Sepertinya Allah tidak adil dalam menguji seseorang. Ada yang ujiannya ringan menurut kita tapi ada juga yang diuji dengan berbagai masalah tanpa henti. Hingga akhirnya terlontar pertanyaan "Mengapa ujianku begitu berat ya Allah, padahal aku selalu taat kepadaMu?" atau sebaliknya "Apa dosaku ya Allah sehingga begitu berat ujianMu?" Pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak keluar dari lisan orang yang beriman karena Allah menguji dengan berbagai cobaan tentu ada alasannya.
Yang seharusnya kita pertanyakan adalah : Apakah orang yang taat pada perintah Allah tidak akan diuji? Firman Allah SWT : "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalannya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk : 2) Jika kita masih mempertanyakan mengapa kita diuji, ini jawabannya :
Setiap orang yang mengaku beriman pasti akan diuji Jika kita masih mempertanyakan mengapa kita diuji, ini jawabannya : Setiap orang yang mengaku beriman pasti akan diuji. Jika kita mengaku telah beriman maka Allah akan menguji seberapa tebal iman kita dan seberapa besar kesabaran kita dalam menghadapi ujian tersebut tentunya untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keimanan seseorang.
Allah SWT berfirman, yang artinya: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja hidup senang-senang) mengatakan: "Kami telah beriman", sedangkan mereka belum lagi diuji ?" (QS. Al-Ankabut : 2) Semakin bertaqwa maka akan semakin berat ujian. Berat ringannya ujian dari Allah tidak melihat status sosial, kaya miskin atau jabatan seseorang namun dilihat dari tingkat ketaqwaannya.
Rasulullah SAW bersabda bahwa yang mendapatkan ujian paling berat ialah para nabi kemudian yang seperti mereka dan yang seperti mereka. Diuji seorang manusia itu berdasarkan kadar agamanya, jika dia seorang yang kuat beragama maka kuatlah pula bala yang diterimanya, dan jika seseorang itu lemah agamanya maka diuji hanya pada kadar agamanya.
(tambahan dalam riwayat yang lain menyebut) Tidaklah hilang bala itu pada seseorang hamba sehinggalah dia berjalan di atas tanah dengan telah terhapus segala dosa-dosanya. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibn Majah,)
Ujian hanya bagi orang yang dicintai Allah. Jika ujian diberikan kepada seseorang artinya Allah mencintai orang tersebut. Apakah kita keberatan jika Allah mencintai kita? Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah mencintai sesuatu kaum maka Dia akan menguji mereka." (HR. Tirmidzi)
Ujian diberikan untuk kebaikan orang tersebut. Allah memberikan ujian kepada seseorang karena Allah menginginkan kebaikan pada orang tersebut. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, : "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah dengan kebaikan maka dia akan ditimpakan dengan musibah." (riwayat Al-Bukhari)
Itulah antara lain alasan-alasan mengapa seseorang diuji oleh Allah. Jadi jangan menganggap orang yang hidupnya tak pernah ada masalah dan selalu tenteram sejahtera itu orang yang mendapat rahmat Allah. Jangan-jangan justeru Allah tidak lagi peduli dengannya. Yang penting dalam menghadapi semua ujian dan cobaan tersebut kita hadapi dengan kesabaran dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT.