Bahaya Ghibah Tidak Hanya Bagi Korban, Namun Juga Pelakunya. Bahaya ghibah tidak hanya dirasakan oleh orang yang menjadi topik ghibah, tapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik orang-orang yang terlibat di dalamnya
Ghibah atau gibah merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang berarti membicarakan keburukan orang lain. Dalam bahasa sehari-hari, ghibah sebenarnya serupa dengan bergosip, yakni menyebarkan kabar negatif yang belum tentu kebenarannya secara luas, baik dari mulut ke mulut atau melalui media.
Kebanyakan orang menganggap ghibah hal yang wajar sehingga tidak jarang menjadi bagian dari komunikasi dan bersosialisasi sehari-hari. Padahal bahaya ghibah tidak sedikit dan bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Ciri-ciri ghibah
Ghibah biasanya adalah cerita yang menarik banyak orang, tapi esensinya untuk mempermalukan atau menyakiti orang lain yang menjadi korbannya. Informasi yang disebarkan juga tidak diketahui kebenarannya.
Topik ghibah biasanya merupakan informasi yang dianggap sebagai skandal. Konten yang disebarkan biasanya berupa informasi yang bersifat pribadi dan bukan hal-hal yang dapat dibicarakan secara terbuka.
Bahaya ghibah
Bahaya ghibah tidak hanya menyakiti orang yang menjadi korbannya, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Khususnya jika Anda memiliki perasaan kuat terhadap orang yang menjadi topik ghibah. Baik Anda mengenalnya atau tidak, merasa simpati atau bahkan antipati pada orang yang diperghibahkan.
1. Ghibah dapat menguras emosi dan merusak suasana hati
Bahaya ghibah yang paling utama adalah membuat perhatian dan emosi Anda terkuras. Pada akhirnya, hal ini dapat membuat Anda memikirkan dan merasakan hal yang bersifat negatif. Padahal itu hal yang seharusnya tidak perlu Anda rasakan. Khususnya pada kabar yang tidak jelas kebenarannya.
Selain menguras emosi, bahaya ghibah juga dapat merusak suasana hati dengan cepat. Saat mood Anda sebenarnya sedang baik dan bahagia, sebuah kabar negatif dari berghibah bisa secara instan mengubah suasana hati menjadi buruk.
Semakin kuat emosi yang Anda rasakan terhadap kabar yang Anda terima, semakin kuat juga dampaknya bagi Anda. Kondisi ini bisa terus melekat di pikiran Anda. Bahkan setelah Anda mengetahui kebenarannya, emosi negatif dapat kembali setiap kali teringat kabar ghibah sebelumnya.
2. Dapat merusak reputasi diri
Bahaya ghibah bukan hanya merusak reputasi orang yang menjadi topik pembicaraan, tapi juga pelakunya. Jika Anda kerap menyebarkan atau membicarakan keburukan orang lain yang belum tentu benar, maka Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak bisa dipercaya.
Orang-orang sekeliling Anda dapat merasa resah untuk dekat atau bersikap terbuka kepada Anda karena mereka khawatir suatu saat dapat menjadi bahan ghibah Anda.
3. Pelaku ghibah mudah menghakimi dan merasa insecure
Orang dengan kebiasaan berghibah juga dapat membentuk tabiat yang negatif. Anda jadi mudah sekali menghakimi orang lain dan mungkin akan menjadi insecure, yakni sering merasa tidak aman atau selalu curiga.
4. Merusak relasi
Salah satu alasan berghibah biasanya dilakukan karena rasa kesal terhadap korban ghibah tersebut. Namun, berghibah sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan, hal ini bisa jadi malah memperburuk situasi dan merusak relasi Anda dengan orang yang dibicarakan.
5. Gangguan fisik dan mental
Bahaya ghibah juga dapat menyebabkan masalah mental, seperti kelelahan, kecemasan, dan depresi. Khususnya, jika ghibah tersebut terkait Anda sendiri atau orang yang Anda pedulikan.
Lebih jauh lagi, ghibah juga dapat mendorong terjadinya perundungan (bullying), yang dapat melibatkan kekerasan fisik. Jika tidak segera ditangani, bahaya ghibah dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya masalah fisik dan mental, seperti depresi klinis, gangguan stres pascatrauma, serangan panik, perasaan bersalah, hingga bunuh diri.
Menghindari bahaya ghibah
Mengingat bahaya ghibah di atas, ada baiknya untuk mulai mengurangi hobi untuk berghibah atau menghentikannya sama sekali. Satu hal yang perlu Anda mengerti, bahaya ghibah lebih besar dari manfaatnya.
Untuk menghindari ghibah, sebaiknya jangan mudah mempercayai informasi yang tidak jelas kebenarannya. Apalagi sampai ikut menyebarkannya. Tahan diri Anda untuk tidak berkomentar dan terlibat untuk ghibah.
Hentikan kebiasaan membicarakan orang lain di belakang mereka. Jika Anda memiliki masalah dengan orang lain, akan lebih bijak jika menghadapinya secara langsung dan berbicara dengan baik-baik.
Sementara jika Anda menjadi topik ghibah, maka langkah terbaik adalah dengan memblokir semua akses komunikasi dengan pelaku dan benar-benar mengabaikannya.
Referensi sebagai berikut ini ;