Kisah Raja Namrud yang Diazab Allah Swt karena Sombong. Sifat sombong menjadi salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, karena sifat itu, seorang raja yang hidup di masa Nabi Ibrahim, yakni Raja Namrud diazab oleh Allah.
Raja Namrud dikenal karena memiliki harta karun yang luar biasa. Cadangan makanannya berlimpah, bala tentaranya banyak, serta istana yang megah bersama menara babel Raja Namrud.
Dengan semua nikmat dan kekayaan tersebut, ia berperilaku sombong. Sifat tersebut ternyata membuat ia lupa diri dan mengaku sebagai Tuhan. Ia juga meminta pengakuan kepada seluruh rakyatnya.
Setiap orang yang datang ke istananya untuk meminta makanan akan ditanya "Siapakah Tuhanmu?" Maka, mereka semua menjawab "Engkau wahai rajaku." Raja Namrud pun memberikan makanan kepada mereka.
Suatu ketika Nabi Ibrahim datang ke hadapan Raja Namrud, ditanya lah "Siapakah Tuhanmu?" Nabi Ibrahim pun menjawab "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan."
Raja Namrud kembali mengatakan "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan," Maka, Nabi Ibrahim meminta Raja Namrud untuk menerbitkan matahari dari Barat seperti yang dilakukan oleh Allah SWT. "Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkan lah ia dari Barat."
Kisah tersebut jelas difirmankan oleh Allah SWT dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 258 yang berbunyi:
Arab : اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Latin: a lam tara ilallażī ḥājja ibrāhīma fī rabbihī an ātāhullāhul-mulk, iż qāla ibrāhīmu rabbiyallażī yuḥyī wa yumītu qāla ana uḥyī wa umīt, qāla ibrāhīmu fa innallāha ya`tī bisy-syamsi minal-masyriqi fa`ti bihā minal-magribi fa buhitallażī kafar, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," dia berkata, "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat." Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Mendengar Nabi Ibrahim menjawab itu, Raja Namrud hanya terdiam dan mengusirnya. Nabi Ibrahim pun pulang dengan membawa tangan kosong.
Namun, Allah SWT memberikan rezeki tak terduga kepada Nabi Ibrahim. Ia mengubah sebuah kantong pasir menjadi makanan lezat dengan berbagai macam pilihan.
Setelah hari itu, Raja Namrud pun gelisah. Allah SWT pun mengutus malaikat dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Hanya saja, lagi-lagi sifat sombongnya membuat ia lupa diri.
Ia menyangkal kekuasaan Allah dengan berkata, "Memangnya ada Tuhan selain diriku?" Malaikat utusan Allah pun datang hingga dua kali tetapi Raja Namrud tetap tak mau beriman.
Pada kali ketiga malaikat datang dan ditolak oleh Raja Namrud. Malaikat pun berkata "Kumpulkan lah seluruh bala tentaramu hingga tiga hari."
Ia pun mengumpulkan seluruh tentaranya, lalu Allah mengazabnya dengan mengirim jutaan nyamuk menuju bala tentara Raja Namrud. Saking banyaknya, sinar matahari pun tertutup oleh gerombolan nyamuk.
Nyamuk tersebut menghisap seluruh darah bala tentara Raja Namrud. Melihat itu, Raja Namrud pun lari dan bersembunyi ke ruangan khusus tetapi satu nyamuk mengikutinya dan masuk ke kepalanya melalui lubang hidungnya.
Ia menyiksa Raja Namrud selama 400 tahun atau selama ia berkuasa dengan sifat sombongnya. Raja Namrud pun meninggal dunia dengan keadaan dzalim.
Arab : اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Latin: a lam tara ilallażī ḥājja ibrāhīma fī rabbihī an ātāhullāhul-mulk, iż qāla ibrāhīmu rabbiyallażī yuḥyī wa yumītu qāla ana uḥyī wa umīt, qāla ibrāhīmu fa innallāha ya`tī bisy-syamsi minal-masyriqi fa`ti bihā minal-magribi fa buhitallażī kafar, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," dia berkata, "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat." Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Mendengar Nabi Ibrahim menjawab itu, Raja Namrud hanya terdiam dan mengusirnya. Nabi Ibrahim pun pulang dengan membawa tangan kosong.
Namun, Allah SWT memberikan rezeki tak terduga kepada Nabi Ibrahim. Ia mengubah sebuah kantong pasir menjadi makanan lezat dengan berbagai macam pilihan.
Setelah hari itu, Raja Namrud pun gelisah. Allah SWT pun mengutus malaikat dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Hanya saja, lagi-lagi sifat sombongnya membuat ia lupa diri.
Ia menyangkal kekuasaan Allah dengan berkata, "Memangnya ada Tuhan selain diriku?" Malaikat utusan Allah pun datang hingga dua kali tetapi Raja Namrud tetap tak mau beriman.
Pada kali ketiga malaikat datang dan ditolak oleh Raja Namrud. Malaikat pun berkata "Kumpulkan lah seluruh bala tentaramu hingga tiga hari."
Ia pun mengumpulkan seluruh tentaranya, lalu Allah mengazabnya dengan mengirim jutaan nyamuk menuju bala tentara Raja Namrud. Saking banyaknya, sinar matahari pun tertutup oleh gerombolan nyamuk.
Nyamuk tersebut menghisap seluruh darah bala tentara Raja Namrud. Melihat itu, Raja Namrud pun lari dan bersembunyi ke ruangan khusus tetapi satu nyamuk mengikutinya dan masuk ke kepalanya melalui lubang hidungnya.
Ia menyiksa Raja Namrud selama 400 tahun atau selama ia berkuasa dengan sifat sombongnya. Raja Namrud pun meninggal dunia dengan keadaan dzalim.
Referensi : Kisah Raja Namrud yang Diazab Allah Swt karena Sombong