Al-Quran yang menjadi pembimbing dan panduan bagi umat Islam, ternyata memiliki obat dan penawar untukmu agar sembuh dari anxiety atau kecemasan. Salah satu surat dalam Al-Quran yang dapat kamu baca adalah Surat Ad-Dhuha. Penting bagimu untuk membaca surat-surat dari Al-Quran, karena banyak sekali kandungan dan arti dari setiap ayatnya, dan tentunya kamu akan mendapat pahala yang banyak. Coba untuk menyimak setiap ayat dari Surat Ad-Dhuha ini, semoga bisa membantumu untuk sembuh dari anxiety.
Ayat 1 : Wad duhaa وَالضُّحَىٰ
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik setinggi galah)
Ini adalah perkara pertama yang perlu kamu beritahu pada seseorang yang mengalami tekanan emosi atau depresi adalah:
“Bangun! Lihatlah matahari. Hidup ini tak selamanya hancur dan kelam”
Di luar sana ada matahari yang memancarkan cahayanya yang sangat indah.
Ayat 2 : Wal laili iza sajaa وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
Dan demi malam apabila telah sunyi
Seorang yang mengalami depresi atau tekanan emosi adalah mereka yang terjaga hingga malam. Mereka tidur di siang hari dan berjaga di malam hari.
Ayat 3 : Ma wad da’aka rabbuka wa ma qalaa’ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Tuhanmu tidak meninggalkanmu (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu Allah tidak membenci Muhammad, apa lagi melupakannya.
Sama halnya seperti denganmu, wahai jiwa-jiwa yang tertekan dan cemas, Allah tidak sesekali membencimu. Dan Allah tidak sesekali melupakanmu.
Ayat 4 : Wa lal aakhiratukhairul laka minal-oola’ وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Sesungguhnya kesudahan itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan
Apa yang bakal mendatangimu nantinya adalah jauh lebih baik dengan apa yang sedang kamu alami sekarang. Tetaplah bersabar.
Ayat 5 : Wa la sawfa yu’teeka rabbuka fatarda’ وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas
Katakan ini pada mereka yang depresi dan dilanda kecemasan;
“Sedikit masa lagi wahai kaum Muslimin, Allah akan memberikan syurgaNya, dan insyaAllah dan memberi bahagia buat kita.”
“Sabarlah untuk sedikit masa lagi, Allah akan memberi kemenangan untuk semua kesukaran ini dan membuatkan kita merasa bahagia gembira.”
“Inilah janji Allah dan akan tertunailah sabarlah untuk sedikit masa lagi.”
“Sabarlah sahabatku, kita semua akan masuk ke syurga Allah, insya-Allah”
Bukankah ini kata-kata yang cukup indah yang perlu kita tuturkan pada seseorang yang tertekan jiwanya, serta yang merasa sakit dalam hatinya.
Dan Allah memberi sebab untuk kita percayakan semua janjinya itu.
Ayat 6 : Alam ya jidka yateema Fa aawaa’ أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
Tanyakah dirimu, tidakkah pernah kamu berasa sakit-sakit? Tidakkah kamu pernah menjadi anak kecil, yang mana Allah melindungi dan menjagamu ketika usia itu?
Ayat 7 : Wa wa jadaka daal lan fahada وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kebingungan, lalu dia memberikan petunjuk
Bukankah kita juga senantiasa dalam kebingungan sebelum menemui jalan keluar?
Terkadang kita meninggalkan kewajiban sholat, dan masalah terkadang datang menghampiri. Dan Allah melihat dirimu dalam kebingungan lalu Allah membantumu.
Tidakkah kamu menyadari bahwa meskipun kamu jarang menunaikan ibadah dan kamu sering dilanda kebingungan dan kecemasan, namun Allah tetap membantumu?
Ayat 8 : Wa wa jadaka ‘aa-ilan fa aghnaa’ وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan
Berapa ramai dari kalangan kita dalam peliharaan Tuhannya. Allah memelihara keluarga kita ketika saat sukar.
Dan dalam ayat seterusnya, Allah berikan kamu dengan lebih banyak lagi sebab. Kepada Rasulullah dan juga kita.
Mengingatkan kita berulang-ulang kali. Kenapa kita harus meyakini setiap peringatanNya ini. Janjinya itu benar.
Jadi, kepada kamu yang mengalami tekanan, inilah cara terbaik untuk menasihati mereka. Beritahulah kisah-kisah terdahulu yang telah berlaku.
Dan berikan sebab untuk mereka meyakini janji Allah itu benar, sama seperti yang pernah Allah beri pada masa terdahulu.
Kemudian Allah memberikan kamu penawar untuk merawat tekanan emosi itu. Apakah obat yang Allah turunkan ini? Obatnya hanya adalah mendidik hati agar mengingat kesukaran orang lain yang jauh lebih susah daripada kita.
Ayat 9 : Fa am mal yateema falaa taqhar’ فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenangnya
Ayat 10 : Wa am mas saa-ila fala tanhar’ وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Dan orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardiknya
Yang pertama adalah anak yatim, yang kedua adalah pengemis. Ingatlah bahwa anak-anak yatim ini mereka tidak memiliki siapa-siapa dan tidak ada yang menjaga.
Sedangkan kamu mempunyai orang tua untuk menjagamu. Kamu ada keluarga untuk menjagamu. Malah kamu punya satu tempat yang kamu panggil rumah.
Anak yatim tak punya siapa-siapa. Pengemis pula tak punya makanan, sebaliknya dia minta makanan daripada kamu. Mereka tidur dalam kelaparan setiap hari.
Lihat dirimu, Dear! Allah masih memberikan kamu makanan. Berapa banyak dari orang-orang lain yang kurang mampu.
Berapa banyak yang pernah tidur dalam kelaparan? Subhanallah.
Jadi, Allah sebenarnya sudah memberitahu kita penawar untuk merawat hati yang sakit itu adalah untuk melihat kembali kesusahan orang lain.
Seandainya semua itu telah dilakukan tetapi perasaan kamu masih terasa jauh daripada Allah, bacalah firman Allah ini.
Ayat 11 : Wa amma bi ni’mati rabbika fahad dith وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur) Allah kurniakan kita dengan kenikmatan yang tidak terhingga.
Ucapkanlah:
“Alhamdulillah untuk mata ini, Alhamdulillah untuk tangan ini, Alhamdulillah untuk mulut ini, Alhamdulillah untuk hati ini.”
Perhatikan ini, jika Allah tak sayang kenapa Allah masih menghidupkan kita? Jika Allah tak sayang kita kenapa Allah berikan kita rezeki setiap menit dalam kehidupan kita. Jika Allah tak cinta dan sayang kita, kenapa kita masih ada di sini hari ini? Cobalah untuk berpikir sedalam-dalamnya. Selain membaca, memahami, dan meresapi setiap arti dari ayat Al-Quran, kamu bisa mengatasi dan agar sembuh dari anxiety atau kecemasanmu dengan mencoba untuk konseling dengan psikolog.