Senin, 03 Oktober 2022

Berbuat Baik, Dosa Diampuni dan Rezeki Terus Bertambah ( Berbuat Buruk akan kembali kepada pelakunya)

QS. Al-Isra' Ayat 7 اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا  7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.  Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS . Al-Ĥaj:77 )  Begitulah Allah SWT memerintahkan setia kita umat Islam dalam kehidupan. Dalil untuk berbuat kebaikan, sebagaimana yang dinyatakan Allah, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan, berarti perintah sekaligus Allah akan memberikan imbalan kemenangan.  Dalam Kajian Ahad Di Masjid Al Furqon Palembang, Ustadz Imron Taslim, mengemukakan, kemenangan merupakan tujuan hidup manusia. Kemenangan adalah hasil yang begitu cemerlang, baik dari segi materi mapun kepuasan hati. Materi yang diperoleh di dunia sedang kepuasan jiwa atau hati baik di dunia maupun di akhirat. Itulah tentu yang diharapkan oleh setiak kita mat Islam.  Banyak dalilil menurut Ustad Imron, terkait dengan perintah Allah untuk berbuat kebaikan, Islam memerintahkan segala sesuatu yang bisa ditunaikan oleh seseorang kepada Allah Tuhannya. Begitu juga kebaikan kepada orang lain berupa kebaikan apapun, misalnya mengajarkan ilmu, menganjurkan berbuat kebaikan, menyambung silaturrahmi, berbuat baik kepada kedua orang tua, mendamaikan perseteruan, memberi nasehat dan sebagainya.  Allah SWT berfirman, ‘”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90).  Agar kehidupan bersama ini dapat terbangun dengan harmonis, tentu setiap orang memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama umat manusia.  Islam pun mewajibkan setiap umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana banyak diterangkan dalam Al Quran, hadis, dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para sahabat.  Hubungan dengan sesama manusia ini dalam Islam dikenal dengan istilah hablumminannas. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan hablumminannas dengan sebaik-baiknya, sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.  Ustadz Taslim mengatakan, perbuatan baik kepada manusia yang di perintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah sangat banyak, antara lain sebagai berikut, .berbuat baik kepada kedua orang tua, mengajarkan atau menyebarkan ilmu, menyambung silaturahmi, saling menasihati dianatara kalian.  Selain itu, mengajak untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan, berbuat adil, mendamaikan pihak-pihak yang bermusuhan atau berseteru, membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Lalu jenguklah orang sakit, mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi, berdagang dengan jujur, berinfak dan bersedekah. Dan bersikap dan bertutur yang kata lemah lembut serta santun, tidak menganggu dan menyakiti hati orang lain, tidak mengambil hak orang lain.  Itulah beberapa bentuk perbuatan baik kepada sesama yang diperintahkan oleh ajaran agama Islam. Sesungguhnya, berbuat baik pada sesama umat manusia bukan sekadar dibutuhkan untuk membangun kehidupan bersama yang harmonis dan saling mengasihi.  Akan tetapi, perbuatan baik kepada sesama juga bernilai ibadah yang jika dilakukan akan berbalas pahala dan surga. Sebaliknya, jika perbuatan-perbuatan baik kepada sesama umat manusia ditinggalkan, pelakunya akan menuai dosa. Dosa karena telah lalai terhadap perintah Allah, yang berakibat pada timbulnya berbagai masalah dan kerusakan dalam kehidupan sosial.  Satu hal yang harus senantiasa kita ingat adalah dalam berbuat baik pada sesama umat manusia, kita tidak boleh pilih kasih.  Kita harus berbuat kebaikan kepada siapa saja, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, atau status sosial. Hal lain yang tidak boleh kita lupakan ketika berbuat baik adalah kita harus tulus dan ikhlas. Melakukannya karena mengharapkan ridho Allah semata. Ketika kita berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, tetapi tidak ikhlas, misalnya mengharapkan imbalan atau ingin pujian, sejatinya kebaikan tersebut tidak akan ada nilainya di sisi Allah.  Kebaikan tersebut justru dapat dikategorikan sebagai perbuatan riya atau perbuatan merugikan orang lain. Keduanya adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.  Dengan perintah yang sangat jelas untuk berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukannya.  Justru kita harus berlomba-lomba untuk berbuat baik. Sebab, sesungguhnya setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya. Kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan berbalas kebaikan pula.  Selain berbalas kebaikan, penghormatan, dan kasih sayang dari manusia, perbuatan baik kita juga akan membuahkan kedekatan dan kasih sayang dari Allah SWT.  Dan, jika kita mendapatkan kasih sayang Allah, sungguh itulah nikmat yang tiada bandingnya. Dengan kasih sayang Allah tersebut, kita akan mendapatkan kemuliaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.  Allah menciptakan kita bukan untuk sia-sia tetapi karena tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah kata yg mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi Allah SWT. Kita menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangannya-Nya adalah ibadah.  Kita berbuat kebaikan kepada sesama muslim bahkan sesama manusia atau kepada binatang sekalipun karena Allah adalah ibadah.     Bahkan berbuat baik kepada sesama manusia di perintahkan oleh Allah dalam Al-Quran Surah LUQMAN (31) ayat 17-19:  Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.  dalam rafsir surah Luqman, kandungan ayat 17-19, disebutkan://’Luqman pun mengajak anaknya untuk senantiasa mendirikan shalat, menyampaikan kebaikan, mencegah keburukan, dan bersabar mengatasi kesulitan (ayat 17). Luqman juga melarang anaknya bersikap sombong. Ciri-ciri orang yang tidak sombong, yaitu: (1) tidak memalingkan wajah ketika bertemu orang lain; (2) tidak berjalan dengan sikap angkuh; (3) rendah hati; dan (4) tidak berbicara kasar dan melengking     Dalam firmanNya Allah Thaala menyebut dalam, surah. Nabi Hud:114 ;”//Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat  Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Nabi Hud:115 )  Salin menasehati dengan sabar itu akan memuliakanmu, //” Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.// (QS. Nabi Hud:116 )   Orang-Orang beriman itu selalu sabar dalam memberikan kebaikan dan menasehati, mengajak orang kepada jalan yang baik. // Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS.Nabi Hud:117).

QS. Al-Isra' Ayat 7

  • اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

    7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

  • Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS . Al-Ĥaj:77 )


    Begitulah Allah SWT memerintahkan setia kita umat Islam dalam kehidupan. Dalil untuk berbuat kebaikan, sebagaimana yang dinyatakan Allah, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan, berarti perintah sekaligus Allah akan memberikan imbalan kemenangan.

  • Dalam Kajian Ahad Di Masjid Al Furqon Palembang, Ustadz Imron Taslim, mengemukakan, kemenangan merupakan tujuan hidup manusia. Kemenangan adalah hasil yang begitu cemerlang, baik dari segi materi mapun kepuasan hati. Materi yang diperoleh di dunia sedang kepuasan jiwa atau hati baik di dunia maupun di akhirat. Itulah tentu yang diharapkan oleh setiak kita mat Islam.

Banyak dalilil menurut Ustad Imron, terkait dengan perintah Allah untuk berbuat kebaikan, Islam memerintahkan segala sesuatu yang bisa ditunaikan oleh seseorang kepada Allah Tuhannya. Begitu juga kebaikan kepada orang lain berupa kebaikan apapun, misalnya mengajarkan ilmu, menganjurkan berbuat kebaikan, menyambung silaturrahmi, berbuat baik kepada kedua orang tua, mendamaikan perseteruan, memberi nasehat dan sebagainya.

Allah SWT berfirman, ‘”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
(QS. An-Nahl: 90).

Agar kehidupan bersama ini dapat terbangun dengan harmonis, tentu setiap orang memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama umat manusia.

Islam pun mewajibkan setiap umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana banyak diterangkan dalam Al Quran, hadis, dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para sahabat.

Hubungan dengan sesama manusia ini dalam Islam dikenal dengan istilah hablumminannas. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan hablumminannas dengan sebaik-baiknya, sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.

Ustadz Taslim mengatakan, perbuatan baik kepada manusia yang di perintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah sangat banyak, antara lain sebagai berikut, .berbuat baik kepada kedua orang tua, mengajarkan atau menyebarkan ilmu, menyambung silaturahmi, saling menasihati dianatara kalian.

Selain itu, mengajak untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan, berbuat adil, mendamaikan pihak-pihak yang bermusuhan atau berseteru, membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Lalu jenguklah orang sakit, mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi, berdagang dengan jujur, berinfak dan bersedekah. Dan bersikap dan bertutur yang kata lemah lembut serta santun, tidak menganggu dan menyakiti hati orang lain, tidak mengambil hak orang lain.

Itulah beberapa bentuk perbuatan baik kepada sesama yang diperintahkan oleh ajaran agama Islam. Sesungguhnya, berbuat baik pada sesama umat manusia bukan sekadar dibutuhkan untuk membangun kehidupan bersama yang harmonis dan saling mengasihi.

Akan tetapi, perbuatan baik kepada sesama juga bernilai ibadah yang jika dilakukan akan berbalas pahala dan surga. Sebaliknya, jika perbuatan-perbuatan baik kepada sesama umat manusia ditinggalkan, pelakunya akan menuai dosa. Dosa karena telah lalai terhadap perintah Allah, yang berakibat pada timbulnya berbagai masalah dan kerusakan dalam kehidupan sosial.

Satu hal yang harus senantiasa kita ingat adalah dalam berbuat baik pada sesama umat manusia, kita tidak boleh pilih kasih.  Kita harus berbuat kebaikan kepada siapa saja, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, atau status sosial. Hal lain yang tidak boleh kita lupakan ketika berbuat baik adalah kita harus tulus dan ikhlas. Melakukannya karena mengharapkan ridho Allah semata. Ketika kita berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, tetapi tidak ikhlas, misalnya mengharapkan imbalan atau ingin pujian, sejatinya kebaikan tersebut tidak akan ada nilainya di sisi Allah.

Kebaikan tersebut justru dapat dikategorikan sebagai perbuatan riya atau perbuatan merugikan orang lain. Keduanya adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.

Dengan perintah yang sangat jelas untuk berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukannya.

Justru kita harus berlomba-lomba untuk berbuat baik. Sebab, sesungguhnya setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya. Kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan berbalas kebaikan pula.  Selain berbalas kebaikan, penghormatan, dan kasih sayang dari manusia, perbuatan baik kita juga akan membuahkan kedekatan dan kasih sayang dari Allah SWT.

Dan, jika kita mendapatkan kasih sayang Allah, sungguh itulah nikmat yang tiada bandingnya. Dengan kasih sayang Allah tersebut, kita akan mendapatkan kemuliaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.

Allah menciptakan kita bukan untuk sia-sia tetapi karena tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah kata yg mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi Allah SWT. Kita menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangannya-Nya adalah ibadah.

Kita berbuat kebaikan kepada sesama muslim bahkan sesama manusia atau kepada binatang sekalipun karena Allah adalah ibadah.

 

Bahkan berbuat baik kepada sesama manusia di perintahkan oleh Allah dalam Al-Quran Surah LUQMAN (31) ayat 17-19:  Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

dalam rafsir surah Luqman, kandungan ayat 17-19, disebutkan://’Luqman pun mengajak anaknya untuk senantiasa mendirikan shalat, menyampaikan kebaikan, mencegah keburukan, dan bersabar mengatasi kesulitan (ayat 17). Luqman juga melarang anaknya bersikap sombong. Ciri-ciri orang yang tidak sombong, yaitu: (1) tidak memalingkan wajah ketika bertemu orang lain; (2) tidak berjalan dengan sikap angkuh; (3) rendah hati; dan (4) tidak berbicara kasar dan melengking

 

Dalam firmanNya Allah Thaala menyebut dalam, surah. Nabi Hud:114 ;”//Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Nabi Hud:115 )

Salin menasehati dengan sabar itu akan memuliakanmu, //” Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.// (QS. Nabi Hud:116 )

Orang-Orang beriman itu selalu sabar dalam memberikan kebaikan dan menasehati, mengajak orang kepada jalan yang baik. // Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS.Nabi Hud:117).