Kamis, 11 Agustus 2022

Betapa Dahsyatnya Akibat Kezaliman

Ilustrasi Ceramah : Betapa Dahsyatnya Akibat Kezaliman

Allah Subhanahu wa Ta’ala seringkali mengulangi dalam al-Quran bahwa Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah melakukan kezaliman sedikitpun yang menunjukkan kemahaadilan-Nya. Beberapa di antara firman-Nya,

ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيۡسَ بِظَلَّامٖ لِّلۡعَبِيدِ

“Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan sesungguhnya Allah tidak menzhalimi hamba-hamba-Nya.” (Qs. Ali ‘Imran, Ayat 182)

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظۡلِمُ ٱلنَّاسَ شَيۡـٔٗا وَلَٰكِنَّ ٱلنَّاسَ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ

“Sesungguhnya Allah tidak menzhalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzhalimi dirinya sendiri.” (Qs. Yunus, Ayat 44)

وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلۡمٗا لِّلۡعِبَادِ

“Dan Allah tidak menghendaki kezhaliman terhadap hamba-hamba-Nya.” (Qs. Ghafir, Ayat 31)

مَّنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٖ لِّلۡعَبِيدِ

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzhalimi hamba-hamba(-Nya).” (Qs. Fushilat, Ayat 46)

مَا يُبَدَّلُ ٱلۡقَوۡلُ لَدَيَّ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّٰمٖ لِّلۡعَبِيدِ

“Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzhalimi hamba-hamba-Ku.” (Qs. Qaf, Ayat 29)

Allah Ta’ala bahkan dalam hadits qudsi berfirman bahwa Dia Jalla Jalaluhu mengharamkan kezaliman atas diri-Nya dan menjadikan kezaliman itu sebagai sesuatu yang haram.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا رَوَى عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا

“Dari Abu Dzar dari Nabi ﷺ dalam meriwayatkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berbunyi, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zalim dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim!” (HR. Muslim 2577)

Kaum muslimin rahimakumullah

Kita telah mengetahui bahwa segala perkataan dan perbuatan yang kita lakukan akan kita pertanggungjawaban di akhirat kelak, maka jangan kita merasa bahwa kezaliman yang kita lakukan terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain itu akan berlalu saja tanpa adanya hisab, jangan! Allah Ta’ala telah mengingatkan kita dalam al-Quran,

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعۡمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمۡ لِيَوۡمٖ تَشۡخَصُ فِيهِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ * مُهۡطِعِينَ مُقۡنِعِي رُءُوسِهِمۡ لَا يَرۡتَدُّ إِلَيۡهِمۡ طَرۡفُهُمۡۖ وَأَفۡـِٔدَتُهُمۡ هَوَآءٞ

Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang tergesa-gesa (memenuhi panggilan) dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (Qs. Ibrahim, Ayat 42-43)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang buruknya akibat tindak kezaliman pada hari kiamat,

 الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Kezaliman adalah mendatangkan kegelapan hari kiamat”. (HR. Al-Bukhari 2447 dan Muslim 2578)

Dan Allah Ta’ala telah menyiapkan bagi para pelaku zalim siksaan yang sangat pedih, azab yang sangat dahsyat, balasan yang setimpal dari kezaliman yang dilakukan para orang yang zalim. Allah Ta’ala berfirman,

وَٱلظَّٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمَۢا

“Dan bagi orang-orang zhalim disediakan-Nya azab yang pedih.” (Qs. Al-Insan, Ayat 31)

Dalam firman-Nya yang lain,

وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ جَمِيعٗا يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ قَدِ ٱسۡتَكۡثَرۡتُم مِّنَ ٱلۡإِنسِۖ وَقَالَ أَوۡلِيَآؤُهُم مِّنَ ٱلۡإِنسِ رَبَّنَا ٱسۡتَمۡتَعَ بَعۡضُنَا بِبَعۡضٖ وَبَلَغۡنَآ أَجَلَنَا ٱلَّذِيٓ أَجَّلۡتَ لَنَاۚ قَالَ ٱلنَّارُ مَثۡوَىٰكُمۡ خَٰلِدِينَ فِيهَآ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٞ

“Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.” (Qs. Al-An’am, Ayat 128)

Kemudian Allah Ta’ala berfirman di ayat selanjutnya,

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعۡضَ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعۡضَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

“Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zhalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.” (Qs. Al-An’am, Ayat 129)

Kaum muslimin rahimakumullah

Bentuk-bentuk kezaliman sangatlah banyak, ada kezaliman terhadap diri sendiri seperti melakukan kesyirikan,  dosa-dosa kesendirian, dan seterusnya. Ada juga kezaliman terhadap orang lain seperti mencuri, menghianat, berbohong, meminjam dengan niat tidak ingin membayar, curang dalam berbagai hal seperti timbangan dan takaran, membunuh dengan tanpa hak, dan melakukan tindak kriminal lainnya.

Termasuk kezaliman yang viral saat ini adalah kezaliman beberapa oknum pemangku kekuasaan, orang-orang yang menjadi wakil-wakil ummat, mereka yang telah bersumpah bekerja untuk kepentingan rakyat tapi melakukan sebaliknya, maka kami selaku khatib mengingatkan kepada siapa saja yang Allah Ta’ala berikan amanah untuk mengurusi urusan ummat dalam hal seperti itu untuk senantiasa mengemban amanah tersebut dengan baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ

“Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan umatku lalu dia mempersulit urusan mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan umatku lalu dia berusaha menolong (lemah-lembut kepada) mereka, maka tolong pulalah dia.” (HR. Muslim 1828)

Kaum muslimin rahimakumullah

Kezaliman yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri cukup dengan bertaubat nasuha kepada Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (Qs At-Tahrim, Ayat 8)

Taubat nasuha dengan meninggalkan perbuatan kezaliman tersebut, menyesalinya, dan berazam untuk tidak mengulanginya kembali.

Adapun kezaliman terhadap orang lain maka ditambah dengan meminta kehalalan dari mereka, meminta maaf, dan mengembalikan hak mereka.

Kaum muslimin rahimakumullah

Sebagai penutup kami ingin mengingatkan firman Allah Ta’ala,

۞نَبِّئۡ عِبَادِيٓ أَنِّيٓ أَنَا ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ

“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih”. (Qs. Al-Hijr, Ayat 49-50)

Demikianlah khutbah pertama ini, semoga Allah Ta’ala melindungi kita semua dari bentuk kezaliman.

Referensi : Betapa Dahsyatnya Akibat Kezaliman