Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرَ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ الْعُقُوبَةَ لِصَاحِبِهِ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Dari Abu Bakrah berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak ada dosa yang Allah segerakan hukuman bagi pelakunya di dunia serta menyimpan sebagiannya untuk di akhirat kecuali kezaliman dan memutus silaturahmi. (HR. Ahmad, Abu Daud & Tirmizi)
Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahmi tidak akan memasuki surga, silaturahmi adalah salah satu amalan yang paling disukai Allah. Ia adalah kunci terbukanha rahmat dan pertolongan Allah. Jadi hindarilah permusuhan, hasad dan dengki karena hal itu dapat memutus silaturahmi yang sangat dibenci Allah Swt.
Sedangkan zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, sepertj sombing, dengki, ghibah, fitnah, dusta dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana firman Allah
إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. (QS. Asy-Syura: 42)
Kedua perbuatan di atas berkaitan dengan hubungan antar manusia, sehingga dalam hal ini ampunan Allah bersangkutan dengan kerelaan orang yang telah tersakiti tersebut. Karena itu, mari intropeksi diri dan segera memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan agar terhindar dari dua perbuatan ini.
Referensi : Dua Dosa yang Allah Segerakan Hukumannya di Dunia