Pentingnya Optimis dalam Hidup Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) optimis diartikan paham atau keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu mempunyai harapan baik atas segala hal. Secara sederhana optimis ini wujud dari keyakinan positif bahwa segala persoalan kehidupan yang dihadapi manusia pasti akan menemukan keberhasilan atau kesuksesan.
Pengertian lain tentang optimis dikemukakan oleh Lopez dan Snyder, pendapat mereka, optimis adalah suatu rangkaian harapan yang ada pada individu bahwa segala sesuatu akan berjalan menuju ke arah kebaikan. Perasaan optimis dalam diri kita akan membawa kita pada tujuan yang diharapkan, yakni percaya pada kemampuan yang dimiliki pada diri kita. Sikap optimis akan memberikan peluang besar seseorang keluar dari permasalahan yang dihadapi karena adanya pemikiran dan perasaan memiliki kemampuan, apalagi hal ini juga didukung dengan anggapan yang menyakini bahwa setiap manusia mesti mempunyai keberuntungannya masing-masing.
Optimis menjadikan kita pribadi yang selalu percaya diri pada kemampuan kita mesti mungkin memiliki keterbatasan dalam mengambil keputusan jika berhadapan dengan masalah, optimis akan memberikan kita energi yang akan mendukung kita mudah bangkit kembali dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Sikap optimis juga akan memberikan kita fokus pada pencapaian diri di masa sekarang dan masa yang akan datang, tidak membuat kita berlarut larut terjebak kesalahan masa lalu yang pernah dilakukan.
Memiliki sikap optimis atau optimisme tidaklah muncul dengan mudah dan instan, perlu adanya pembiasaan dalam diri kita untuk mampu mengendalikan pikiran, tindakan, maupun karakter kita. Memiliki sikap optimis juga bukan hal yang sulit dilakukan, asalkan kita mau belajar dan melatih diri kita dari berbagai hal yang kita rasakan di kehidupan ini. Beberapa hal yang bisa mulai kita terapkan agar kita memiliki optimisme atau menumbuhkan sikap optimis dalam diri kita antar lain misalnya ; percaya diri, mengambil hal positif dari berbagai hal, berhenti menyalahkan diri, fokus atas apa yang kita kerjakan, serta bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif.
Optimisme dalam Islam
Dalam terminologi Arab, sifat optimis sering disamakan dengan kata "At-Tafaul" yang bermakna pengharapan nasib baik. Sifat optimis merupakan salah satu dari ciri-ciri dari seorang mukmin yang beriman dan taat kepada ajaran agama Islam. Sifat ini lebih lanjut akan membawa keyakinan bahwa Allah SWT akan memudahkan segala urusan hambanya yang taqwa di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, seorang mukmin yang menemui kesulitan atau kegagalan dalam menjalani kehidupan akan senantiasa berpikir positif, karena ia yakin bahwa semua itu terjadi karena Allah memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi hamba-hambanya.
Dalam Al Qur'an, surat Al-Imran ayat 132, Allah menyerukan "Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman". Dalam ayat ini dalam dilihat betapa pentingnya memiliki sifat optimis dalam pribadi mukmin yang beriman, sifat optimis ini yang membawa kita semakin yakin bahwa Allah akan senantiasa bersama hambanya yang beriman.
Sifat optimis yang dimiliki orang mukmin akan menyebabkan makin bertumbuhnya keimanan kita terhadap Allah SWT, sifat optimis ini selalu memunculkan prasangka baik kita terhadap apa yang Allah berikan dalam kita menjalani kehidupan. Sebaliknya, bersifat pesimis akan mengarahkan kita pada rasa mudah menyerah yang akan menyebabkan kemunduran pada diri kita, pesimis juga memicu dampak prasangka buruk yang bisa menggoyahkan keimanan seorang muslim terhadap Allah SWT. Pemikiran yang cenderung sukar menyelesaikan masalah kehidupan, menipisnya keyakinan bahwa apa yang Allah takdirkan pada kita berupa kesulitan dan cobaan adalah yang terbaik yang harus kita alami akan mudah muncul jika kita memiliki sifat yang pesimistis.
Di antara lafaz Al Qur'an, optimisme juga terepresentatif pada kata shabara (sabar) atau kemampuan mengontrol hawa nafsu (QS. Al Baqarah, ayat 155). Bahwa bersabar artinya tidak pasif menerima begitu saja setiap kesusahan, melainkan terus mencari solusi agar terlepas dari kesusahan tersebut. Sebagai sikap optimis, sabar berarti memiliki keteguhan hati serta tidak asal betindak tanpa pertimbangan terlebih dahulu agar dalam menyelesaikan masalah justru tidak menimbulkan masalah baru. Dalam lafaz lain dalam surat Yusuf Allah SWT berfirman "tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir", dalam ayat ini rasa optimis atas apa yang Allah berikan dalam kehidupan adalah hal yang wajib dimiliki umat Islam, tidaklah umat Islam yang beriman itu menjadi putus asa (pesimis) dalam menjalani kehidupan.
Optimis itu kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak selalu mudah, tetapi dengan upaya dan kerja keras hidup akan menjadi lebih baik. Optimis akhirnya menjadikan diri kita mampu melihat titik terang kehidupan dan memelihara sikap positif yang realistis meski dalam kondisi paling sulit sekalipun. Sebagai seorang muslim tentu bersikap optimis itu satu jalan yang harus kita lalui untuk menggapai ridho dan berkah illahi. Semoga kebaikan dan kekuatan menyertai kita semua.
Referensi : Sikap Optimis dalam Pandangan Islam