Ada beberapa faktor penyebab seseorang malas sholat dan penyebabnya seringkali diabaikan. Untuk mendapatkan nikmat surga, sebaiknya laksanakan sholat dengan hati yang tulus dan jangan malas maupun terpaksa. Berikut penyebab malas sholat yang sering diabaikan:
1. Sering Berbuat Maksiat
Penyebab malas sholat yang pertama adalah karena sering berbuat maksiat dan memiliki banyak dosa. Hal ini seringkali dilakukan karena seseorang sangat menikmati kebahagiaan duniawi, sehingga melupakan Allah SWT. Jika tidak bertaubat, maka orang yang terus menerus melakukan maksiat dan dosa akan mendapatkan murka Allah, seperti firman-Nya dalam QS, Asy-Syura:30:
قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ – ٣٠
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.QS, Asy-Syura:30)
2. Lupa Akan Pentingnya Ibadah
Karena terlalu sibuk dengan hal-hal duniawi, dapat membuat seorang menjadi lupa akan pentingnya ibadah. Lupa melakukan ibadah adalah faktor utama seseorang menjadi malas beribadah. Ada juga orang yang sengaja lupa untuk melakukan ibadah, karena takut waktu kesibukannya terpotong untuk ibadah. Dalam QS, Al-Ankabut:69 Allah telah berfirman:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ – ٦٩
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaannya) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(QS, Al-Ankbut:69)
3. Lupa Akan Kematian
Kematian adalah suatu hal yang pasti, tetapi kita tidak akan pernah tahu kapan akan mengalami kematian. Orang-orang yang lupa akan kematian biasanya akan malas sholat. Padahal saat mengingat kematian, kita diminta untuk lebih mendekatkan diri kapada Allah, agar dihindarkan dari siksa kubur yang mengerikan. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran:185:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ – ١٨٥
Tiap-tiap berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.(QS. Ali Imran:185).
4. Lupa Akan Pahala Sholat
Melaksanakan sholat dengan penuh kerendahan hati, hati yang bersih dan tulus, bisa membukakan surga untuk orang yang melakukannya. Namun, malas sholat dapat disebabkan karena seseorang lupa akan pahala sholat. Ada banyak pahala yang bisa kita dapatkan jika rajin sholat. Dalam surat Ar-Ra’d (13): 22 tertulis bahwa:
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
5. Berlebihan dalam Hal Mubah
Mubah adalah sesuatu yang diperintahkan, tapi apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Orang yang malas sholat biasanya dipengaruhi karena terlalu berlebihan dalam hal mubah. Contoh perbuatan mubah terdapat dalam firman Allah Surat Al-Maidah:2 yaitu:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS. Al-Ma'idah Ayat 2)