Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa memperdulikan mengenai nasib umatnya. Beliau selalu berharap kebaikan dan keberkahan diraih para pengikutnya. Tak hanya untuk kehidupan di akhirat kelak namun juga saat menjalani hidup di dunia.
Sebenarnya banyak wasiat yang diberikan Rasulullah kepada pengikutnya agar bisa hidup berbahagia di dunia dan akhirat. Namun tidak ada salahnya kita simak lima hadist ini sebagai pendorong menuju kesuksesan lahir bathin.
1. Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikuti
"Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjadikan akhirat tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya. Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai, dan dunia datang padanya dalam keadaan hina. Dan barang siapa menjadikan dunia tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya." (HR. Tirmidzi)
Indikator kesuksesan seringkali ditandai dengan keberlimpahan harta dan tingginya jabatan. Untuk mendapatkannya, banyak orang bahkan menempuhnya dengan cara yang haram.
Padahal menurut hadis di atas, jika kita meniatkan apa pun yang kita lakukan untuk akhirat, maka tidak perlu mengharapkan apa yang kita inginkan di dunia datang pada kita karena justru dunialah yang akan mendatangi kita.
2. Menjadi orang yang paling bermanfaat
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni)
Kebahagiaan tak dapat dibeli dengan uang. Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya ketika kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Mungkin inilah alasan mengapa manusia terbaik adalah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
3. Tinggalkan keraguan, ikuti kata hatimu
"Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu." (HR. Tirmidzi dan Nasai)
Tidak hanya dalam hal ibadah, kita bahkan dianjurkan untuk meninggalkan sesuatu yang kita anggap ragu dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika hendak mencari pekerjaan atau mendaftar ke universitas, maka harus sesuai dengan minat dan kemampuan yang kita miliki karena dengan hal itu kita akan menjalaninya sepenuh hati.
Maka dari itu, kita pun perlu melakukan istikharah agar Allah SWT menyingkirkan keraguan dan memantapkan hati kita ke tempat yang kita tuju.
4. Jangan sesali apa pun yang sudah terjadi
"Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan : 'Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.' Akan tetapi hendaklah kau katakan : 'Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.' Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan." (HR Muslim).
Penyesalan selalu datang terlambat. Dalam hal ini, Islam sudah mengatur tentang bagaimana cara menyikapinya. Kita dilarang menyesali apa pun yang telah terjadi apalagi memikirkan kejadian di masa lalu dan berharap untuk mengulangnya kembali.
Oleh karena itu, tetap semangat dan selalu berpikiran positif! Percayalah, rencana Allah pasti lebih indah dari rencana kita.
5. Pada akhirnya, hasil akhir yang menentukan
"Sesungguhnya amal ibadah itu tergantung hasil akhirnya." (HR. Bukhari).
Seperti halnya amal ibadah di mana kita akan dinilai baik buruknya ketika mati. Dalam hidup, orang pada umumnya baru akan melihat kita ketika sudah sukses. Untuk itu, berusahalah dengan sungguh-sungguh karena usaha tak akan mengkhianati hasil.
Jika pada akhirnya kita menyerah, maka apa yang kita lakukan sebelumnya akan sia-sia, bukan.
Itulah beberapa hadist Nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi pegangan kita untuk menjalani hidup. Kita bisa mempraktikkannya untuk menggapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Referensi : Lima Hadist Ingin Menggapai Kesuksesan di Dunia dan Akhirat