Ustadz Arifin Ilham semasa hidupnya pernah menjelaskan beberapa sebab musibah datang bertubi-tubi kepada umat manusia. “Kalau nasihat ulama, Quran, sunah sudah tidak didengar, maka alam yang milik Allah ini akan bicara,” Ia memaparkan ada tujuh sebab Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan musibah kepada umat manusia.
Kemaksiatan manusia menjadi sebab pertama mengapa Allah menurunkan musibah kepada umat manusia. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Surah Yasin Ayat 19 yang berbunyi:
قَالُوۡا طٰۤٮِٕـرُكُمۡ مَّعَكُمۡؕ اَٮِٕنۡ ذُكِّرۡتُمۡ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ
"Mereka (utusan-utusan) itu berkata, ‘Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas'."
Kedua, kezaliman umat manusia juga menjadi sebab mengapa Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan musibah sebagai teguran kepada manusia. Banyaknya perilaku keji yang sangat jauh dari jalan Allah membuat Allah menurunkan suatu musibah ke suatu daerah karena penduduknya melakukan tindakan tersebut.
"Anak durhaka kepada orangtua, istri yang berani kepada suaminya, perampok, pembunuhan di mana-mana. Ini mengundang bala bencana," ungkap Ustadz Arifin Ilham.
Ketiga, sebab musibah karena tangan-tangan manusia itu sendiri. Ulah manusia yang mengekspolitasi alam berlebihan tanpa memikirkan keseimbangan ekosistem membuat Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan musibah agar merasakan apa yang telah mereka perbuat.
Keempat, tokoh yang melakukan kemasiatan dan kezaliman pun ikut menjadi sebab turunnya musibah. Para tokoh ataupun pemimpin suatu masyarakat yang tidak taat dan senantiasa maksiat akan berdampak pada satu masyarakat tersebut. "(Kelima) orang-orang sholeh, orang-orang baik diam melihat kemaksiatan dan kemungkaran” jelas Ustadz Arifin Ilham. Tidak peduli dengan kemaksiatan bukanlah sifat seorang mukmin yang baik, jika orang-orang mukmin tersebut tidak menghiraukan kemaksiatan maka bencana tersebut turut akan menimpanya.
Keenam yaitu karena rahmat Allah. Allah memberikan rahmat yang membuat dirinya takut miskin, takut lapar, dan takut akan kematian. Kecuali orang-orang yang berserah diri kepada Allah karena sesungguhnya semua akan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Lalu yang ketujuh dan sekaligus yang terakhir, Ustadz Arifin Ilham menjelaskan bahwa orang-orang kafir yang hanya memedulikan dunia akan diberi kenikmatan sementara.
"Barang siapa yang mencari kesenangan dunia lalu dia menghalalkan semua cara, apa kata Allah? Kami beri, tetapi di akhirat tidak mendapatkan secuil pun kenikmatan malah nikmat yang di dunia menjadi bahan bakar azab untuk dirinya," tutupnya.