Ù…َآ Ø£َصَابَ Ù…ِÙ† Ù…ُّصِيبَØ©ٍ Ø¥ِÙ„َّا بِØ¥ِØ°ْÙ†ِ ٱللَّÙ‡ِ ۗ ÙˆَÙ…َÙ† ÙŠُؤْÙ…ِÙ†ۢ بِٱللَّÙ‡ِ ÙŠَÙ‡ْدِ Ù‚َÙ„ْبَÙ‡ُÛ¥ ۚ ÙˆَٱللَّÙ‡ُ بِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙ‰ْØ¡ٍ عَÙ„ِيمٌ
Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Bencana alam yang terjadi merupakan bukti kekuasaan Allah SWT untuk dijadikan pelajaran oleh umat Islam agar senantiasa mawas diri dan berhati-hati. Sayangnya, masih ada manusia yang tidak sadar dan bebal akan bencana alam, sehingga bersikap kufur dan ingkar kepada Allah.
Hadits tentang Bencana Alam
Bencana alam merupakan peringatan dari Allah SWT kepada umat-Nya agar senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Selain tercantum dalam ayat Alquran, peringatan mengenai bencana alam juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW.
Berikut hadits tentang bencana alam yang dikutip dari buku Penawar Hati yang Sakit karangan Muḥammad ibn Abī Bakr Ibn Qayyim al-Jawzīyah.
Peringatan dari Allah SWT
“Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran atau timbangan kecuali Allah akan menahan air dari langit walau setetes. Tidaklah muncul perzinaan terang-terangan di sebuah kaum kecuali Allah akan menampakkan kematian. Tidaklah muncul riba di suatu kaum kecuali orang-orang gila akan menguasai mereka. Tidaklah muncul pembunuhan di suatu kaum kecuali musuh akan menguasai mereka. Tidak muncul perbuatan kaum Luth (sodomi) di suatu kaum kecuali akan terjadi tanah longsor. Tidaklah suatu kaum meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar kecuali amal mereka tidak akan diangkat ke langit dan doa mereka tidak dikabulkan.” (HR. Tabrani dari Ibnu Abbas)
Bencana adalah azab Allah SWT
“Jika di suatu kaum ada orang-orang yang melakukan maksiat, sementara yang tidak melakukannya lebih banyak dan lebih berkuasa dari mereka, tapi tidak mencegahnya, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka semua.” (HR. Ahmad)
Bencana dari langit
“Jika manusia pelit dengan dinar dan dirham (harta) dan saling jual beli dengan cara iinah, mereka meninggalkan jihad di jalan Allah, mereka mengambil seekor sapi, Allah akan menimpakan kepada mereka bencana dari langit dan tidak akan mengangkat azab tersebut sehingga mereka kembali kepada agama mereka.” (HR. Abu Dawud)