Pendidikan Taihid, Taqwa & Karakter Ahli Surga. Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad.
اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين
Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin.
Hidayah Al-Qur’an surah Aṭ-Ṭūr ayat 25-28
وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ
Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa.
TAFSIR TAHLILI
(25) Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa penghuni surga itu saling mendatangi penghuni yang lain baik antara bapak, ibu dan keluarga mereka yang seiman di dunia dan juga dengan penghuni surga yang lain, bertanya tentang keadaan mereka di dunia dahulu, yaitu meliputi ibadah atau seputar berbagai upaya nahi munkar karena takutnya mereka akan azab Allah swt ketika hidup di dunia. Kemudian mereka memuji Allah swt yang telah menghilangkan sedih, pilu, duka dan kegelisahan mereka. Mereka di surga tidak lagi merasakan kesusahan dan kesukaran mencari nafkah hidup atau mencari rezeki dan segala hal yang berkenaan dengan kehidupan. Mereka hanya tinggal menikmati berbagai kesenangan saja.
Diriwayatkan bahwa Anas berkata sebagai berikut:
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ اِذَا دَخَلَ اَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ اشْتَاقُوْا اِلَى الاِخْوَانِ فَيَجِيْئُ سَرِيْرُ هٰذَا حَتىَّ يُحَاذِيَ سَرِيْرُ هٰذَا فَيَتَحَدَّثَانِ فَيَتَّكِئُ ذَا وَيَتَّكِئُ ذَا فَيَتَحَدَّثَانِ بِمَا كَانَا فِى الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَحَدُ هُمَا لِصَاحِبِهِ يَافُلاَنُ أَتَدْرِي اَيُّ يَوْمٍ غَفَرَ اللهُ لَنَا؟ اَلْيَوْمَ الَّذِي كُنَّا فِي مَوْضِعِ كَذَا وَكَذَا فَدَعَوْنَا اللهَ فَغَفَرَلَنَا. (رواه البزار)
Rasulullah saw bersabda, “Apabila penghuni surga telah memasuki surga dan mereka rindu kepada kawan-kawan mereka, lalu datanglah sofa seseorang mendekat hingga berhadapanlah dengan sofa yang lainnya keduanya duduk santai sambil bercakap-cakap dan membicarakan amal mereka di dunia dahulu. Maka berkatalah seseorang dari mereka, “Hai fulan, tahukah engkau pada hari apa Tuhan mengampuni kita? Pada hari di tempat, di mana kita berdoa kepada Allah kemudian kita diampuni-Nya.” (Riwayat al-Bazzar)
Al-Qur’an surah Aṭ-Ṭūr/52 ayat 26
قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِيْٓ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ
Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).
TAFSIR TAHLILI
(26-27) Kemudian dalam ayat ini Allah swt merinci tanya jawab atas berbagai kesenangan yang mereka nikmati. Mereka berkata bahwa sesung-guhnya mereka sewaktu di dunia, pada waktu itu di tengah-tengah keluarga mereka timbul rasa takut akan azab Allah dan siksanya. Kemudian Allah menghilangkan rasa takut itu dengan mengaruniakan nikmat-Nya kepada mereka yaitu mereka terpelihara dari api neraka yang disebut as-samµm.
Perasaan takut mereka di dunia akan azab Allah mendorong mereka mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya meskipun ketika itu berada di tengah-tengah keluarga, mereka memperoleh ketenangan. Diriwayatkan bahwasanya ‘Aisyah berkata, “Andaikata Allah membukakan neraka di bumi ini seujung jari saja, maka akan terbakarlah bumi dan seluruh isinya.”
Al-Qur’an surah Aṭ-Ṭūr/ 52 ayat 27
فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰىنَا عَذَابَ السَّمُوْمِ
Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
TAFSIR WAJIZ
Sebagai rahmat dari dari Allah, maka Allah sesuai dengan janji-Nya memberikan karunia surga kepada kami dan senantiasa memelihara kami dari azab neraka yang tidak terkirakan pedihnya.
Al-Qur’an surah Aṭ-Ṭūr/52 ayat 28
اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ
Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.”
TAFSIR TAHLILI
(28) Dalam ayat ini Allah swt menerangkan bahwa penghuni-penghuni surga itu telah memenuhi persyaratan seruan Allah dan Rasul-Nya sehingga mereka mendapat kemuliaan itu. Mereka berkata bahwa mereka dahulu menyembah Allah dan memohon kepada-Nya. Maka Allah memperkenan-kan dan mengabulkan permintaan mereka dan menerima ibadah mereka, karena Allah yang melimpahkan kebaikan, dan pemberi karunia, lagi Maha Penyayang.
Setiap orang yang beriman dan setiap orang kafir tidak akan pernah lupa terhadap apa yang telah mereka perbuat di dunia, kenikmatan orang-orang yang beriman akan bertambah bila mereka melihat bahwa mereka telah berpindah dari penjara dunia ke alam kesenangan akhirat, dan dari kesempitan kepada kelapangan. Sebaliknya bertambahlah siksa orang kafir bilamana ia melihat bahwa dirinya telah berpindah dari kemewahan dunia ke alam penderitaan, dan kesengsaraan neraka Jahannam di akhirat.