Membantu anak untuk pulih dalam menghadapi perceraian orangtua. Komitmen kedua orangtua terhadap anak tetap dibutuhkan meski Anda berdua memutuskan untuk bercerai. Dampingi anak dalam melalui momen pahit ini supaya mereka bisa terhindar dari berbagai dampak negatifnya.
1. Meminta anak untuk jujur
2. Menerima perasaan anak
3. Menanyakan bantuan yang bisa Anda berikan
4. Meminta bantuan ahli
5. Menjadi pendengar yang baik
6. Tetap menjadi sosok orangtua bagi anak
7. Membangun hubungan yang sehat
8. Buat anak merasa aman
Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak menghadapi perceraian dan mengantisipasi dampak yang lebih parah.
Dampak perceraian terhadap anak tidak boleh diabaikan begitu saja. Doronglah mereka untuk menyampaikan setiap perasaannya mengenai perceraian Anda dan pasangan.
Meminta anak untuk jujur dapat membuatnya merasa lebih lega. Anda juga dapat mencoba memahami perasaan anak.
Sampaikan pada anak bahwa perasaan sedih dan marah yang mereka rasakan merupakan hal yang wajar. Misalnya, Anda dapat menyampaikan bahwa Anda dan pasangan sangat memahami perasaan yang muncul dalam hatinya.
Anda dapat menawarkan bantuan agar anak merasa lebih baik. Ada kemungkinan bahwa mereka tidak tahu bantuan yang bisa Anda berikan sehingga memberikan ide juga dianjurkan.
Pastikan untuk selalu memberikan perhatian kepadanya. Jangan sampai anak merasa kesepian sehingga mereka mencari perhatian dari orang lain. Luangkan waktu untuk anak ketika mereka membutuhkan Anda.
Walau kesedihan dan kemarahan si kecil dapat menjadi wajar, dampak perceraian terhadap anak bisa saja tidak kunjung hilang.
Pada titik ini, Anda disarankan untuk mencari bantuan ahli, seperti psikolog maupun psikiater. Terapi dan layanan pendukung lainnya juga mungkin direkomendasikan.
Terapi tersebut bisa berupa terapi individual bagi anak maupun terapi keluarga untuk menyampaikan perubahan dalam dinamika keluarga Anda.
Meski Anda dan pasangan sudah berpisah, pastikan pada anak bahwa Anda tetap bisa menjadi pendengar yang baik baginya.
Jelaskan pada anak bahwa mereka bisa meluapkan keluh kesahnya kepada diri Anda. Jangan lupa untuk mendengarkan unek-uneknya tanpa menghakimi.
Walaupun gagal dalam mempertahankan pernikahan, Anda tetap harus menjadi orangtua yang baik untuk anak. Perceraian tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk memutuskan hubungan Anda dengan anak-anak. Tetaplah menjadi sosok ayah dan ibu bagi mereka.
Hadirlah di setiap acara-acara penting anak, seperti ulang tahun, hari kelulusan, hingga pernikahan mereka. Bagaimana pun juga, Anda adalah orangtuanya meski secara hukum hubungan Anda dan pasangan sudah bercerai.
Jangan lupa juga untuk terus membimbing dan membantu anak jika mereka memiliki kesulitan di dalam hidupnya.
Sebaiknya, Anda tidak terjebak dalam perasaan ingin cerai tapi kasihan anak. Sebab, hal tersebut tetap dapat mempengaruhi keutuhan rumah tangga Anda. Apalagi jika Anda sering bertengkar di depan anak, hal itu bisa menyakitinya.
Tentu bukan hal yang mudah menjadi anak korban perceraian orangtua. Namun, komunikasi positif, kehangatan orangtua, dan tingkat konflik yang rendah dapat membantu anak menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.
Hubungan yang sehat ini akan membantunya mengembangkan harga diri yang lebih tinggi dan kinerja akademik yang lebih baik setelah perceraian.
Ketakutan akan pengabaian, dan kekhawatiran tentang masa depan bisa menyebabkan anak mengalami kecemasan.
Namun, membantu anak merasa dicintai, aman, dan terlindungi tidak hanya dapat mengurangi kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi padanya.
Jangan lupa juga untuk terus membimbing dan membantu mereka jika anak memiliki kesulitan di dalam hidupnya.