Cara Menolong Orang yang Dzolim dan Didzolimi Kalau yang ditolong adalah orang yang terdzolimi, itu adalah hal yang pasti. Namun, bagaimana cara kita menolong orang yang berbuat dzolim agar terbebas dari kedzolimannya? Maka jawabannya adalah di kisah menarik berikut yang terdapat dalam Kitab Shohih Muslim.
Pada waktu itu ada dua orang pemuda -yang satu dari golongan Muhajirin dan yang lain dari kaum Anshor saling berbaku-hantam. Seorang dari kaum Muhajirin berteriak: “Wahai kaum Muhajirin!” Dan seorang dari Anshor juga berteriak: “Wahai orang-orang Anshor!” Kemudian keluarlah Rosululloh dan berkata: “Ada apa ini? Kenapa harus berteriak dengan seruan jahiliyah?” (nama Muhajirin dan Anshor adalah nama syar’i.
Akan tetapi, ketika dipakai untuk ta’asub maka hal tersebut termasuk syiar jahiliyah) Mereka menjawab: “Tidak ada apa-apa wahai Rosululloh! Kecuali ada dua pemuda yang berkelahi sehingga seorang dari keduanya memukul tengkuk yang lain.” Rosululloh bersabda: “Kalau demikian, tidak apa-apa! Tapi hendaklah seseorang itu menolong saudaranya yang lain baik yang dzolim maupun yang didzolimi. Kalau ia berbuat kedzoliman hendaklah dicegah karena begitulah cara memberikan pertolongan kepadanya, dan apabila didzolimi maka hendaklah ia membelanya.” (HR. Muslim).
Dari hadits ini, dapat diambil faedah bahwa menolong orang yang dzolim adalah dengan cara mencegah kedzolimannya agar orang tersebut tidak senantiasa berada di kubangan lumpur dosa. Jadi amat sangat keliru jika yang harus ditolong hanya orang yang terdzolimi saja. Rosululloh bersabda: “Tolonglah saudaramu dalam keadaan ia mendzolimi atau didzolimi. Maka seorang lelaki berkata: ‘Wahai Rosululloh, saya menolongnya jika ia didzolimi, bagaimana pendapatmu jika ia yang mendzolimi, bagaimana saya menolongnya?’ Beliau menjawab: ‘Engkau halangi dia atau engkau mencegahnya dari berbuat dzolim, maka sesungguhnya hal itu merupakan pertolongan terhadapnya’.” (HR. al-Bukhori).
Referensi : Cara Menolong Orang Zalim Terzalimi.