Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang memiliki kedudukan paling tinggi di dunia. Manusia diciptakan memiliki hawa nafsu, sehingga dalam keadaan sehat manusai biasanya sering melupakan keberadaan Allah yang kemudain melakukan hal kemakasiatan. Hingga pada akhirnya Allah memberikan rasa sakit berupa penyakit pada tubuh manusia tersebut.
Rasa sakit tersebut bahkan membuat manusia tidak nyaman dan membuat aktivitasnya terhambat. Namun Allah memberikan rasa sakit atau penyakit pada tubuh manusia juga memiliki tujuan tertentu.
1. Sakit Akan Menyelamatkan Manusia dari Api Neraka.
Seperti yang telah disampaikan oleh Rasulullah dalam hadis, “Janganlah kamu mencaci penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapus dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran pada besi.” (HR. Muslim). Sehingga manusia tidak boleh mengeluh hingga berburuk sangka kepada Allah atas rasa sakit dari penyakit yang dideritanya.
Bahkan Rasulullah juga menyampaikan dalam hadis, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukin dari api neraka.” (HR. Al Bazzar).
2. Sakit dapat Mengugurkan Dosa
Hal ini sudah disampaikan dalam firman Allah, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Suura ayat 30).
Sehingga penyakit yang manusia derita bisa menjadi pengugur atas dosa yang telah diperbuat oleh manusia.
3. Sakit Membuat Kita Kembali Kepada Allah dan Senantiasa Mengingat Allah
Manusia yang sehat akan dapat terjerumus ke hal kemaksiatan yang mementingkan nafsunya, sehingga membuatnya lupa dengan Allah Swt. Maka dari itu Allah memberikan penyakit kepadanya agar mereka ingat dengan Allah bahwa mereka hanyalah hamba yang lemah dan tidak berdaya di depan Allah Swt. Rasulullah juga telah menyampaikan, ”Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka akan ditimpakan cobaan padanya.” (HR. Bukhari).
4. Sakit Menjadikan Sumber Kebaikan bagi Seorang Muslim Jika Dia Bersabar
Rasulullah bersabda, “Sesungguh menajubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika dia mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)