Berikut ini beberapa tips dan kiat dalam menghadapi beban hidup yang bisa dicoba:
1. Terima kesedihan yang dirasakan
Beban hidup merupakan hal yang niscaya dihadapi setiap manusia. Untuk itu, saat Anda merasa sangat bersedih dan berduka dengan beban tersebut, terimalah perasaan yang menghampiri. Penerimaan ini menjadi kunci yang perlu diterapkan untuk membantu Anda menyiasati rencana berikutnya.
Ingatlah bahwa perasaan yang Anda alami merupakan hal yang valid. Tak perlu merasa bersalah dengan duka yang menyerang akibat beban hidup. Rasakan dan resapi kesedihan di relung hati Anda.
2. Bicarakan kesedihan dengan orang lain
Setelah mulai bisa meresapi kesedihan akibat beban yang begitu berat, cobalah bicarakan kesulitan Anda dengan orang yang bisa dipercaya. Kesedihan yang disimpan sendiri berisiko menjelma menjadi kecemasan – yang kemudian bisa berdampak buruk.
Bagikan masalah Anda dengan teman yang bisa dipercaya
Membicarakan kesulitan dan kesedihan membantu kita memahami rasa takut yang tersimpan, serta memberikan perspektif baru yang dapat bermanfaat.
3. Ingat, ada hal yang memang di luar kontrol Anda
Sembari memulihkan diri karena beban hidup, kita bisa mulai belajar merelakan hal-hal yang memang tidak bisa dikontrol. Buatlah daftar hal-hal yang tidak bisa Anda kendalikan, dan daftar ini merupakan hal yang mulai bisa Anda buang jauh-jauh dari pikiran.
Misalnya, perusahaan yang bangkrut membuat Anda diberhentikan. Hal ini tentunya berada di luar kendali kita sebagai karyawan.
Kemudian, buat daftar hal-hal yang bisa Anda kendalikan dari permasalahan yang dihadapi. Hal-hal tersebut dapat berupa kegiatan self-care untuk pulihkan diri, afirmasi positif yang Anda sampaikan pada diri sendiri, serta aksi selanjutnya untuk memperbaiki keadaan. Aksi tersebut termasuk meminta bantuan teman, mencari pekerjaan baru, hingga menyiapkan resume.
4. Mencoba melihat hal dengan perspektif berbeda
Sudah mulai menerima kesedihan yang dirasakan dan membicarakannya dengan orang terdekat? Great! Sekarang, Anda bisa mulai belajar melihat masalah dan beban hidup dengan perspektif berbeda. Karena hidup memang penuh misteri, apa yang terjadi saat ini mungkin saja mengarahkan kita pada pintu kebahagiaan yang baru.
5. Terapkan self-care
Menerapkan aktivitas self-care menjadi krusial agar kita bisa bertahan saat beban hidup begitu menekan diri. Self-care sendiri merujuk pada kegiatan yang apabila Anda lakukan, Anda akan merasa lebih baik di hari berikutnya – jadi bukan kegiatan yang seperti menyenangkan namun ternyata tidak bisa memulihkan kesedihan Anda.
Ada banyak tips self-care yang bisa dicoba, misalnya:
Memberikan tubuh nutrisi yang vital dan esensial, yaitu dari makanan sehat
Memberikan tubuh istirahat yang cukup, yakni 7-9 jam setiap harinya
Menggerakan badan, seperti sesederhana berjalan kaki selama 15 menit
Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang dikasihi
Melakukan meditasi, sesederhana dengan mengunduh aplikasi meditasi
Melakukan satu hal yang menyenangkan tiap harinya namun positif, seperti menonton film, membaca buku, dan memasak resep baru
Berikan tubuh istirahat yang cukup untuk bantu redakan stres
6. Jauhkan diri dari orang-orang toxic
Terkadang, saat kita curhat dengan orang lain terkait masalah dan beban hidup tertentu, mereka mengkritik dan menghakimi kesedihan yang kita rasakan. Orang-orang ini tergolong toxic yang sejatinya tidak bisa suportif dengan kebahagiaan kita. Apabila Anda merasa lebih tidak berharga setelah berbicara dengan orang tertentu, maka Anda sangat disarankan untuk menjauhi mereka.
Sekali lagi ingat, kesedihan yang Anda rasakan valid dari lubuk terdalam hati Anda.
7. Lakukan hal yang bisa dilakukan
Apabila Anda bingung dengan hal yang harus dilakukan, buatlah daftar kegiatan potensial yang barangkali bisa membantu menyelesaikan masalah. Misalnya, setelah melewati fase berduka karena kehilangan pekerjaan, Anda bisa mulai memodifikasi resume untuk mencari pekerjaan baru.
Ingatlah, melakukan hal kecil berpotensi untuk membangkitkan semangat Anda.
Cari bantuan profesional
Beberapa orang mungkin bisa mengatasi kesulitan dalam hidupnya tanpa bantuan orang lain dan pihak profesional. Namun, ingat bahwa setiap individu memiliki cara pemulihan psikologis yang berbeda-beda. Apabila Anda merasa membutuhkan bantuan dari ahli jiwa, maka Anda disarankan untuk membuat janji temu.
Sampaikan pada konselor mengenai perasaan yang menghimpit bahu Anda. Anda juga bisa menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan dan hal-hal yang mungkin tidak perlu dibantu oleh pihak profesional.
Referensi : Kiat Menolong Diri Sendiri Saat Beban Hidup Begitu Penuh Duri