This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Rabu, 06 Juli 2022

Perbarui hidup kita setelah masa lalu kita penuh dengan dosa


Seringkali, ketika kita ingin memulai halaman baru dalam hidup kita, kita mengikat keinginan seperti itu dengan keadaan yang menguntungkan di masa depan yang tidak diketahui, perubahan haluan dalam karier kita, atau tanggal atau acara khusus. Penundaan ini disertai oleh keyakinan bahwa kekuasaan akan datang kepada kita pada waktu itu untuk menyegarkan kita setelah periode kemalasan dan membangkitkan kembali harapan demi keputusasaan. Ketika hidup dihadapkan dengan tujuan dan wawasan, ada sedikit bahaya menyerah pada keadaan sekitar seseorang, tidak peduli seberapa pahitnya mereka.

Daripada hanyut oleh arus mereka, orang akan mendapat manfaat dari mereka, mempertahankan diri sendiri yang sebenarnya di hadapan mereka; seperti halnya biji-biji bunga yang terkubur di bawah tumpukan tanah membelah jalan mereka menuju cahaya di mana mereka melepaskan aroma menyegarkan mereka.

Mereka mengubah tanah dan air berlumpur menjadi warna-warna ceria dan aroma yang menyenangkan; kita dapat melakukan hal yang sama jika kita mengendalikan waktu kita dan menjaga kebebasan bertindak kita saat menghadapi kondisi yang merugikan. Kami dapat memenuhi banyak hal tanpa menunggu bantuan eksternal.

Jangan Tunda Rencana Pembaruan Hidup Anda, Dengan memanfaatkan kekuatan internal yang tersembunyi, fakultas yang terkubur, dan peluang yang terbatas atau sepele, manusia dapat membangun dirinya kembali.

Tidak ada waktu untuk berlama-lama. Bantuan diberikan kepada mereka yang berjalan menuju kebenaran; tetapi kekuatan berlari atau memanjat tidak akan menghujani mereka yang lumpuh karena tidak bertindak. Itu tidak mungkin.

Jangan bergantung pada pembangunan hidup Anda pada beberapa kesempatan yang mungkin atau tidak muncul dari hal yang tidak diketahui. Ini tidak akan membawakanmu sesuatu yang baik.

Hari-hari ini Anda miliki di tangan Anda, jiwa di dalam diri Anda, dan keadaan tersenyum atau cemberut di sekitar Anda adalah fondasi dari mana masa depan Anda muncul. Nabi Muhammad SAW berkata: Allah Swt membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima pertobatan dari mereka yang berdosa di siang hari; dan Dia mengulurkan Tangan-Nya di siang hari untuk menerima pertobatan dari mereka yang berdosa pada malam hari. (Muslim)

Setiap penundaan dari rencana pembaruan hidup yang melaluinya Anda mendapatkan diri Anda di jalur yang benar hanya memperpanjang periode gelap yang ingin Anda selamatkan, dan membuat Anda dikalahkan dan tidak berdaya di depan godaan dan kecerobohan. Ia bahkan dapat menyeret Anda ke lereng yang lebih curam, dan di sinilah letak musibah. “Siang dan malam adalah dua tunggangan. Naiklah mereka dengan baik ke akhirat. Waspadalah terhadap penundaan (pertobatan), karena kematian datang tiba-tiba".

Siapa pun yang melakukan kebaikan seberat atom akan melihatnya, dan siapa pun yang melakukan kejahatan seberat atom akan melihatnya. (Quran 99: 7-8)

Adalah penting untuk mengatur ulang hidup Anda dari waktu ke waktu, untuk melihat secara kritis ke berbagai sudut untuk menggali cacat dan kegagalan, dan membuat skema jangka pendek dan jangka panjang untuk menghilangkannya.

Setiap beberapa hari, Anda melihat kekacauan laci meja Anda dan merapikan sisa-sisa yang berantakan, buku-buku berantakan, dan kertas-kertas yang tidak berguna. Anda meletakkan semuanya di tempat yang seharusnya dan membuang benda-benda tak berarti ke tempat sampah.

Kamar-kamar di rumah Anda menjadi berantakan pada akhir hari, dan tangan-tangan yang sibuk naik dan turun, di sana-sini, untuk membersihkan perabotan kotor, membuang semua sampah ke tempat sampah, dan mengembalikan semuanya sesuai pesanan dan keindahan.

Apakah hidup kita tidak pantas mendapatkan upaya seperti itu, Apakah tidak layak untuk memeriksa urusannya dari waktu ke waktu untuk melihat apakah ada masalah yang perlu diselesaikan; atau dosa apa pun yang membebani mereka yang perlu disucikan. Layak untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya setelah setiap tahap ditempa melalui perjalanan hidup ini dan untuk dikembalikan ke keseimbangan dan stabilitas setiap kali diguncang oleh krisis atau konflik.

Manusia perlu mempelajari secara mendalam dan mengeksplorasi diri mereka sendiri untuk melindungi kehidupan pribadi dan publik mereka dari penyakit dan perpecahan. Struktur moral dan mental mereka jarang tetap utuh dan konkret dengan tabrakan yang tajam melawan keinginan dan godaan.

Jika dibiarkan dengan kekuatan destruktif, moralitas dan kepekaan akan pasti hancur; seperti manik-manik yang tumpah dari kalung yang talinya putus. Orang yang hatinya Kami telah lalai dari mengingat Kami, orang yang mengikuti hawa nafsunya sendiri dan yang perselingkuhannya telah hancur. (18: 28)

Oleh karena itu, kerja terus menerus diperlukan untuk mengatur dan memonitor diri sendiri secara akurat. Sebelum setiap pagi yang baru, Tuhan mendesak orang untuk memperbarui hidup mereka dengan fajar, setelah mengistirahatkan tubuh mereka setelah seharian bekerja dan setelah bangkit dari tempat tidur mereka untuk menghadapi hari yang baru.

Pada saat yang menentukan itu mereka dapat memikirkan sandungan, kejatuhan, dan dosa-dosa mereka; pada saat yang damai itu setiap dari kita dapat memperbarui hidupnya dan membangun kembali dirinya dengan sinar cahaya, harapan, dan permulaan baru, dipandu oleh “Suara Kebenaran” yang memanggil di mana-mana untuk mengembalikan pengembaraan dan menghidupkan kembali yang lelah.

Allah SWT turun setiap malam ke surga terdekat (ke dunia kita), ketika hanya sepertiga terakhir malam itu yang tersisa, dan berkata, ‘Apakah ada pencari kebaikan yang dapat saya berikan kepadanya? Apakah ada pemohon agar saya dapat menjawabnya? Apakah ada orang yang meminta maaf agar saya memaafkannya? (Al-Bukhari). Budak yang terdekat dengan Tuhannya adalah pada tengah malam. (At-Tirmidzi).

Jika Anda dapat berada di antara mereka yang mengingat Tuhan selama waktu khusus kedekatan dengan-Nya, jadilah di antara mereka. Ini adalah waktu ketika malam pergi dan pagi tiba; dan dari puing-puing masa lalu dekat atau jauh Anda dapat bangkit untuk membangun masa depan Anda.

Jangan berkecil hati dengan dosa-dosa Anda yang tak terhitung jumlahnya. Bahkan jika mereka sama seperti buih lautan, Tuhan tidak akan keberatan mengampuni mereka semua untuk Anda selama Anda berbalik kepada-Nya dengan bertobat dan bergegas langkah Anda untuk Belas Kasihan dan Pengampunan-Nya. Bersyukur di masa lalu seharusnya tidak menjadi penghalang bagi pertobatan yang tulus.

Katakan: “Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan berbuat dosa), jangan putus asa dengan Rahmat Allah. Sungguh, Allah mengampuni semua dosa. Sungguh, Dialah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan kembali dalam pertobatan kepada Tuhanmu dan tunduk kepada-Nya. (39: 53-4).

Allah Swt berfirman: “Wahai putra Adam, selama kamu memanggil Aku dan menaruh harapanmu di dalam Aku; Aku akan memaafkan apa pun yang telah kau lakukan, dan aku tidak akan keberatan. Wahai putra Adam, bahkan jika dosamu mencapai awan-awan di langit; maka kamu harus mencari Pengampunan-Ku, aku akan memaafkanmu, dan aku tidak akan keberatan. Wahai putra Adam, jika Anda datang kepada saya dengan dunia yang penuh dengan dosa, dan Anda akan bertemu dengan-Ku tidak menghubungkan sesuatu dengan Aku, Aku akan datang kepadamu dengan bumi yang penuh dengan pengampunan. ”(At-Tirmidzi ).

Tuhan yang serupa menghidupkan kembali harapan pada kehendak yang mati dan membangkitkan orang yang tumpul dan agak malu dengan tekad untuk melanjutkan berjalan menuju Allah Swt dan memperbarui kehidupan setelah masa lalu yang buruk dan pasif.

Referensi sebagai berikut ini : 






Titik terendah dalam kehidupan


Kamu pernah hidup nyaman atau pernah mengalami sesuatu yang sangat dahsyat dalam kehidupan sehingga membuatmu di titik terendah dalam hidup. Membuatmu menjadi bingung, bimbang, kalut, dan orang-orang menuduhmu yang tidak-tidak, berikan tips agar hidup tenang dalam kesulitan. "Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu," Meskipun kamu dalam keadaan nyaman seperti dulu, atau bimbang seperti sekarang, Tuhanmu tidak akan pernah meninggalkanmu ataupun menuduhmu gila.

Orang yang dekat dengan Allah Swt, maka Allah Swt akan menjaganya baik dalam keadaan tenang dan nyaman, ataupun dalam kesulitan yang luar biasa. "dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan."

Nanti Allah akan tunjukkan kepadamu, jika kamu telah tabah dan sabar menerima cacian mereka, menerima tuduhan mereka, tidak apa-apa inikan muqoddimah (permulaan/pembuka), masa kamu masih panjang, kamu masih panjang dalam berdakwah, kehidupan kamu masih panjang membawa tugas dan misi. Kalau kamu belum bersabar di masa sekarang, bagaimana dengan yang di masa yang akan datang, Tapi Allah Swt pastikan kepadamu, masalah hebat apapun yang akan kamu hadapi, yang akan lebih sulit dari pada ini, yakinkan pada jiwamu, Allah Swt tidak akan pernah meninggalkanmu.

Ini prinsip dalam kehidupan, jika kamu menggantungkan hidup kepada Allah Swt, kamu bersandar dengan baik kepada Allah Swt, maka ayat ini akan mengatakan Allah Swt tidak akan pernah meninggalkan kamu dalam setiap kehidupanmu.

Nanti sekarang perjuangan, Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula, nanti saat kamu tiba di akhirat, Saya (Allah Swt) akan tunjukkan kepadamu, ada yang lebih hebat, yang tidak pernah engkau rasakan sebelumnya seperti saat di bumi, tidak akan ada lagi kesulitan yang kamu hadapi, tidak akan ada lagi cacian yang kamu kemudian hadapi, tidak ada lagi kemudian tuduhan yang kamu kemudian rasakan, aku akan berikan apapun sampai kamu puas. "Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas."

Nanti kamu mau apapun Allah Swt akan berikan yang paling indah, kalau kamu tidak percaya, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu)," cobalah ingat, kalau sekarang sedang susah, coba ingat dulu.

Bukankah saat kamu Rasulullah SAW yatim, Allah Swt yang merawat, sampai kamu tidak merasakan kegelisahan itu, pada saat Rasulullah SAW lahir, Bapak Rasulullah sudah tidak ada, namun Allah Swt cukupkan dengan kakek, kakek meninggal, Allah Swt hadirkan ibu dan paman ada di sekitarmu (Rasulullah SAW).

Kemudian Khadijah Radiyallah 'anha hadir di sekitarmu (Rasulullah SAW). Bukankah Allah Swt rawat (Rasulullah SAW) pada saat itu. "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,"

Kamu sedang bingung, sedang susah, bukankah sering Allah berikan petunjuk kepadamu, "dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan." 

Kamu merasakan kesulitan lahir dalam keadaan yatim, tidak ada pendukung, maka Allah Swt jadikan kaya, bukankah saat kamu menikah dengan khadijah Allah Swt tambahkan lagi pendukung untuk misi dakwahmu. Hal di atas merupakan pesan dalam Al-Qur'an, jadi kalau kamu sedang merasa susah, kalau ingin menenangkan diri, ingatlah yang baik-baik yang dulu. Kalau kamu sedang jatuh dalam bisnis, ingatlah saat kamu meningkat dalam bisnismu.

Allah Swt tidak pernah meninggalkanmu. Mungkin ini ujian untuk membuat kamu lebih hebat lagi di masa depan. Kalau kamu tidak tahan dengan bantingan yang sekarang, bagaimana kamu bisa mengatasi 'pelintiran' yang akan datang. Karena dalam kehidupan bukan cuma dibanting, kamu akan mengalami penyingkiran, penyungkuran, lipatan, guntingan, bantingan, dan macam-macam.

Jadi kalau satu gaya belum bisa kamu atasi, bagaimana kamu bisa berharap mendapatkan turunan yang lainnya. Selalu ingat, bahwa jika hidup kamu ingin tampil gaya, kamu harus selalu merasakan tekanan dalam kehidupan, karena F selalu berbanding lurus dengan P, hukum pascalnya, gaya berbanding lurus dengan tekanan, kalau orang-orang yang ingin tampil gaya dalam kehidupan, maka dia mesti siap menghadapi tantangan-tantangan hidup yang diatasi.

Turun ayat sampai ujungnya, jadi kalau kamu sudah begini lagi, jangan pernah kamu membentak orang lain, jangan pernah merendahkan orang lain, karena Allah Swt pun menjaga setiap hamba, sepanjang ia mendekat kepadamu.


Referensi : 




Senin, 04 Juli 2022

Prinsip tentang cerai ketika marah karena setan/Iblis

Miswari Budi Prahesti

Karena perceraian adalah bagian dari program besar iblis. Raja setan ini sangat bangga dan senang ketika ada cecunguknya yang mampu memisahkan antara suami-istri. Disebutkan dalam hadis dari Jabir, Nabi ‘alaihis shalatu was salam bersabda,

“Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah (talak) dengan istrinya.’ Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu. (setan)’” (HR. Muslim, no.2813).

Imam al-Munawi mengatakan, “Sesungguhnya hadis ini merupakan peringatan keras, tentang buruknya perceraian. Karena perceraian merupakan cita-cita terbesar makhluk terlaknat, yaitu Iblis. Dengan perceraian akan ada dampak buruk yang sangat banyak, seperti terputusnya keturunan, peluang besar bagi manusia untuk terjerumus ke dalam zina, yang merupakan dosa yang sangat besar kerusakannya dan menjadi skandal terbanyak.” (Faidhul Qadir, 2:408).

Memang pada dasarnya, talak adalah perbuatan yang dihalalkan. Akan tetapi, perbuatan ini disenangi iblis karena perceraian memberikan dampak buruk yang besar bagi kehidupan manusia. Betapa banyak anak yang terlantar, tidak merasakan pendidikan yang layak, gara-gara broken home. Bisa jadi, anak-anak korban perceraian itu akan disiapkan iblis untuk menjadi bala tentaranya.
Lebih dari itu, salah satu dampak negatif sihir yang disebutkan oleh Allah dalam Alquran adalah memisahkan antara suami dan istri. Allah berfirman,

“Mereka belajar dari keduanya (Harut dan Marut) ilmu sihir yang bisa digunakan untuk memisahkan seseorang dengan istrinya.” (QS. Al-Baqarah:102)

Sekali lagi, jangan sampai kita mengabulkan keinginan dan harapan iblis. Pikirkan ulang, dan ingat masa depan anak-anak dan nilai keluarga Anda di mata masyarakat.

Kedua, Marah Ada Tiga Bentuk
Pembaca yang budiman, untuk menilai keabsahan perceraian ketika marah, terlebih dahulu perlu kita pahami tentang macam-macam marah, sebagaimana yang dijelaskan para ulama. Ibnul Qayim menulis buku khusus tentang cerai ketika marah, judulnya: Ighatsatul Lahafan fi Hukmi Thalaq al-Ghadban. Beliau menjelaskan bahwa marah ada tiga macam:
Seseorang masih bisa merasakan kesadaran akalnya, dan marahnya tidak sampai menutupi pikirannya. Dia sadar dengan apa yang dia ucapkan dan sadar dengan keinginannya. Marah dalam kondisi ini tidaklah mempengaruhi keabsahan ucapan seseorang. Artinya, apapun yang dia ucapkan tetap dinilai dan teranggap. Baik dalam urusan keluarga, jual beli, atau janji, dst.

Marah yang memuncak, sehingga menutupi pikiran seseorang dan kesadarannya. Dia tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan atau yang dia inginkan. Layaknya orang yang gila, hilang akal, kemudian ngamuk-ngamuk. Marah pada level ini, ulama sepakat bahwa semua ucapannya tidak teranggap dan tidak diterima. Baik dalam urusan muamalah, nikah, sumpah, janji, dst.. Karena ucapan seseorang ternilai sah menurut syariat, jika orang yang mengucapkannya sadar dengan apa yang dia ucapkan.

Marah yang tingkatannya pertangahan dari dua level di atas. Akal dan pikirannya tertutupi, namun tidak sampai total. Layaknya orang stres yang teriak-teriak, lupa daratan. Tidak sebagaimana level sebelumnya. Untuk marah dalam kondisi ini, statusnya diperselisihkan ulama. Ada yang mengatakan ucapannya diterima dan ada yang menilai tidak sah. Kemudian Ibnul Qayim menegaskan, “Dalil-dalil syariat menunjukkan (marah dalam kondisi ini)tidak sah talaknya, akadnya, ucapannya membebaskan budak, dan semua pernyataan yang membutuhkan kesadaran dan pilihan. Dan ini termasuk salah satu bentuk ighlaq (tertutupnya akal), sebagaimana keterangan para ulama.
(Ighatsatul Lahafan fi Hukmi Thalaq al-Ghadban, Hal. 39)

Ketiga, Kalimat ‘cerai’ Ada Dua
Sebelum melanjutkan pembahasan lebih jauh, kita perlu memahami bahwa kalimat cerai dan turunanya ada dua: lafadz sharih (tegas) dan lafadz kinayah (tidak tegas). Sayid Sabiq dalam Fiqh Sunah menjelaskan:

Lafadz talak bisa dalam bentuk kalimat sharih (tegas) dan bisa dalam bentuk kinayah (tidak tegas).

a. Lafadz talak sharih adalah lafadz talak yang sudah bisa dipahami maknanya dari ucapan yang disampaikan pelaku. Atau dengan kata lain, lafadz talak yang sharih adalah lafadz talak yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali perceraian. Misalnya: Kamu saya talak, kamu saya cerai, kamu saya pisah selamanya, kita bubar…, aku lepaskan kamu, dan semua kalimat turunannya yang tidak memiliki makna lain selain cerai dan pisah selamanya.

Imam as-Syafi’i mengatakan, “Lafadz talak yang sharih intinya ada tiga: talak (arab: الطلاق), pisah (arab: الفراق), dan lepas (arab: السراح). Dan tiga lafadz ini yg disebutkan dalam Alquran.” (Fiqh Sunah, 2:253).

b. Lafadz talak kinayah (tidak tegas) adalah lafadz yang mengandung kemungkinan makna talak dan selain talak. Misalnya pulanglah ke orang tuamu, keluar sana.., jangan pulang sekalian..,

Cerai dengan lafadz tegas hukumnya sah, meskipun pelakunya tidak meniatkannya. Sayid Sabiq mengatakan, “Kalimat talak yang tegas statusnya sah tanpa melihat niat yang menjelaskan apa keinginan pelaku. Mengingat makna kalimat itu sangat terang dan jelas.” (Fiqh Sunah, 2:254)
Hal yang sama juga ditegaskan dalam Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah (Ensiklopedi Fiqh),

“Para ulama sepakat bahwa talak dengan lafadz sharih (tegas) statusnya sah, tanpa melihat niat (pelaku)” (Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 29:26)

Sementara itu, cerai dengan lafadz tidak tegas (kinayah), dihukumi dengan melihat niat pelaku. Jika pelaku melontarkan kalimat itu untuk menceraikan istrinya, maka status perceraiannya sah. Bahkan sebagian ulama hanafiyah dan hambali menilai bahwa cerai dengan lafadz tidak tegas bisa dihukumi sah dengan melihat salah satu dari dua hal; niat pelaku atau qarinah (indikator). Sehingga terkadang talak dengan kalimat kinayah dihukumi sah dengan melihat indikatornya, tanpa harus melilhat niat pelaku.

Misalnya, seorang melontarkan kalimat talak kinayah dalam kondisi sangat marah kepada istrinya. Keadaan ‘benci istri’ kemudian mengucapkan kalimat tersebut, menunjukkan bahwa dia ingin berpisah dengan istrinya. Sehingga dia dinilai telah menceraikan istrinya, tanpa harus dikembalikan ke niat pelaku.

Akan tetapi, pendapat yang lebih kuat, semata qarinah (indikator) tidak bisa jadi landasan. Sehingga harus dikembalikan kepada niat pelaku. Ini merupakan pendapat Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin, sebagaimana keterangan beliau di Asy-Syarhu al-Mumthi’ 11:9.

Kemudian terkait masalah ini, ada satu ucapan yang sama sekali tidak mengandung makna talak sedikit pun. Baik secara tegas maupun kiasan. Untuk kalimat semacam ini sama sekali tidak dinilai sebagai talak, apapun niatnya. Misalnya mengumpat istrinya, atau menjelekkannya, dst. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Jika kalimat yang dilontarkan sama sekali tidak mengandung kemungkinan makna talak, maka status talak tidak jatuh (baca: tidak sah), meskipun pelaku berniat untuk menceraikannya ketika dia mengucapkan kalimat tersebut. Misalnya, seseorang mengatakan, ‘Kamu pendek.., kamu ketinggian..’, dan orang ini menyatakan, ‘Saya berniat untuk menceraikannya.’ Yang demikian hukumnya tidak jatuh talaknya. Karena kalimat semacam ini sama sekali tidak mengandung makna talak. (Asy-Syarhu al-Mumthi’, 13:66)

Keempat, Cerai Ketika Marah Terdapat sebuah hadis, dari A’isyah radhiallahu’anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada talak dan tidak dianggap kalimat membebaskan budak, ketika ighlaq.” (HR. Ahmad, no.26403, Ibnu Majah, no.2046, Hakim, dan dihasankan Al-Albani)
Makna kata: ighlaq : terdesak. Karena orang yang terdesak kondisinya mughlaq (tertutup), sehingga gerakannya sangat terbatas. (An-Nihayah fi gharib al-atsar, 3:716)

Ada juga sekelompok ulama yang memaknai ighlaq dengan marah. Dalam arti marah yang sanngat hebat, sehingga kemarahannya menghalangi kedasarannya, sebagaimana penjelasan sebelumnya.

Berdasarkan hadis ini, ulama menjelaskan bahwa bahwa talak dalam kondisi marah besar, sampai menutupi akal, hukumnya tidak sah. Nah.., dari keterangan macam-macam marah, Imam Ibnul Qayim menjelaskan bahwa talak hukumnya jika marahnya baru pada level pertama, yaitu marah yang masih bisa merasakan kesadaran akalnya, dan marahnya tidak sampai menutupi pikirannya. Dia sadar dengan apa yang dia ucapkan dan sadar dengan keinginannya.

Sementara talak yang dijatuhkan pada saat marah di level kedua dan ketiga, talaknya tidak jatuh. Untuk marah yang sudah memuncak, sebagaian ulama menegaskan bahwa semua kaum muslimin sepakat talak yang dijatuhkan tidak sah. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Marah yang sampai pada batas, dimana dia tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan, bahkan sampai pingsan, dalam kondisi ini talak tidak sah dengan kesepakatan ulama. Karena orang ini tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan.” (Asy-Syarhul Mumti’, 13:28)

Karena itu, jangan Anda beralasan, ‘Saya talak istri saya ketika marah, jadi gak sah’. Alasan semacam ini bisa jadi tidak diterima. Karena selama Anda masih sadar ketika mengucapkan kata-kata cerai pada istri, maka talak statusnya sah, meskipun Anda lontarkan hal itu dalam keadaan marah.

Kelima, Cerai Tetap Sah Walaupun Anda Tidak Berniat Cerai, Bagian ini sebenarnya mengulang dari keterangan di atas. Namun mengingat banyak orang bersih kukuh untuk menolak talak yang disampaikan dengan kalimat tegas ketika marah maka perlu untuk kami sendirikan dengan rinci. Hampir semua lelaki yang menyesali talaknya ketika marah, mereka beralasan, saya sama sekali tidak berniat mentalak istri saya, saya sama sekali tidak bermaksud demikian, saya cuma ngancam, saya cuma main-main, dan seabreg alasan lainnya. Apapun itu, jika Anda dengan tegas menyampaikan kalimat talak, maka status cerai Anda sah, meskipun Anda sama sekali tidak berniat talak.

Dalilnya, hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada tiga hal, seriusnya dinilai serius, main-mainnya dinilai serius: Nikah, talak, dan rujuk.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan dihasankan Al-Albani)

Artinya, untuk tiga akad tersebut: nikah, talak, dan rujuk, walaupun dilakukan dengan main-main, statusnya tetap sah, jika syaratnya terpenuhi.
Karena itu, hati-hati dengan kalimat talak yang sharih (tegas), yang tidak mengandung kemungkinan selain makna talak. Perhatikan kutipan penjelasan di atas:
Sayid Sabiq mengatakan, “Kalimat talak yang tegas statusnya sah tanpa melihat niat yang menjelaskan apa keinginan pelaku. Mengingat makna kalimat itu sangat terang dan jelas.” (Fiqh Sunah, 2:254) artinya jika hatinya tidak diniatkan untuk mentalak hal terbut tidak terjadi talak.

Meskipun Anda main-main, tidak serius, cuma ngancam, atau intinya tidak bermaksud setitik pun, ingat semua alasan ini tidak bisa diterima. Alasan semacam ini bisa diterima, jika kalimat talak yang disampaikan tidak tegas (kinayah).

Keenam, cerai adalah akad lazim yang tidak bisa dibatalkan, Bagian ini akan menjelaskan bahwa talak adalah akad yang mengikat (lazim) dan tidak bisa dicabut. Sebelumnya perlu kita pahami pembagian akad ditinjau dari konsekwensinya, ada dua:

Akad lazim, adalah akad yang mengikat semua pihak yang terlibat, sehingga masing-masing pihak tidak punya hak untuk membatalkan akad. Artinya, begitu kalimat itu diucapkan maka statusnya sah, dan tidak boleh dicabut, Contoh: akad jual-beli, sewa-menyewa, nikah, talak dan semacamnya.

Akad jaiz atau akad ghairu lazim, adalah akad yang tidak mengikat. Artinya salah satu pihak boleh membatalkan akad tanpa persetujuan rekannya. Contoh: akad pinjam-meminjam, wadi`ah, mewakilkan, dll. (Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 30:230)

Ketujuh, hindari kalimat-kalimat bermakna cerai ketika marah Kami sangat yakin, ketika Anda marah, Anda ingin mengungkapkan semua isi hati Anda. Apalagi ketika ditunggangi perasaan benci kepada istri. Bayangan ‘sayang-sayang’ di waktu Anda berkenalan dengan calon istri Anda seolah pudar tanpa tersisa sedikit pun. Islam tidak melarang Anda meluapkan perasaan Anda dan ledakan hati Anda. Tapi Islam mengatur dan mengarahkan kepada sikap yang benar. Namun sungguh sangat disayangkan, betapa banyak orang yang kurang menyadari. Tidak ada yang bisa kami nasihatkan, selain hindari semaksimal mungkin kalimat yang secara tegas menunjukkan makna talak. Dengan bahasa yang lebih tegas, hindari kalimat talak sharih sebisa mungkin. Ini jika Anda masih ingin bersama keluarga Anda.

Jadilah Keluarga yang Tidak Gegabah
Dari A’isyah radhiallahu’anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah kelembutan menyertai sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuk-nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bercerai Akibat Sihir Pemisah


Bercerai Akibat Kena Sihir Pemisah, Dengan berbagai kemajuan dalam bidang teknologi dan pembangunan yang pesat sekarang ini, sulit dipercaya ternyata masih ada segelintir orang yang berpikiran kolot. Mereka menggunakan sihir untuk mendapatkan apa yang diinginkan, Orang boleh saja menganggap hal-hal seperti itu sudah lapuk ditelan zaman, tapi jangan terkejut jika hal seperti ini masih ada, pada zaman para nabi dan zaman serba modern seperti sekarang ini. 

Di zaman yang serba modern ini, masih banyak orang yang menggunakan ilmu hitam sebagai cara instan namun jahat untuk mendapatkan sesuatu. Contohnya seperti sihir perceraian yang dapat membuat sebuah pasangan ingin berpisah. Untuk mengantisipasinya, Anda wajib mengetahui ciri rumah tangga terkena sihir perceraian.

Hal itu mungkin saja dilakukan oleh seseorang yang iri atau dengki dengan hubungan harmonis keluarga Anda. Bisa pula dilakukan oleh orang yang selama ini terobsesi pada pasangan. Maka dari itu, ketahui ciri pasangan terkena sihir perceraian tersebut : 

Perasaan cinta berubah, Perasaan cinta yang berubah di sini bukanlah sekadar merasa bosan biasa. Namun, perasaan Anda atau pasangan seperti berubah menjadi benci secara drastis. berbahaya jika hal tersebut kita (suami-istri) tidak menyadari hal tersebut, dan tidak segera di tangani oleh ahlinya seperti ahli rukyah dan ibadah yang kuat secara berjamaah. Perubahan ini biasanya terjadi secara mendadak dan drastis tanpa ada masalah apapun sebelumnya.

Banyak keraguan, Ciri kedua dari pasangan yang terkena pelet perceraian adalah tiba-tiba banyaknya keraguan yang dirasa antara satu sama lain. Baik suami ataupun istri juga kerap curiga akan sesuatu yang tak beralasan.jangan sampai ada keraguan dalam hati dan fikiran antara suami dan istri, harus  dikomunikasikan dengan baik, jika diam selama 3 hari segera sadar anatar suami istri segera berbicara jujur telah aapa yang di rasakan tubuh dan akhak yang tidak di sukai oleh keluarga tersebut, sebelum semuanya menjadi hal yang tidak kita inginkan.

Membesarkan masalah sepele, Ciri rumah tangga terkena pelet agar cepat cerai selanjutnya yakni keduanya acap kali membesarkan masalah sepele hingga ribut besar dan sama-sama emosi.

Tidak betah di rumah, Ketika berada di rumah pun, kedua sejoli saling merasa tidak betah. Bawaannya membuat mereka selalu ingin pergi.

Wajah pasangan berubah, Kendati orang lain melihatnya biasa saja dan tetap sama seperti biasa, rumah tangga yang terkena santet perceraian anehnya akan melihat wajah pasangan berubah. Hal itu membuat Anda atau pasangan merasa enek dan malas untuk melihat wajah sang suami atau istri.

Apapun yang dilakukan selalu salah, Ketika santet jahat ini menyambar rumah tangga, Anda akan merasa pasangan selalu salah dan apapun yang dilakukannya terlihat bodoh atau konyol. Begitu pula sebaliknya, pasangan Anda akan menilai Anda demikian.

Mudah mengatakan kata cerai, Sekalipun dalam perdebatan kecil, kata cerai dengan ringan dapat terucap dari bibir orang yang sudah terkena pelet perceraian.

Bermimpi buruk, Ciri selanjutnya adalah Anda dan pasangan atau salah satunya sama-sama sering bermimpi buruk. Hal ini terjadi berulang setiap hari.

Sakit di bagian tubuh tertentu, Apabila Anda atau pasangan mengalami ciri di atas disertai dengan kepala yang selalu pusing, dada yang terasa sesak dan datang secara mendadak dan tiba-tiba, serta perut yang mual bisa jadi itu menandakan bahwa rumah tangga Anda terkena pelet perceraian.

Namun hal ini juga perlu dipastikan dengan memeriksanya ke medis. Jika memang tak ada yang salah menurut dokter, firasat Anda bisa jadi benar.

Malas berhubungan badan, Sudah jelas, pasangan yang diguna-guna dengan sihir agar cepat cerai juga akan merasa malas untuk berhubungan badan. ataupun sebaliknya hanya ingin berhungan badan saja setiap saat dan setiap hari.

Dekat jengkel, jauh rindu, Keanehan lain dari ciri rumah tangga terkena sihir perceraian adalah selalu merasa jengkel ketika berdekatan namun ketika jauh justru merasa rindu. Saat rindu ini, anda atau pasangan akan merasa menyesal akan hal yang sudah terjadi di masa lalu.

Jika semua hal tersebut diatas atau beberapa dan salah satu saja hal tersebut adalah tanda-tanda dari kerja sihir perceraian sudah masuk ke dalam otak dan aliran darah antara istri/suami atau salah satu dari pasangan kita. maka hati-hati dalam berumah tangga karena tugas utama terbesar setan adalah menceraikan anatar pasangan suami istri yang sah. dan pastinya kan menyesal di akhir nya, semoga Allah Swt melindungi kita dalam berumah tangga, semoga rumah tangga kita bagagia dan sehat sampai maut memisaghkan antara pasangan suami dan istri.


Referensi sbb ini : 



Tanda istri ingin diceraikan suami karena sihir


Tanda istri Ingin diceraikan suami, bisa karena sihir, ciri ini bisa menjadi tanda seorang istri ingin bercerai dengan suaminya. Dalam sebuah keluarga, selalu ada gangguan yang datang dan perlu dihadapi dengan sabar. Membina keluarga yang harmonis memang butuh perjuangan, sebab banyak godaan yang bisa saja menjadi cobaan.

Pertengkaran antar suami istri memang tak terelakkan. Namun harus tetap dihadapi dengan kesabaran. Namun Suami istri yang terkena sihir perceraian atau sihir tafriq rentan mengalami pertengkaran hingga akhirnya berpisah.

Berikut ini adalah ciri-ciri istri yang terkena sihir perceraian.

Ciri-ciri Fisik, Seorang istri yang terkena sihir perceraian biasanya sholatnya tidak khusuk, sesak nafas, dada berdebar-debar, sakit di dada kiri atas, migrain, letih dan lesu yang tidak kunjung sembuh. Selain itu juga istri akan lebih nyaman tidur membelakangi suami, sering insomnia, susah tidur, gelisah, dan suka mengigau.
Sering Melakukan Hal yang Memalukan, Saat pikiran sudah dikuasai oleh sihir tafriq, maka godaan dari pihak ketiga datang yang dikendalikan oleh kuasa jin. Dengan begitu Anda secara tidak langsung ada keberanian untuk melakukan sesuatu yang memalukan.

Sering membantah suami, Ketika Anda sudah mulai berani membantah suami dalam segala hal dan pada akhirnya Anda berani menantang suami. 

Meskipun Rindu Namun Tidak Menginginkan Kehadiran Suami, ada perasaan rindu ingin bertemu suami, namun dalam kondisi seperti ini maka seorang istri tidak ingin kehadiran suami.

Benci Terhadap Suami, Tidak ada rasa cemburu, yang ada hanya kebencian terhadap suami.

Tidak Nyaman Bercinta, Seorang istri yang terkena sihir perceraian, ia tidak akan nyaman bercinta dengan suami dan cenderung menolak jika suami mengajaknya.

Melihat Suami Tidak Menarik, Seorang istri yang terkena sihir perceraian akan melihat suami dengan rasa yang tidak menarik dan cenderung menghindarinya.

Membesar-besarkan Masalah, Seorang istri yang terkena sihir akan cenderung mudah membesar-besarkan masalah yang sangat sepele.

Mudah Marah Terhadap Pasangan, akan lebih sensitif, mudah tersinggung, dan marah terhadap pasangan karena alasan kecil.




Referensi : 



Setan etan Ini Bertugas Menghancurkan Rumah Tangga, Waspadalah

Setan Ini Bertugas Menghancurkan Rumah Tangga, Waspadalah. Ada slogan atau ucapan selamat yang kerap kali terdengar ketika ada teman atau sanak saudara yang menikah, “Selamat menempuh ibadah terpanjang seumur hidup”. Sekilas slogan ini terdengar sangat indah dan romantis. Namun, jika ditelaah lebih dalam, makna dari ibadah itu sendiri adalah bentuk kepatuhan dan penghambaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Tentu dalam beribadah tidak akan terlepas dari godaan. Baik godaan hawa nafsu yang datang dari diri sendiri maupun godaan setan atau iblis.

Miswari Budi Prahesti

Seperti halnya ibadah lain, dalam pernikahan pun banyak sekali godaan yang dapat memicu retaknya kehidupan rumah tangga. Kecurigaan yang tak berdasar, masalah sepele yang menjadi besar, dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan perselisihan dalam rumah tangga, tak jarang berujung pada perceraian. Apabila suami atau istri sering mudah tersulut emosinya terhadap pasangannya hingga timbul percekcokan dalam rumah tangga, maka hal ini patut diwaspadai.

Mengapa demikian? Sebab ternyata ada setan yang memiliki spesialisasi bertugas merusak hubungan rumah tangga. Bahkan dalam salah satu hadis sahih riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa setan itu adalah setan yang paling hebat dari setan-setan lainnya dan mendapat pujian dari iblis. Berikut bunyi hadis tersebut :

Dari Jabir berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya (untuk menggoda manusia dan menyesatkan mereka). Yang kedudukannya paling dekat dengan Iblis adalah yang paling besar godaannya (dalam menyesatkan manusia). Salah satu diantara mereka datang lalu berkata, ‘Aku telah melakukan ini dan itu,’ (maksudnya menyuruh membunuh, mencuri dan minum khamar, misalnya). Iblis pun menjawab, ‘Kau tidak melakukan apa pun.’ Hingga datanglah salah satu setan dan berkata kepada Iblis, ‘Aku tidak meninggalkan fulan hingga aku memisahkan antara dia dengan istrinya dan menjadikannya menceraikan istrinya.’ Nabi bersabda, “Kemudian iblis mendekatkan setan itu kepada dirinya dan berkata, “Ya, engkau telah melakukannya.” Al A’masy menyebutkan dalam riwayatnya, “Iblis berkata, ‘Tetaplah (menggodanya).” (HR. Muslim).

Al-Munawi dalam karyanya Faidhul Qadir menjelaskan mengenai hadis ini. Beliau berkata:

“Hadis ini menunjukan peringatan besar yang sangat menakutkan tentang tercelanya perceraian. Karena perceraian merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat sebab akan mengakibatkan terputusnya keturunan. Dan sendirinya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Adam akan menjerumuskan mereka pada perbuatan zina yang termasuk di antara dosa besar yang paling besar, menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan” (Al-Munawi, Faidhul Qadiir, al-Maktabah at-Tijariyah al-Kubra. Juz 2, h. 408).

Dalam kitab Akamul Marjan fi Ahkamil Jann karya Imam asy-Syibli, terdapat sebuah riwayat dari Mujahid bahwa iblis itu memiliki lima anak yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Salah satunya bernama Dasim. Setan Dasim inilah yang berperan menghancurkan keharmonisan rumah tangga. Ia hadir di tengah-tengah pasangan suami istri dan menampakkan aib pasangannya satu sama lain sehingga memicu kemarahan di antara keduanya, (Asy-Syibli, Akamul Marjan fi Ahkamil Jann, Maktabatul Qur’an, h. 236).

Dalam Tafsir ath-Thabari juga termaktub bahwa pengaruh setan Dasim ini akan semakin kuat jika seorang suami memasuki rumah tanpa mengucapkan salam dan tidak dalam kondisi berzikir kepada Allah SWT, (Ath-Thabari, Jami’ul Bayan fi Ta’wilil Qur’an, Muasasatur Risalah, juz 18, h. 43).

Oleh karenanya, tidak heran pernikahan disebut ibadah terpanjang karena memang godaan dan ujiannya pun sangat besar. Sampai-sampai ada setan khusus yang bertugas untuk merusak hubungan rumah tangga, dan perceraian merupakan tujuan terbesarnya.

Maka seyogyanya bagi seseorang yang ingin menikah mempelajari “ilmu” nya terlebih dahulu. Baik itu ilmu agama, psikologi pernikahan, finansial, parenting, dan ilmu lainnya yang dibutuhkan. Dan bagi yang sudah menikah, agar bisa mengatur emosinya dan memperbanyak berzikir, berta’awuz, dan beristighfar kepada Allah Swt agar dilindungi dari godaan setan yang akan merusak pernikahan. 


Referensi : 









Golongan Setan yang Menyebabkan Perceraian


Golongan Setan yang Menyebabkan Perceraian, Menikah merupakan suatu ibadah yang berumur panjang, bagaimana tidak dalam suatu pernikahan setiap harinya dihitungkan bagi pasangan suami-istri pahala. Karenanya setan tidak suka jika seorang muslim menjalani maahligai rumah tangga yang sakinah mawadah wa rohmah. Mahligai rumah tangga dalam ketaatan pada Allah Swt merupakan sebuah ladang pahala bagi pasangan suami-isrti. semua perbuatan yang menyenangkan bagi kedua belah pihak pasangan suami istri ditulis sebagai ibadah di sisi Allah Swt.

Setan tidak ridho apabila anak cucu adam selalu dalam kebahagiaan ketaatan dan ketakwaan pada Allah Swt tak terkecuali dalam ketaatan dan kebahagiaan membina mahligai rumah tangga. Maka dari itu setan selalu berusaha keras untuk menjerumuskan manusia dalam kesesatan dan pengingkaran atas perintah Allah Swt.

Setan memiliki golongan yang khusus untuk menghancurkan mahligai rumah tangga agar situasi dan kondisi dalam rumah tangga menjadi buruk hingga mengakibatkan perceraian. setan tersebut bernama Dasim.

Setan Dasim ini juga yang berperan dalam hubungan pranikah, saat sebelum adanya ikatan akad. Dia akan memancing-mancing baik laki-laki atau perempuan untuk berduaan, berdekatan dan berbuat maksiat kepada Allah Swt.

Namun setelah adanya ikatan pernikahan, keadaan justru sebaliknya, setan Dasim ini akan membisikkan ke hati dan menggoda manusia agar terjadi perselisihan dalam rumah tangga. Ada saja alasan-alasan kecil yang dapat memancing perdebatan seakan hal tersebut merupakan perkara yang besar, ia akan membisikan kecurigaan, menyulut emosi, dan tujuan akhirnya adalah membuat pasangan bercerai, ebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad Saw, Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, ‘Aku telah melakukan begini dan begitu’. Iblis berkata, ‘Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatu pun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, ‘Sungguh hebat (setan) seperti engkau.” (HR Muslim).






Begini Cara Iblis Dasim, Membuat Rumah Tangga Hancur

Miswari Budi Prahesti

Begini Cara Iblis Dasim, Membuat Rumah Tangga Hancur, Sepak terjang setan Dasim memang sangat lihai menganggu dan meruksak mahligai rumah tangga. Misi terbesar setan Dasim ini terhadap umat Muslim ialah untuk memisahkan pasangan suami istri. Setan tidak ridho apabila anak cucu adam selalu dalam kebahagiaan ketaatan dan ketakwaan pada Allah Swt tak terkecuali dalam ketaatan dan kebahagiaan membina mahligai rumah tangga. Maka dari itu setan selalu berusaha keras untuk menjerumuskan manusia dalam kesesatan dan pengingkaran atas perintah Allah Swt.

Setan Dasim ini Tujuan utamanya memang menjerumuskan kita ke neraka tetapi mengapa memisahkan suami-istri menjadi target mereka. Mereka berusaha menggunakan berbagai cara untuk mengganggu rumah tangga manusia.Konon katanya setan jenis ini juga suka ikut dalam berbagai aktivitas penghuni rumah.

Situasi dan kondisi dalam rumah tangga menjadi buruk hingga mengakibatkan perceraian, hal kecil percekcokan dalam rumah tangga menjadi besar. Berikut ciri-ciri rumah tangga yang diganggu setan Dasim :

  1. Suasana rumah selalu penuh dengan emosi. Kondisi emosi tidak pernah bisa dikendalikan, sangat mudah sekali marah. Misalnya saja seperti istri yang sangat mudah sekali membantah suami atau sebaliknya.
  2. Istri ataupun suami kerap berpikiran negatif, Kerap merasa was-was, ragu, ketakutan karena hal-hal yang masih belum jelas dan selalu menandang curiga setiap apa yang dilakukan suami ataupun istri di luar rumah.
  3. Didalam rumah selalu ada kemaksiatan, Adanya golongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang terus diulang-ulang. Misalnya saja seperti suami dan istri melihat video porno baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Disertai juga kemalasan dan kelesuan luar biasa untuk melakukan salat dan juga ibadah-ibadah lainnya
Baik suami atau istri sering sulit khusyuk dalam mengerjakan salat, dan susah mengingat rakaat sholat. Hal ini yang bakal terus terulang-ulang, tidak hanya sesekali saja. Setelah mengetahui ciri-cirinya, hendaknya pasangan suami istri juga bisa melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Setan Dasim ini.

Misalnya saja bila ada perselisihan jangan diperpanjang, selesaikan dengan sabar, komunikasi adalah kunci yang penting dalam penyelesaian masalah, dan memohon maaf. Apabila tersulut amarah, hendaklah mengucap dua kalimat syahadat, beristighfar serta menyendiri untuk menenangkan hati dan fikiran. Hendaklah pula berwudhu dan kemudian melakukan salat sunah dua rakaat.

Dan yang terpenting selalu berdoa kepada Allah Swt untuk terhindar dari gangguan Setan Dasim. Selain itu, suami dan istri hendaklah memperbanyak beribadah dengan tekun menjalankan salat 5 waktu, salat sunah, salat malam dan mengaji melantunkan dan mengamalkan ayat ayat suci Al-Qur'an.

Referensi sebagai berikut ini :






Kesuksesan Setan Adalah Berhasil Menceraikan Suami Istri


Kesuksesan Setan Adalah Berhasil Menceraikan Suami Istri, Terdapat hadits bahwa Iblis memuji setan yang berhasil menceraikan suami-istri, sedangkan setan lainya telah melakukan sesuatu tetapi Iblis  tidak mengapresiasi hasilnya. Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813).

Jadi perceraian sangat disukai oleh Iblis dan hukum asal perceraian adalah dibenci, karenanya ulama menjelaskan hadits peringatan akan perceraian. Al-Munawi menjelaskan mengenai hadits ini, “Hadits ini menunjukan peringatan yang sangat menakutkan tentang celaan terhadap perceraian. Hal ini merupakan tujuan terbesar (Iblis) yang terlaknat karena perceraian mengakibatkan terputusnya keturunan. Bersendiriannya (tidak ada pasangan suami/istri) anak keturunan Nabi Adam akan menjerumuskan mereka ke perbuatan zina yang termasuk dosa-dosa besar yang paling besar menimbulkan kerusakan dan yang paling menyulitkan” (Faidhul Qadiir II/408)

Kerugian akibat perceraian lainnya:

  1. Rumah tangga adalah miniatur masyarakat dan bangasa, jika rumah tangga tidak harmonis maka akan berpengaruh juga ke kehidupan masyarakat.
  2. Anak-anak akan menjadi korban, sering melihat pertengkaran di rumah tangga, kurang perhatian dan pendidikannya. Bisa jadi anak tersebut menjadi nakal dan inilah tujuan besar setan.
  3. Beberapa cara agar rumah tangga harmonis dan semoga dijauhkan sejauh-jauhnya dari perceraian adalah sebagai berikut ini :

  • Sering-sering mengingat kebaikan pasangan dan melupakan serta buang jauh-jauh ingatan kekurangan pasangan, ini lebih baik daripada saling memikirkan kekurangan. Pasangan hidup adalah cerminan kita karena janji Allah Swt yang baik akan mendapat yang baik-baik juga dan sebaliknya.
  • Sama-sama mengenang kembali masa-masa indah di awal pernikahan, mengapa anda memilihnya dan ingat kembali kebaikan-kebaikan pasangan yang telah dijalani. Jika anda memilih bukan karena agama dan akhlaknya, masih ada waktu untuk bertaubat dan segera saling memperbaiki.
  • Saling menenangkan jika salah satu ada yang marah duluan, salah satu berusaha bersabar dan menenagkan dahulu karena emosi itu umumnya sesaat saja.

Abu Darda’ berkata kepada istrinya Ummu Darda’ :

“Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan. Jika tidak maka kita tidak akan menyatu. Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah “Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah”. (Tarikh Damasyqus 70/151)

Bangun komunikasi yang baik, kebanyakan cerai karena tidak ada komunikasi yang baik. Sehingga jika ada sesuatu yang tidak mengena di hati, ia akan pendam, kemudian ia akan balas perbuatan tersebut pada pasangannya. Pada dasarnya kecintaan suami-istri itu sangat besar sekali, komunikasi yang tidak baik membuatnya terkikis secara perlahan-lahan. sebagaimana firman Allah Swt, “Dan Allah menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang” (Ar-Ruum: 21)

Jika memang sulit melakukan komunikasi dan saling berbaikan, maka komunikasi bisa melalui pihak ketiga (misalnya dari keluarga) yang disegani oleh kedua suami-istri sebagai penengah. Inilah petunjuk dalam Al-Quran.

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (An-Nisa: 35)

Penekanan khusus bagi suami, anda adalah pemimpin rumah tangga. Laki-laki dikaruniai kelebihan atas wanita yaitu lebih tenang dan lebih bijak menghadapi sesuatu. Suami harus yang lebih tenang dalam menghadapi problematika rumah tangga. Suami lebih sering memaklumi wanita yang “bengkok” dan sering-sering memperbaiki dan menasehati, seringnya wanita hanya emosi sesaat dan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti suami, tetapi ketahuilah bahwa wanita itu sangat cinta suaminya, maka pelukan kepada istri sambil terus mendengarkan dan menenangkan adalah solusinya

Perhatikan juga para suami, Jika ada sesuatu yang tidak beres pada istri dan anak-anak bisa jadi akibat maksiat suami, maka intropeksi diri dan perbanyak istigfar

Sebagian ulama berkata, “Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan hewan tungganganku.”

Demikian semoga bermanfaat, semoga pintu toubat kita di terima Allah Swt, Amin ya robbal allamin.

Sihir perceraian

Sihir itu sangat nyata dan itu sudah ada di jaman dulu, tugas terbesar setan adalah menceraikan pasangan suami istri yang sah. Misi utama setan sehingga harus kita waspadai. Artinya pernikahan ini perkara yang besar. Kalau bukan, tentu bukan itu tujuannya. Tujuan utamanya memang menjerumuskan kita ke neraka tetapi mengapa memisahkan suami-istri menjadi target mereka. 



Nabi SAW bersabda bahwa sesungguhnya iblis itu meletakkan singgasananya di atas lautan lalu mengutus bala tentaranya ke seluruh penjuru dunia. Yang paling besar fitnahnya kepada manusia maka dialah yang paling dekat kedudukannya dengan iblis.

Masih dalam hadis itu, disebutkan bahwa ada setan yang datang menemui iblis untuk menyampaikan laporan tentang apa yang baru saja dia lakukan kepada manusia. Setan tersebut mengatakan, dia senantiasa bersama si Fulan untuk menggodanya sampai melakukan banyak dosa.

Lalu iblis pun berkata, "Demi Allah, engkau belum melakukan apa-apa". Kemudian datang lagi tentara iblis yang menyampaikan laporan bahwa dia telah membuat pasangan suami-istri bercerai. "Saya tidak meninggalkan pasangan suami-istri kecuali telah aku pisahkan mereka," kata setan tersebut.Mendengar itu, iblis pun mengungkapkan, "Kau adalah sebaik-baiknya tentara".

Karena itulah, Ustaz Azizan mengingatkan pentingnya bagi setiap Muslim untuk memiliki ilmu sebelum berumah tangga.

"Ini menjadi pegangan buat kita. Karena setiap rumah tangga pasti ada konflik, dan ini suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Maka dibutuhkan ilmu,"  

Terjadi perubahan perasaan cinta menjadi benci secara drastis, inilah salah satu ciri-ciri suami istri terkena sihir penghancur rumah tangga atau sihir perceraian. pada awal permulaan pernikahan itu biasanya suami istrinya itu sangat mencintai, tetapi tanpa sebab apapun mendadak membenci kepada pasangannya. Hal ini merupakan tanda-tanda kalau suami istri itu tadi terkena sihir perceraian atau sihir penghancur rumah tangga. Oleh karena itu jika Anda semua ada yang mempunyai ciri-ciri atau tanda seperti ini harus berhati-hati.

Banyaknya keraguan diantara keduanya, Biasanya saling curiga, sering suudzon satu sama lain, dan saling bimbang dan ragu. Terkadang kepercayaan terhadap suaminya atau suami terhadap istrinya sudah mulai bimbang dan ragu. Juga salah satu tanda kalau suami istri itu tadi terkena sihir penghancur rumah tangga.

Saling membesar-besarkan masalah yang sepele, Apabila ada masalah kecil, masalah tersebut sering dibesar besarkan sehingga membuat hubungan suami istri menjadi panas. 

Saling terjadi perselisihan pertikaian bahkan pertengkaran dan ini sering terjadi tanpa sebab, Apabila ada pembicaraan sedikit terjadi pertikaian, ada perkataan sedikit terjadi pertengkaran yang akhirnya membesar.

Biasanya tidak betah dirumah, Istrinya tidak betah dirumah ataupun suaminya yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Hal ini juga salah satu tanda atau ciri kalau. Suami istri itu tadi terkena sihir perceraian atau sihir penghancur rumah tangga.

Terjadi perubahan wajah istri ataupun suami, Apabila dilihat, wajah istrinya cantik dan suaminya ganteng tapi kalau sudah terkena sihir penghancur rumah tangga, maka akan terlihat berbeda. Sudah seperti ada yang berubah jadi memandang saja sudah malas.

Tiba-tiba itu menjadi sangat benci Apapun yang dilakukan pasangannya, dia akan menjadi sangat benci. Apabila istrinya mengerjakan apa, di mata suaminya salah. Melihat istrinya sudah melakukan hal apa, itu sudah benci. Hal itu adalah salah satu ciri kalau suami istri itu tadi terkena sihir penghancur rumah kemudiannya.

Dimata pasangannya akan terlihat sangat bodoh atau konyol sehingga apa yang dilakukan itu dianggap salah. Seumpama Anda melihat istri Anda melakukan apa, kemudian Anda langsung berpikir jika istri Anda itu bodoh dan konyol.

Sangat mudah mengucapkan kata-kata cerai terhadap pasangannya, Kalau sudah terjadi masalah sudah terjadi pertengkaran itu tidak segan-segan itu mengucapkan kata-kata pengen pisah, pengen cerai. Hal tersebut merupakan ciri kalau rumah tangganya Anda terkena sihir penghancur rumah tangga, makanya harus waspada.

Salah satu atau keduanya itu sering bermimpi buruk ini juga merupakan kiri kalau terkena sihir penghancur rumah tangga. Suami Anda sering bermimpi buruk, istrinya Anda juga sering bermimpi buruk dan itu sering sekali mimpi hal-hal yang buruk.

Sering mengalami sakit terutama di bagian kepala, dada, dan perut, Padahal kalau dites secara medis , tidak ada penyakitnya tetapi sering sakit kepala. Dadanya juga kadang-kadang terasa sesak iatau perutnya itu kadang sering mual mual dan ingin muntah.

Malas berhubungan badan atau melakukan kewajibannya sebagai suami istri, Untuktuk berumpul saja sudah malas, itu juga salah satu tanda.

Kalau dekat merasa jengkel, Pokoknya kalau dekat itu jengkel, tetapi kalau jauh itu biasanya sangat rindu. Awalnya, pernikahannya baik-baik saja dan saling mencintai tapi ketika dekat merasa jengkel sekali bahkan bisa benci. Tetapi kalau jauh itu biasanya rindu dan biasanya itu menyesal terhadap apa yang sudah dilakukan. Itulah ciri-ciri rumah tangganya Anda terkena sihir penghancur rumah tangga atau sihir perceraian.


Referensi sebagai berikut :



Yang dikatakan Allah Swt kepada hamba-hanya yang dosanya sudah melampai batas


Yang dikatakan Allah Swt kepada hambanya yang dosanya sudah melampai batas dalam surah Az Zumar ayat 53 sebagai berikut ini , "Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". 

Apakah Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita atau menerima toubat kita,  Dari Abdullah bin Umar r.a. dari Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT akan menerima taubat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakratul maut)". (Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Tirmizi).

Sebelum nyawa masih di kandung badan belum sampai ke tenggorokan dan matahari belim terbit dari barat Allah Swt akan menerima toubat hambanya. Nitakan toubat dan melaksanakan solat taubat, jauh lebih baik solat tobat di sepertiga malam seperti mengerjakan solat tahajut seperti halnya sudah dikatakan para ulama kita.. Para ulama mengatakan sholat taubat paling baik dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau selama waktu sholat tahajud dilakukan. Sholat taubat ini disyariatkan untuk dikerjakan oleh seorang hamba dalam rangka bertaubat kepada Allah SWT dan kembali dari dosa-dosa dan maksiat.

kemudian apakah jika sudah sudah melakukan toubat apakah Allah Swt masih akan menyiksa hambya di alam kubur/barzah dan di Akherat, apakah orang yang sudah bertaubat masih akan kena azab kubur? Ustaz Khalid Basalamah menegaskan jika manusia sudah berada di alam barzah atau akhirat, maka tak ada lagi azab karena dosa-dosanya telah dibersihkan dengan bertaubat.

Bagaimana jika kita sudah bertaubat tapi masih melakukan dosa? orang yang berbuat dosa dan bertaubat nasuha, sungguh-sungguh bertaubat kepada Allah, maka Allah Swt akan ampuni dosanya dan menerima taubat orang tersebut. Dan jika orang tersebut berbuat atau mengulangi dosa kembali, lalu ia bertaubat lagi dengan taubat nasuha, maka Allah Swt akan ampuni dia kembali.

Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan


Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk dari dosa besar. Hal ini sesuai dalam hadist dari Abu Bakrah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap  dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim).

Manusia yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Asy Syura ayat 42 yang artinya sebagai berikut ini :  
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42).

Kedua, orang yang durhaka kepada orang tua. Sikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini. 

Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan  anak-anak mereka.

Karena itu, sikap ihsan baik dalam ucapan maupun perbuatan merupakan suatu kewajiban agama sekaligus merupakan suatu kebutuhan. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surah Al Isra ayat 23 yang artinya sbb ini : 
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

Ketiga, dosa orang yang memutuskan silaturahim. Islam tidak menyukai orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan.  Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda  dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA:  
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim)." (HR Bukhari dan Muslim).

Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan.




Proses masuknya jin ke tubuh manusia


Allah SWT telah menciptakan manusia untuk bisa berdampingan dengan makhluk hidup lain, termasuk bangsa jin. Beberapa jenis Jin yang memiliki tugas untuk menggoyahkan keimanan manusia. Mereka senantiasa memiliki berbagai cara agar manusia bisa menjauh dari perintah Allah SWT. Bahkan untuk bisa berdampingan dengan manusia, mereka dapat hinggap di tubuh manusia. Berdasarkan hadist Rasulullah, ada beberapa anggota tubuh manusia yang dapat ditinggali jin atau setan, diantaranya :
Aliran darah, “Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam melalui peredaran darah dalam tubuhnya.” (H.R. Muslim).

Akan hal itu pentingnya diri untuk berbekam mengeluarkan darah kotor dalam setiap bulannya, terutama bagi mereka yang memiliki sifat temperamental dan emosian. Bahkan dianjurkan untuk melakukan ruqyah diri sendiri dengan beberapa ayat suci Al Qur’an dengan niatan untuk mengusir gangguan jin yang ada di dalam tubuh kita. 
Lubang mulut, “Apabila seseorang dari kalian menguap, letakkanlah tangannya pada mulutnya (tutuplah), karena setan akan masuk bersama dengan orang yang menguap (yang mulutnya tidak ditutup)” (HR. Muslim)

Maka dianjurkanlah bagi kita untuk menutup mulut dengan punggung tangan ketika sedang menguap. Hal ini bertujuan agar setan tidak ikut masuk ke dalam lubang mulut kita.

Kuku tangan dan kaki,  “Potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang.” (HR. Ahmad) Bukan hanya untuk kesehatan, hal ini juga ternyata menjadi sarang bagi setan atau jin. Jadi pastikan untuk selalu mengunting kuku maksimal dalam waktu 40 hari sekali.


Lubang hidung, “Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, hendaklah mengeluarkan air dari hidungnya (istintsar) tiga kali, karena setan itu menginap di batang hidungnya.” (H.R. Muslim).

Lubang telinga, Abdullah bercerita bahwa disisi Nabi bahwa ada seorang laki-laki yang selalu tidur sampai pagi tanpa mengerjakan salat malam. Kemudian beliau bersabda “Setan telah kencing di telinganya”. (H.R. Muslim). Karenanya, sebagai hamba Allah Swt yang paling mulia, kita harus senantiasa meminta perlindungan dari setan, jin, dan iblis. Terlebih tugas jin yang memang bertugas untuk menggoda keimanan manusia.

Jumat, 01 Juli 2022

Obat Penyakit Hati dan Sempitnya Dada


Obat Penyakit Hati dan Sempitnya Dada, kami nukilkan beberapa sebab dan sarana pengobatan yang sangat bermanfaat bagi berbagai penyakit hati, sekaligus penyembuh yang sangat ampuh untuk menghilangkan kegoncangan jiwa. Semoga kita bisa mengamalkannya secara jujur dan penuh keikhlasan sehingga kita bisa mendapatkan manfaat darinya berupa kebahagiaan hidup dan ketenangan hati. Aamin ya robal alamin.

  1. Mengikuti petunjuk, memurnikan tauhid, dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Swt saja, sebagaimana kesesatan dan syirik itu merupakan faktor terbesar bagi sempitnya dada.
  2. Menjaga iman yang Allah Swt sematkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya dan juga amal shalih yang dilakukan seseorang.
  3. Mencari ilmu syar’i yag bermanfaat. Setiap ilmu syar’i seseorang bertambah luas, maka akan semakin lapang pula hatinya.
  4. Bertaubat dan kembali melakukan ketaatan kepada Allah yang Maha Suci, mencintai-Nya dengan sepenuh hati, serta menghadapkan diri kepada-Nya dan menikmati ibadah kepada-Nya.
  5. Terus menerus berdzikir kepada-Nya dalam segala kondisi dan tempat. Sebab dzikir mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan dalam melapangkan dan meluaskan dada, menenangkan hati, serta menghilangkan kebimbangan dan kedukaan.
  6. Berbuat baik kepada sesama makhluk sebisa mungkin. Sebab, seseorang yang murah hati lagi baik adalah manusia yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya dan paling bahagia hatinya.
  7. Mengeluarkan berbagai kotoran hati dari berbagai sifat tercela yang menyebabkan hatinya menjadi sempit dan tersiksa, seperti dengki, kebencian, iri, permusuhan, dan kedhaliman. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam pernah ditanya tentang sebaik-baik manusia, maka beliaupun menjawab, “Setiap orang yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.” Kemudian mereka para sahabat berkata, mengenai jujur atau benar lisannya,kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ?” Beliau menjawab, “yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dholim, tidak iri, dan juga tidak dengki.” 
  8. Keberanian dalam membela kebenaran. Orang yang berani mempunyai dada yang lebih lapang dan hati yang lebih luas.
  9. Meninggalkan sesuatu yang berlebihan dalam memandang, berbicara, mendengar, bergaul, makan, dan tidur. Meninggalkan hal itu semua merupakan salah satu faktor yang dapat melapangkan dada, menyenangkan hati, dan menghilangkan keduakaan dan kesedihan.
  10. Menyibukkan diri dengan amal atau ilmu syar’i yang bemanfaat karena hal tersebut dapat menghindarkan hati dari hal-hal yang menimbulkan keraguan hati.
  11. Memperhatikan kegiatan hari ini dan tidak perlu khawatir terhadap masa yang akan datang serta tidak sedih terhadap keadaan yang terjadi pada masa-masa lalu. Seorang hamba harus selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, baik dalam hal agama maupun dunia. Juga memohon kesuksesan kepada Rabb-Nya dalam mencapai maksud dan tujuan serta memohon agar Dia membantunya dalam mencapai tujuan tersebut. Ini akan dapat menghibur dari keduakaan dan kesedihan.
  12. Melihat kepada orang yang ada di bawah dan jangan melihat kepada orang yang ada di atas dalam ‘afiat (kesehatan dan keselamatan) dan rizki serta kenikmatan dunia lainnya.
  13. Melupakan hal-hal tidak menyenangkan yang telah terjadi pada masa lalu, sehingga tidak larut memikirkannya.
  14. Jika tertimpa musibah maka hendaknya berusaha meringankan agar dampak buruknya bisa dihindari, serta berusaha keras untuk mencegahnya sesuai dengan kemampuannya.
  15. Menjaga kekuatan hati, tidak mudah tergoda serta tidak terpengaruh angan-angan yang ditimbulkan oleh pemikiran-pemikiran buruk, menahan marah, serta tidak mengkhawatirkan hilangnya hal-hal yang disukai. Tetapi menyerahkan semuanya hanya kepada Allah Swt dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, serta memohon ampunan dan afiat kepada Allah Swt.
  16. Menyandarkan hati hanya kepada Allah seraya bertawakal kepada-Nya. Berhusnudzan kepada Allah, Rabb Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sebab, orang yang bertawakal kepada Allah tidak akan dipengaruhi oleh kebimbangan dan keraguan.
  17. Seseorang yang berakal menegetahui bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang bahagia dan tenang. Karena kehidupan itu singkat sekali, karena itu, jangan dipersingkat lagi dengan adanya berbagai kesedihan dan memperbanyak keluhan. Karena justru hal itu bertolak belakang dengan kehidupan yang benar dan sehat.
  18. Jika tertimpa suatu hal yang tidak menyenangkan hendaknya ia membandingkannya dengan berbagai kenikmatan yang telah dilimpahkan kepadanya, baik berupa agama maupun duniawi. Ketika orang itu membandingkannya maka akan tampak jelas kenikmatan yang diperolehnya jauh lebih banyak dibandingkan musibah yang dia alami. Disamping itu, perlu kiranya ia membandingkan antara terjadinya bahaya di masa depan yang ditakutkan dengan banyaknya kemungkinana keselamatan. Karena kemungkinan yang lemah tidak mungkin mengalahkan kemungkinan yang lebih banyak dan kuat. Dengan demikian akan hilanglah rasa sedih dan takutnya.
  19. Mengetahui bahwa gangguan dari orang lain tidak akan memberikan mudharat atau bahaya kepadanya, khususnya yang berupa ucapan buruk, tatapi hal itu justru akan memberikan mudharat kepada diri mereka sendiri. Hal itu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati dan tidak perlu dipikirkan, sehingga tidak akan membahayakannya.
  20. Mengarahkan pikirannya terhadap hal-hal yang membawa manfaat bagi dirinya, baik dalam urusan agama maupun dunia.
  21. Hendaklah dia tidak menuntut terima kasih atas kebaikan yang dilakukannya, kecuali mengharapkan balasan dari Allah. Dan hendaklah dia mengetahui bahwa amal yang dia lakukan, pada hakekatnya merupakan muamalah (jalinan) dengan Allah, sehingga tidak mempedulikan terima kasih dari orang terhadap apa yang dia berikan kepadanya. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih”. (QS. Al-Insan:9)
  22. Memperhatikan hal-hal yang bermanfaat dan berusaha untuk dapat merealisasikannya, serta tidak memperhatikan hal-hal yang buruk baginya, sehingga otak dan pikirannya tidak disibukkan olehnya.
  23. Berkonsentrasi pada aktivitas yang ada sekarang dan menyisihkan aktivitas yang akan datang, sehingga aktivitas yang akan datang kelak dikerjakan secara maksimal dan sepenuh hati.
  24. Memilih dan berkonsentrasi pada aktivitas yang bermanfaat, dengan mengutamakan yang lebih penting. Hendaklah ia memohon pertolongan pada Allah, kemudian meminta pertimbangan orang lain, dan jika pilihan itu telah sesuai dengan kemantapan hatinya, maka silahkan diamalkan dengan penuh tawakal pada Allah Swt.
  25. Menyebut-nyebut nikmat Allah dengan memujinya, baik yang dhahir maupun yang batin. Sebab, dengan menyadari dan menyebut-nyebut nikmat Allah Swt, maka Dia akan menghindarkan dirinya dari kebimbangan dan kesusahan.
  26. Hendaklah bergaul dan memperlakukan pasangan (suami maupun istri) dan kaum kerabat serta semua orang yang mempunyai hubungan secara baik . jika menemukan suatu aib, maka jangan disebarluaskan, tetapi lihat pula kebaikan yang ada padanya. Dengan cara ini, persahabatan dan hubungan akan terus terjalin dengan baik dan hati akan semakin lapang. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan (istri) seandainya dia membenci suatu akhlaknya, maka dia pasti meridhai sebagian lainnya.” (HR. Muslim)
  27. Do’a memohon perbaikan semua hal dan urusan. Dan doa paling agung berkenaan dengan hal itu adalah latinya sbb : “Allahumma ashlihlii diinii lladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlihlii dunyaya llatii fiihaa ma’asyii, wa ashlihlii akhirotii llatii fiihaa ma’adii, waj’alilhayaata ziyaadatan lii fii kulli khair, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarr.” (HR. Muslim) artinya sbb  : "Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini penambah kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejelekan. Demikian juga dengan do’a berikut ini : “Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii thorfata’ainin wa ashlihlii sya’nii kullahu, laa ilaha illa anta.” Ya Allah hanya rahmatMu aku berharap mendapatkannya. karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau 
  28. Jihad di jalan Allah Swt. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah shalallu’alaihi wassalam, “Berjihadlah di jalan Allah Swt, karena jihad di jalan Allah Swt merupakan pintu dari pintu-pintu surga, yang dengannya Allah Swt menyelamatkan dari kedukaan dan kesedihan.”
Demikian semoga obat dari kesedihan hati tersebut di hilangkan oleh Allah Swt, amin

Dosaku sangat besar dan banyak , tapi rahmat dan ampunan Allah Swt lebih besar dari Imam Syafi


Dosaku sangat besar dan banyak, tapi rahmat dan ampunan Allah Swt lebih besar dari Imam Syafi. Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Swt berfirman, ‘Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.’” (HR. Tirmidzi, dan dia menghasankannya).

Hadits yang agung ini menyimpan banyak pelajaran berharga, di antaranya:

  1. Tauhid merupakan syarat untuk bisa meraih ampunan Allah Swt. Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata mengomentari hal ini, “Ini adalah syarat yang berat untuk bisa mendapatkan janji itu yaitu curahan ampunan. Syaratnya adalah harus bersih dari kesyirikan, banyak maupun sedikit. Sementara tidak ada yang bisa selamat/ bersih darinya kecuali orang yang diselamatkan oleh Allah Swt. Itulah hati yang selamat sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala (yang artinya), ‘Pada hari ketika tidak lagi bermanfaat harta dan keturunan, kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.’” (Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 53-54)
  2. Keutamaan ini hanya akan bisa diperoleh bagi orang yang bersih tauhidnya. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Seandainya ada seorang yang bertauhid dan sama sekali tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun berjumpa dengan Allah dengan membawa dosa hampir seisi bumi, maka Allah pun akan menemuinya dengan ampunan sepenuh itu pula. Namun, hal itu tidak akan bisa diperoleh bagi orang yang cacat tauhidnya. Karena, sesungguhnya tauhid yang murni itu yang tidak tercemari oleh kesyirikan apapun, maka ia tidak akan menyisakan lagi dosa. Karena, ketauhidan semacam itu telah memadukan antara kecintaan kepada Allah, pemuliaan dan pengagungan kepada-Nya, serta rasa takut dan harap kepada-Nya semata, yang hal itu menyebabkan tercucinya dosa-dosa, meskipun dosanya hampir memenuhi isi bumi. Najis yang datang sekadar menodai, sedangkan faktor yang menolaknya sangat kuat.” (Dinukil dari Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 54-55).
  3. Hadits ini mengandung keterangan tentang makna la ilaha illallah yang bisa lebih berat timbangannya daripada semua makhluk dan semua dosa. Maknanya adalah meninggalkan syirik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Hal itu pasti membuahkan ketauhidan yang sempurna. Tidak mungkin bisa bersih dari syirik kecuali bagi orang yang benar-benar merealisasikan tauhidnya, serta mewujudkan konsekuensi dari kalimat ikhlas (syahadat) yang berupa ilmu, keyakinan, kejujuran, keikhlasan, rasa cinta, menerima, tunduk patuh dan lain sebagainya menjadi konsekuensi kalimat yang agung itu (lihat Qurrat al-’Uyun al-Muwahhidin, hal. 22). Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang mengucapkannya la ilaha illallah dengan penuh keikhlasan dan kejujuran, maka dia tidak akan terus-menerus tenggelam di dalam kemaksiatan-kemaksiatan. Karena keimanan dan keikhlasannya yang sempurna menghalangi dirinya dari terus-menerus tenggelam dalam maksiat. Oleh sebab itu, dia akan bisa masuk surga sejak awal bersama dengan rombongan orang-orang yang langsung masuk surga.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 21).
  4. Hadits ini menunjukkan bahwa tauhid tidak hanya cukup di lisan. Namun, tauhid juga menuntut seorang hamba untuk menunaikan kewajiban, serta meninggalkan kemaksiatan. Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang mempersaksikannya kalimat tauhid- namun dia mencemarinya dengan perbuatan dosa dan kemaksiatan, atau dia sekadar mengucapkannya dengan lisan sementara hati atau amalannya berbuat syirik seperti halnya orang-orang munafik, maka orang semacam ini ucapan syahadatnya tidak bermanfaat. Akan tetapi yang semestinya dia lakukan adalah mengucapkannya kemudian meyakininya dengan kuat, melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan serta mengikuti tuntunan Nabi SAW.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 20). Beliau rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang dilarang, maka itu berarti dia telah berani menawarkan dirinya untuk menerima hukuman Allah Ta’ala meskipun dia mengucapkan kalimat ini dan meyakininya. Apabila dia melakukan sesuatu yang membatalkan keislamannya, maka berubahlah dia menjadi orang yang murtad dan kafir. Syahadat ini tidak lagi bermanfaat untuknya. Oleh sebab itu, kalimat ini harus diwujudkan dalam kenyataan dan mengamalkan konsekuensi-konsekuensinya, kalau tidak demikian, maka dia berada dalam bahaya besar seandainya dia tidak kunjung bertaubat juga.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 26). Beliau juga mengatakan, “Hadits-hadits yang ada menunjukkan bahwasanya para pelaku maksiat itu sangat berresiko dijatuhi ancaman siksa dan mereka akan masuk ke neraka, lalu mereka akan dikeluarkan darinya dengan syafa’at para nabi dan yang lainnya. Hal itu dikarenakan mereka telah melemahkan tauhid mereka dan mencemarinya dengan kemaksiatan-kemaksiatan.” (Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 21).
  5. Hadits ini menunjukkan betapa besar pahala amalan tauhid (lihat Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 55).
  6. Hadits ini menunjukkan betapa luasnya kedermawanan dan kasih sayang Allah Swt (lihat Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 55).
  7. Hadits ini mengandung bantahan bagi orang-orang Khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar (lihat Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 55).
  8. Hadits ini juga mengandung bantahan bagi kaum Mu’tazilah yang memiliki keyakinan bahwa pelaku dosa besar itu berada di antara dua status di alam dunia ini, antara iman dan kafir. Manzilah baina manzilatain dalam istilah mereka, dan pelaku dosa besar menurut mereka kelak akan kekal di neraka (lihat Fath al-Majid bi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 55).
  9. Allah Swt berkata-kata, sesuai dengan keagungan dan kemuliaan diri-Nya (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 43).
  10. Meninggal di atas tauhid yang bersih merupakan syarat mendapatkan ampunan dosa, dalam hal ini terdapat perincian sebagai berikut: 1). Orang yang mati dalam keadaan melakukan syirik besar atau tidak bertaubat darinya, maka dia pasti masuk neraka. 2). Orang yang meninggal dalam keadaan bersih dari syirik besar namun masih terkotori dengan syirik kecil sementara kebaikan-kebaikannya ternyata lebih berat daripada timbangan keburukannya, maka dia pasti masuk surga. 3). Orang yang meninggal dalam keadaan bersih dari syirik besar namun masih memiliki syirik kecil sedangkan keburukannya justru lebih berat dalam timbangan, maka orang itu berhak masuk neraka namun tidak kekal di sana (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 44).
  11. Hadits ini mengandung motivasi (targhib) dan peringatan (tarhib). Ini merupakan motivasi agar orang mau berjuang keras membersihkan tauhidnya dari kotoran syirik dan kemaksiatan, karena Allah menjanjikan ampunan yang demikian besar bagi orang yang murni tauhidnya. Dan ini sekaligus menjadi peringatan bagi orang-orang yang selama ini tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan agar waspada dan takut kalau ternyata di akhir hidupnya mereka tidak tergolong orang yang bersih tauhidnya. Karena kotornya tauhid akan menyebabkan dosa-dosa mereka tidak pasti diampuni oleh Allah, padahal kita semua mengetahui bahwa ‘Inna bathsya Rabbika la syadiid’ Sesungguhnya siksaan Rabb-mu amatlah keras. Allah Swt juga berfirman (yang artinya), “Seandainya Allah Swt mau menyiksa manusia di dunia sebagai hukuman atas dosa yang mereka perbuat niscaya tidak akan Allah sisakan di atas muka bumi ini seekor binatang melatapun. Akan tetapi Allah Swt menunda hukuman itu untuk mereka hingga waktu yang telah ditentukan. Maka apabila telah datang saatnya sesungguhnya Allah Maha melihat semua hamba-Nya.” (QS. Fathir: 45). Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Artinya adalah apabila Allah menyiksa mereka sebagai hukuman atas semua dosa yang mereka perbuat, maka Allah Swt tentu akan menghancurkan semua penduduk bumi dan segala binatang dan rezeki yang mereka miliki.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim 6/362. Maktabah at-Taufiqiyah).
  12. Hadits di atas juga menunjukkan wajibnya mempelajari syirik -dengan segala macam bentuk dan jenisnya- untuk dijauhi, wajibnya menyadari bahayanya yang sangat besar serta memperingatkan umat dari segala sarana yang menjerumuskan ke dalamnya.
  13. Hadits di atas juga menunjukkan pentingnya tazkiyatun nafs/ penyucian jiwa. Karena sesungguhnya orang yang bisa meraih keutamaan yang berupa ampunan yang melimpah ruah itu hanyalah orang yang bersih tauhidnya. Sementara hal itu tidak akan bisa dicapai kecuali dengan mengenali maksiat dan menjauhinya serta bertaubat darinya.
  14. Hadits di atas juga menunjukkan bahwa dosa yang paling harus ditakuti dan dijauhi oleh manusia adalah dosa kesyirikan dan kekafiran. Karena dosa itulah yang menghalangi mereka dari memperoleh ampunan Allah Swt. Oleh sebab itulah dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang telah mengalami kerusakan dalam berbagai sisi kehidupan mereka maka seorang dai harus memprioritaskan pembenahan akidah dan pemurnian tauhid terlebih dulu, karena ini adalah asas penyucian jiwa dan kunci keselamatan di dunia dan di akhirat.
  15. Hadits di atas menunjukkan batilnya semua sesembahan selain Allah Swt. Sehingga tidak ada sosok yang layak untuk dijadikan tempat bergantungnya hati, tumpuan rasa cinta, takut, dan harap serta tawakal kecuali kepada Allah Swt.
  16. Hadits di atas juga menunjukkan bahayanya riya’, karena riya’ adalah syirik yang sangat samar, sementara syirik menyebabkan pelakunya terhalang dari mendapatkan ampunan dosa.
  17. Hadits di atas menunjukkan bahwa pengampunan dosa adalah hak Allah Swt, bukan hak Nabi ataupun ulama, apalagi pendeta atau pastur gereja.
  18. Hadits di atas menunjukkan sebesar apapun dosa selama masih berada di bawah tingkatan syirik, maka masih mungkin untuk diampuni oleh Allah Swt dan masih ada kesempatan masuk surga walaupun pelakunya jika tidak bertaubat harus mampir sekian lama di dalam neraka, semoga Allah Swt menyelamatkan kita darinya. Dosa syirik pun, apabila pelakunya bertaubat, maka akan diampuni oleh Allah Swt.
Semoga artikelnya bermannaft, bagi pendosa yang ingin bertobat janagn berputus asa dari rahmat Allh Swt, pasti toubat hambanya diterima Allah Swt.