Taqwa berasal dari kata ittaqa-yattaqi, yang artinya berhati-hati, waspada, dan takut. Artinya jika orang Bertaqwa akan selalu waspada dan takut terjerumus dalam maksiat. Menurut Thalq Bin Habib Al’anazi dalam bukunya Siyar A’lamin Nubala, menyebukan “Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah”.
Selanjutnya, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam tafsirnya yang berjudul Tafsir Kariimir Rahman, berkaitan dengan keterkaitan antara puasa dengan ketaqwaan adalah “Puasa itu salah satu sebab terbesar menuju ketaqwaan. Karena orang yang berpuasa telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Disamping itu, lebih luas lagi keterkaitan antara puasa dan ketaqwaan adalah salah satunya adalah orang kaya merasakan perihnya rasa lapar. Sehingga ia akan lebih peduli kepada orang-orang faqir miskin yang kekurangan. Ini juga merupakan karakter orang yang bertaqwa”.
Dari penjelasan tersebut kiranya dapat dipahami bahwa antara puasa dengan kepedulian sosial tidak dapat dipisahkan. Hal serupa juga tidak jauh berbeda dengan kewajiban shalat, sangat banyak di dalam al Qur’an yang bersandingan antara shalat dengan zakat. Hal ini dapat dipahami bahwa setelah beribadah kepada Allah SWT dalam bentuk shalat dan puasa maka selanjutnya adalah merasa peduli untuk saling berbagi kepada sesama yang kurang beruntung salah satunya adalah dengan menjadi muzakki.
Muzakki Ciri Orang Bertaqwa
Muzakki adalah orang yang menunaikan zakat. Untuk kesempurnaan dalam menjalankan puasa, menjelang akhir bulan Ramadhan kita diwajibkan untuk menunaikan zakat, atau yang lebih dikenal dengan zakat fitrah sebagaimana terdapat di dalam hadits: Dari Ibnu Umar berkata Ra. ia berkata, ”Rasulullah SAW. Mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu Sho’ (2,5 kg) kurma atau gandum atas setiap hamba atau orang merdeka, laki laki atau perempuan, kecil atau besar dari orang Islam. Beliau menyuruh melaksanakannya sebelum orang-orang pergi shalat (Idul Fitri)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Tujuan zakat fitrah ialah untuk mensucikan diri dan jiwa, sementara untuk mensucikan harta adalah dengan menunaikan zakat mal (zakat harta), yang jika kedua-duanya ditunaikan di bulan Ramadhan tentunya semakin menambah kesempurnaan ibadah puasa yang dijalankan.
Disamping itu, beberapa hikmah menjadi muzakki diantaranya adalah : 1). Sebagai perwujudan dari keimanan kepada Allah SWT dan keyakinan akan kebenaran ajaran-Nya. (QS. 9:5, QS. 9:11), 2).Perwujudan syukur nikmat, terutama nikmat benda. (QS. 93:11, QS. 14:7), 3). Meminimalisir sifat kikir, materialistik, egoistik dan hanya mementingkan diri sendiri. Sifat bakhil adalah sifat yang tercela yang akan menjauhkan manusia dari rahmat Allah SWT. (QS. 4:37). Selanjut hadits Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi : “Rasulullah Saw. bersabda: “Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekah dengan syurga, dan jauh dari neraka. Dan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari syurga, dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil (bodoh) tapi pemurah, itu lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah tapi bakhil”. (HR. Turmudzi),
4). Membersihkan, mensucikan dan membuat ketenangan jiwa Muzakki (Q.S. 70 : 19-25). Hadits “Rasulullah Saw. bersabda: “Bertaqwalah kalian kepada Allah, kerjakanlah shalat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan keluarkanlah zakat pada harta bendamu, untuk kebaikan bagi dirimu dan ikutilah perintah pemimpinmu (yang membawa kepada kebaikan) niscaya Allah SWT akan memasukkan kamu ke dalam syurga-Nya”.(HR. Hakim dari Abi Umamah). 5). Harta Muzakki akan berkembang dan memberikan keberkahan kepada pemiliknya. Pintu rizki akan selalu dibuka oleh Allah SWT. (Q.S. 2 : 261, Q.S. 30 : 39, Q.S. 35 : 29-30). Dan hadits: “Rasulullah Saw. bersabda: “Sikap rendah hati itu hanya akan menambah seseorang makin menjadi mulia, maka dari itu berlaku rendah hatilah kalian, niscaya Allah SWT akan memuliakanmu. Sikap pemaaf hanya akan menambah seseorang makin mulia, oleh karena itu banyak maaflah kalian, niscaya Allah SWT akan memuliakanmu. Dan amal sedekah itu hanyalah akan menambah seseorang makin banyak hartanya, maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah SWT akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian”. (HR. Ibnu Abu Dunya).
6). Muzakki merupakan perwujudan kecintaan dan kasih sayang kepada sesama ummat manusia. Kecintaan Muzakki akan menghilangkan rasa dengki dan iri hati dari kalangan Mustahik. dan hadits “Rasulullah Saw. bersabda: “Dengki itu bisa menghabiskan kebaikan, sebagaimana api membakar kayu; sedekah itu dapat menghapuskan kesalahan, sebagaimana air dapat memadamkan api; shalat itu adalah cahaya orang yang beriman, dan puasa adalah perisai dari siksa api neraka”. (HR. Ibnu Majah). 7). Muzakki dapat membantu sumber dana pembangunan sarana dan prasarana yang dimiliki ummat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, institusi ekonomi, dan sebagainya (Q.S. 9 : 71). 8). Muzakki dapat memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat bukanlah membersihkan harta yang kotor, melainkan membersihkan harta yang didapat dengan cara yang bersih dan benar, dari harta orang lain (Q.S. 51 : 19).
Dari uraian di atas, kiranya dapat menjadi motivasi kita dalam mengoptimalkan ibadah disisa bulan Ramadhan dan semakin bersemangat untuk menjadi muzakki, sehingga cita-cita untuk menjadi taqwa dapat terwujud.
Referensi : Menunaikan Zakat Ciri Orang yang Bertakwa