(HR. Al Bukhari, no. 5645).
Faedah Hadist
Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;
1. Musibah itu mendatangkan kebaikan, jika seorang muslim menghadapi musibah itu dengan sabar, dan ini adalah tanda kebaikan baginya berupa mendidik jiwa dan menyucikannya dari dosa dan kemaksiatan.
Allah Ta’ala berfirman;
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
“Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura/42: 30).
2. Seorang mukmin itu tidak akan lepas dari musibah, kekurangan, penyakit dan gangguan manusia, semua ini akan menjadikannnya insan yang lebih baik bila ia menghadapinya dengan tuntunan syariat yang mulia (kesabaran serta rida terhadap takdir Allah Ta’ala).
3. Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita serta hatinya akan semakin tertaut dan menghamba pada Allah Yang Maha Kuasa.
4. Jika seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia secara garis besar tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa merenung betapa mahalnya nikmat keselamatan dan afiat yang selama ini ia terima dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
5. Musibah itu dapat memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya. Misalnya saja ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah Ta’ala. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berhasil mendapatkan kecintaan-Nya.
Dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ
“. . . Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, no. 2320 dan lainnya, dengan sanad hasan).