Tetapi bagi seorang muslim yang produktif, cara berpikirnya akan berbeda. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com Kapanpun seorang muslim yang produktif menghadapi kesulitan, dia akan mundur dulu selangkah dari situasi sulit itu dan mengamatinya dari sudut pandang yang berbeda.
Mereka mundur dari kehidupan yang penuh dengan kekhawatiran, kecemasan, masalah dan mulai memikirkannya dari perspektif akhirat, kemudian mereka akan bertanya kepada diri sendiri: Apa arti SEMUA ini jika dibandingkan dengan akhirat? Apa arti SEMUA ini jika dibandingkan dengan keabadian di Surga Allah? Salah satu pemahaman yang salah yang banyak dari kita pegang dalam kehidupan ini adalah bahwa jika kita berbuat baik maka senantiasa kehidupan dunia dan akhirat kita juga akan menjadi baik.
Itu benar, tapi tidak sepenuhnya benar.
Kehidupan yang kita jalani sekarang ini bukanlah kehidupan dimana kita akan mendapatkan segala sesuatu yang adil.
Kalau logikanya seperti itu, maka hari kiamat ataupun akhirat tidak dibutuhkan.
Kehidupan di dunia ini adalah kehidupan dualitas; ada baik dan buruk, keadilan dan ketidakadilan, kasih sayang dan penindasan, cinta dan benci, kebenaran dan kepalsuan, dan lain-lain.
Peran kita dalam kehidupan ini hanya untuk menjalaninya sebagaimana Allah SWT meminta kita menjalaninya, melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dan banyak di berbagai surat di dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menjanjikan kepada kita bahwa jika kita melakukan perintah-Nya maka Allah akan memberikan kita kehidupan yang 'baik'.
Allah berfirman:
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Nahl, Ayat 97)
Mereka berkata, "Apakah engkau benar-benar Yusuf?" Dia (Yusuf) menjawab, "Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik." (Yusuf, Ayat 90)
Selama kita menghadapi masa-masa sulit, penting untuk diingat bahwa ada beberapa cara efektif untuk mengatasi berbagai macam kesulitan.
Sholat. Pastikan kita selalu sholat tepat waktu 5 kali sehari. Jangan pernah sekalipun meninggalkan sholat dan selalu berdoa dengan penuh ketulusan seolah-olah itu merupakan sholat terakhir kita di dunia ini.
Membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an itu begitu indah, tak peduli kesulitan apapun yang kita hadapi kita akan senantiasa menemukan penghibur hati di dalamnya.
Berdoa. Khususnya membaca doa-doa untuk menghilangkan kecemasan.
Bersedekah. Bersedekahlah sebanyak yang kita bisa, karena bersedekah bisa menghilangkan kesusahan yang sedang kita hadapi. Dan jika kita tidak bisa bersedekah dengan uang atau harta kita, kita bisa bersedekah dengan amalan lain seperti menghibur orang yang juga sedang dalam kesusahan atau dengan bantuan tenaga (membantu orang lain secara fisik atau emosional).
Tetapkan Tujuan dan Miliki Visi Kedepan. Jangan biarkan setan terus bermain dengan kita dan terus memutar ulang bayangan tentang masa-masa sulit di dalam pikiran kita lagi dan lagi, segeralah move on! Tetapkan tujuan baru, proyek baru, dan selalu ingat kalau kita bersama Allah maka tidak akan ada yang bisa menghentikan kita!
Selalu Bangun Pagi. Bangunlah sebelum matahari terbit dan langsung lakukan ide dan proyek yang ada di kepala kita, atau membaca Al-Qur'an. Berkegiatan sedari pagi hingga sebelum malam hari adalah cara yang tepat untuk melupakan masa-masa sulit dan mengatasi segala tantangan. Kalau bisa sedapat mungkin kita memulai segala ide dan kegiatan kita di jam-jam awal hari, itu adalah waktu-waktu yang diberkahi. Kesulitan Bukanlah Kerugian. Allah tidak akan pernah melupakan ketidakadilan/kesusahan yang pernah kita alami, jadi kita tidak perlu repot-repot berpikir untuk balas dendam ataupun mencoba mencari keadilan (ikhlas, biarkan Allah yang membalasnya).
Pada akhirnya mari kita semua berdoa agar Allah SWT mengangkat segala cobaan dan kesulitan kita, memberkati kita semua dengan kehidupan yang baik dan membantu kita untuk senantiasa mengingat-Nya siang dan malam. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra'd, Ayat 28).
Referensi : Hal yang Harus Dilakukan dalam Masa-masa Sulit