Penyesalan Wanita yang Dulu Ngotot Minta Cerai Gegara Cemburu Lihat Suami Lebih Peduli pada Ibunya. Kisah seorang istri yang meminta cerai gara-gara suaminya disebut lebih perhatian pada ibunya viral di media sosial. Wanita tersebut akhirbya menyesal sudah ngotot minta cerai. Kehidupan dalam pernikahan memang sangat penting untuk menentukan skala prioritas. Apalagi bagi seorang anak laki-laki, beberapa di antaranya masih beranggapan jika mengabdi pada ibu adalah sebuah kewajiban.
Tetapi sikap itu tak selamanya berbuah manis. Belakangan viral di media sosial kisah seorang istri merasa cemburu lantaran sang suami dianggap lebih peduli pada sang ibu yang telah uzur ketimbang pada pasangannya. Beruntung kisah ini tidak terjadi di Indonesia. Melainkan di Kuala Lumpur, Malaysia. Seorang istri menggugat cerai suaminya lantaran terlalu peduli pada ibunya. Pihak istri gugat cerai karena cemburu suami merawat ibu dan anggap mertua sebagai pengganggu rumah tangga.
Seorang pengacara berasal dari Kuala Lumpur, Nur Fatihah Azzahra membagikan momen ketika ia menghadiri pengadilan yang melibatkan suami dan ibu dengan istrinya. Pengalaman yang melibatkan keluarga yang memilih cerai, karena istri merasa cemburu dan menganggap ibu mertua sebagai pengganggu rumah tangga, telah dibagikan lebih dari seribu kali.
Pengacara ini menerangkan, dalam tempo setahun, seorang istri merasa sakit hati dan diabaikan suami, karena mengurus ibunya yang uzur. Padahal, ia tinggal serumah dengan ibu dan suaminya, namun karena seusai pulang bekerja, suaminya selalu mengurus ibu, ia merasa diabaikan. Ada satu di mahkamah, seorang istri minta cerai karena suaminya menjaga ibu yang sudah uzur.
Suami sebenarnya sudah menyediakan pembantu di rumah, agar istri tidak merasa terbebani dalam mengurus ibu sewaktu-waktu jika pergi bekerja. Selesai bekerja, suaminya yang mengurus ibu yang uzur tersebut dan dibantu oleh anak sulung mereka, yang berusia 20 tahunan, hal ini diakui oleh istrinya sendiri. Yang menganggu istrinya adalah ia menganggap suami lebih peduli pada ibunya daripada istri.
Ia kemudian terbakar rasa cemburu, sakit hati dan merasa terabaikan sampai menganggap ibu mertuanya sebagai pengganggu rumah tangga.
Si suami anak tunggal. Pada saat sesi memberikan keterangan, di depan hakim pengadilan si istri menuntut suami. Ia bertanya 'tidakkah ingin memberikan ibu pada keluarga lain, atau minta pada panti jompo untuk merawat ibu, nanti setiap hari minggu kita kunjungi bersama. Si ibu hanya mampu memggerakkan tangan pada kursi rodanya, kalau tidak ada yang melihat, ibu hanya terbaring sepanjang waktu di tempat tidur.
Istrinya sudah hampir setahun menuntut cerai, pada masa itu pula sudah sangat banyak perundingan dilakukan, berbagai nasehat sampai pada melakukan konseling. Cuma kali ini, si istri nekad mendaftarkan berkas perceraian karena alasan cemburu. Suami akhirnya setuju dan menceraikan istrinya dengan talak 1. Tentang istrinya yang minta bercerai, bagaimana akhirnya ? Itu yang ia luapkan pada anak sulungnya. Apalagi anak-anaknya memilih tinggal bersama ayahnya dan juga menjaga nenek mereka. Beberapa warganet juga mengatakan turut sedih dengan kejadian berlaku demikian.
Menyebut seorang ibu yang sudah uzur mestinya mendapatkan perlakuan sangat baik dari anaknya, termasuk menantu. Beberapa komentar warganet dari Malaysia. "Kepada Lelaki Muslim diluar sana ... Fahami ler ... Sekaya mana sekali pun ... Syurga tetap diatas restu IBU. IBU satu satunya insan yang melahirkan dan mendidik kita hingga berjaya tiada alang gantinya. Isteri pula adalah pilihan kita dan kita masih sentiasa boleh memilih atau menambah yang lain!!!," Suhaimi Nawir.
"Setiap wanita bergelar Ibu layak dilayan baik dan dijaga sebaik mungkin. "Namum tidak semua ibu melayan anak mahupun menantu seadilnya. "Tapi wajar anak melayannya dengan baik. "Sebab gaji keperihatinan kepada wanita bergelar ibu dibayar gaji oleh Allah bukan manusia," Has Lynda.