Masuknya orang Islam ke neraka berbeda dengan masuknya orang beriman dan bertakwa ke tempat tersebut. Orang Islam masuk ke neraka karena timbangan amal kebajikannya lebih sedikit dibanding dengan keburukannya. Tentunya mereka akan terjatuh dari titian syirat, kemudian mendapat azab api neraka untuk membersihkan dosa-dosanya. Orang beriman dan bertakwa masuk ke neraka berupa kunjungan, untuk melihat-lihat orang-orang yang dikenalnya dulu di dunia. Hikmahnya supaya orang beriman lebih bersukur karena tidak disentuh api neraka dan mendapat kesempatan, membalas olok-olokan orang kafir atau munafik yang menyakitinya di dunia.
Firman Allah Swt:
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS. Maryam: 71-72)
Hikmah yang lain masuknya orang beriman dan bertaqwa ke dalam neraka karena permohonannya di surga, dikabulkan untuk meberikan syafa’at kepada orang-orang yang dicintainya di dunia. Permohonan ahli surga niscaya akan dikabulkan, walaupun meminta untuk berkunjung ke neraka sekalipun. Tentunya suasana haru tidak bisa dihindari ketika bertemu dengan orang, yang dicintainya masuk neraka dan diselamatkan masuk surga. Kesempatan emas masuk surga tersebut tidak akan disia-siakan, bagi mereka yang masuk neraka untuk meminta tolong kepada orang beriman. Orang kafir dan munafik yang suka berbuat zalim dengan sombongnya, menolak kebenaran dan merendahkan orang lain akan dihinakan dengan berlutut sebagai orang berdosa
Firman Allah Swt :
Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. Ibrahim: 18)
Selama orang yang masuk neraka tersebut sampai akhir hayatnya masih tetap memeluk agama Islam, maka masih ada harapan untuk diberi syafaat dari orang yang dicintainya. Allah Yang Maha Penyayang dan Rasulullah SAW. juga bisa memberi syafa’at, sehingga dimasukkan ke surga tanpa harus menunggu sampai dosa-dosanya habis terbakar. Bagi mereka yang tidak mendapat syafa’at menunggu sampai dosa-dosanya habis terbakar, setelah bersih baru dimasukkan ke dalam surga. Neraka yang dipenuhi dengan api, tentunya suhunya sangat panas yang menyebabkan siapa saja akan kehausan atau dahaga yang berkepanjangan.
Firman Allah ta’ala:
Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. (QS. Maryam: 86)
Orang yang masuk neraka diazab dengan berbagai macam siksaan dari dalam dan luar dirinya. Azab dari dalam dirinya seperti rasa dahaga, lapar dan bentuk tubuh yang dihinakan oleh Allah seperti bentuk tubuh manusia berkepala binatang atau mukanya cacat seperti bibirnya sumbing. Azab dari luar dirinya berupa api yang bergejolak membakar sekujur tubuh sampai hangus menghitam. Pukulan cambuk dari besi dan siraman air mendidih atau yang diminumkan, sehingga memotong ususnya tidak bisa dibayangkan pedihnya azab tersebut. yang silih berganti tiada akhirnya.
Firman Allah ta’ala:
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (QS. Al-Humazah: 4-8)
Begitu pedihnya azab api neraka tidak hanya menghanguskan kulit akan tetapi juga membakar sampai ke hati. Apalagi orang yang diazab dimasukkan ke dalam neraka yang tertutup, seperti dimasukkan ke dalam kuali besar untuk memasak manusia hidup-hidup. Pintu neraka yang berjumlah tujuh tentu sangat besar pada bagian luarnya dan sesuai dengan Hadis di dalam pintu tersebut ada orang yang disiksa dalam kuali tertutup. Dijelaskan juga di dalam Hadis lain bahwa para pemfitnah dan pengadu domba rahangnya lebih berat dari gunung Uhud dan lebar bahunya sejauh beberapa hari perjalanan. Hal ini berarti penduduk neraka ukuran tubuhnya sangat besar seperti raksasa dan azab untuk membakarnya akan sangat lama. Seperti membakar ikan paus akan lebih lama dibandingkan membakar kambing guling.
Firman Allah ta’ala:
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. (QS. Al-Hijr: 44)
Surga mempuyai delapan pintu dan neraka memiliki tuju pintu, menunjukkan kasih sayang-Nya melebihi murka-Nya. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang mengalahkan Maha Memberi Mudarat yang berarti rahmat atau kasih sayang-Nya meliputi alam semesta. Satu pintu surga saja sangat luas lebih dari 1.200 kilometer, kalau delapan pintu tentuya sangat luas dan apalagi luasnya surga itu sendiri tidak bisa dihitung. Satu derajat di surga tingginya antara langit dan bumi, kalau tingkatan surga mujahid saja 100 tingkatan bagaimana dengan 99 tingkatan lainnya hanya Dia yang tahu.
Firman Allah ta’ala:
Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. Huud: 119)
Walapun begitu luas dan besarnya neraka akan tetapi Allah Yang Maha Memmberi Mudarat akan memenuhi neraka dengan jin dan manusia. Karena begitu banyaknya jin dan manusia yang ingkar pada-Nya sejak zaman Nabi Adam AS. sampai datangnya kiamat. Jumlah manusia saja puluhan atau ratusan milyar dan ditambah jin, yang dijelaskan di Hadis lebih banyak dari manusia. Hal ini disebakan satu manusia saja dikerubuti beberapa jin kafir atau setan yang akan menggodanya. Makin banyak manusia dan jin di neraka maka tentunya semakin panas nyalanya karena bahan bakar neraka manusia, jin dan batu. Semoga kita termasuk orang beriman yang sungguh-sungguh menyiapkan bekal iman dan amal saleh untuk kehidupan setelah kematian! Aamiin