkan untuk memastikan keberkahannya!
Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah cara untuk membersihkan harta? Berikut ini beberapa petunjuk Allah maupun sabda Rasulullah mengenai cara membersihkan harta:
1. Mengeluarkan Zakat
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan (yakni membersihkan dari kekikiran dan cinta yang berlebihan terhadap harta benda) dan mensucikan (yakni menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati dan memperkembangkan harta benda) mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Taubah: 103)
Zakat merupakan “sedekah wajib” yang harus dikeluarkan dari keseluruhan harta kita dengan adanya syarat dan perhitungan jumlah tertentu.
Harta yang tak dikeluarkan zakatnya ibarat rumah yang tak dibersihkan. Tentu banyak debu, kotoran, juga kuman yang pada akhirnya bisa membawa penyakit pada para penghuni rumah.
Tidak ingin harta kita menyimpan kotoran? Maka keluarkanlah zakatnya! Minta bantuan orang atau lembaga zakat untuk menghitung berapa jumlah zakat yang harus kita bayarkan dan salurkan untuk orang-orang yang berhak menerimanya!
2. Memberi sedekah
Cara lain untuk membersihkan harta kita adalah dengan memberikan sedekah pada karib kerabat, anak yatim yang masih ada hubungan kekerabatan, tetangga, dan orang-orang yang menyimpan keutamaan jika kita bersedekah untuk mereka.
Sesungguhnya sedekah bisa membersihkan harta dan juga jiwa dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
“Sedekah itu menghapuskan dosa seperti air memadamkan api.”(HR At-Tirmidzi)
Sekalipun harta yang kita dapatkan berasal dari sumber yang halal, tetap perlu mengeluarkan sedekah untuk membersihkannya dan membuatnya lebih berkah dan berlimpah.
3. Tidak mencampuradukkan harta yang halal dan haram
“Tidaklah diterima shalat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram)” (HR. Muslim no. 224)
Sahabat, pernahkah melihat makanan yang telah masuk ke dalam tong sampah, kemudian diambil kembali dan dicampur dengan makanan bersih yang tersaji di atas meja makan? Sudikah kita memakan sajian tersebut?
Mungkin hanya orang kurang akal saja yang mau memakannya. Akan tetapi di zaman sekarang ini kita bisa menemukan banyak orang kurang akal yang mencampuradukkan harta halal dengan harta haram. Dengan demikian harta yang dimilikinya menjadi penuh kotoran.
Mereka tidak menyadari bahwa membeli makanan dari harta haram dan kemudian menelan makanan tersebut, sama saja menumbuhkan daging dan darah dari barang haram. Hal inilah yang kemudian bisa membentuk sifat dan wataknya menjadi buruk. Bahkan berdoa pada Allah pun akan sulit terkabul.
Mengapakah ada orang yang begitu bangga dengan harta dari sumber haram, yang kemudian dipergunakannya untuk beribadah, entah itu haji, umroh, sedekah, padahal ibadah tersebut sangat mungkin tidak diterima Allah.
“Sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (halal).” (HR. Muslim no. 1015)
Jika Mengharapkan Harta yang Bersih Jangan Dicampur dengan yang Haram
Oleh sebab itu, jika kita mengharapkan harta bersih, jangan pernah mencampurkan sumber harta yang halal dengan yang haram.
Sekali lagi jangan pergunakan harta haram untuk menyuapi keluarga dan anak kita makanan, atau membelikan pakaian dan membangunkan rumah untuk mereka. Baik harta yang berasal dari riba, korupsi, perjudian, hasil kedzoliman, dan sumber haram lainnya.
Bahkan ada sebagian ulama, terutama ulama kerajaan Saudi Arabia yang melarang harta haram digunakan untuk sedekah pembangunan masjid.
Sebaiknya harta haram tersebut disalurkan pada orang miskin dan kaum dhuafa lainnya, atau juga untuk jihad fi sabilillah, demikian pendapat Ibnu Taimiyah.
Sahabat, kebersihan harta sungguh salah satu hal penting dalam hidup kita. Sebagaimana kita menginginkan pakaian yang bersih, organ tubuh yang bersih, seharusnya begitu pulalah kita menginginkan harta yang bersih agar jiwa kita sehat.
Semoga Allah memberi keberkahan pada hambaNya yang senantiasa berusaha membersihkan harta dan jiwa. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang membersihkan diri.
Referensi sebagai berikut ini ;