Muhasabah adalah Pengingat untuk Memperbaiki Diri
Dalam Islam juga telah membahas muhasabah bertujuan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT (habluminallah), hubungan kepada sesama manusia (habluminannas), dan hubungan dengan diri kita sendiri (habluminannafsi).
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Hasyr (59): 18 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Selain itu, Rasulullah SAW pernah juga bersabda,
"Bahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib diri sendiri ketimbang memperhatikan aib-aib orang lain." (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).
Muhasabah merupakan salah satu sifat seorang muslim yang bertaqwa. Hasil kita bermuhasabah diri adalah taubat. Allah SWT maha menerima taubat. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim berikut ini:
Diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim nomor 2703 dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan menerima taubatnya."
Dengan melakukan muhasabah diri, manusia akan membuka hati dan menyadari segala dosanya. Setelah itu, muslim yang taat akan bertaubat dan tak mengulangi kesalahannya.
Sebab taubat adalah bentuk penyesalan seorang muslim. Sebagimana dalam hadits, Rasulullah bersabda "Menyesal adalah taubat." (HR. Ibnu Majah)
Kemudian dalam surah At Taubah ayat 126.
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (QS At-Taubah: 126)