Sering kali, trauma setelah perceraian yang mendalam, seperti rasa cemas, takut untuk memulai sesuatu yang baru, serta rasa sedih yang mendalam. Tidak seperti trauma fisik yang lebih mudah untuk didiagnosis, trauma psikologis menyerang pikiran dan mental sehingga penting untuk bisa segera mengatasi trauma setelah perceraian terjadi.
Siapa pun tentu ingin pernikahan yang dijalaninya berjalan dengan baik. Apa pun alasannya, tidak ada yang menginginkan mahligai pernikahan kandas di tengah jalan. Memang, tak mudah menghadapi semuanya. Namun tak mengapa, biarkan kesedihan itu mengalir, apabila kesedihan itu tidak tersalurkan, justru akan berbahaya bagi pikiran dan fisik Anda sendiri.
Tenang saja, ada sejumlah cara efektif untuk mengatasi trauma setelah perceraian agar kesedihan tidak terus berlarut. Mau tahu tipsnya?
Jangan pendam emosi
Ya, karena memang manusiawi ketika kita merasa sedih, takut, cemas, dan lelah, dan bingung. Namun, Anda juga tidak boleh terlalu larut dalam emosi tersebut. Selalu berpikir bahwa masih ada hari esok yang akan menyambut Anda.
Jalani hidup
Biarkan tubuh dan pikiran Anda beristirahat selama beberapa waktu. Semua proses perceraian memang pasti merepotkan. Agar Anda dapat tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa setelah proses perceraian, ambil waktu sejenak.
Curhat, Jangan pernah merasa sendiri setelah proses perceraian. Bicaralah pada keluarga terdekat atau teman-teman baik Anda, setelahnya, hati Anda tentu lebih ringan.
Manjakan diri
Ambillah waktu sejenak untuk berolahraga, makan makanan sehat, bersosialisasi, serta bersantai. Tetap jalankan rutinitas Anda sebagaimana biasa. Pada saat ini, hindarilah mengambil suatu keputusan yang besar dalam hidup. Namun, tetap ingat, selalu hindari alkohol, obat-obatan dan/atau rokok sebagai pelarian. Lebih baik jika Anda melakukan hobi Anda yang selama ini terpendam.
Selalu berpikiran positif, Tak ada salahnya bila Anda mulai mengeksplorasi kegiatan baru, teman-teman baru, dan mencari pengalaman baru pasca berpisah. Dengan pikiran yang positif, tentu peralihan status ini akan lebih mudah dijalani
Bicarakan baik-baik pada anak Anda.
Jika perkawinan Anda sebelumnya telah dikaruniai anak, cobalah bicarakan pada anak-anak Anda mengenai perceraian ini. Cobalah memberi pengertian bahwa kandasnya perkawinan Anda bukan disebabkan oleh mereka. Tetaplah jadi orang tua yang baik bagi mereka. Bagaimanapun, mereka adalah anak kandung Anda,
Biarkan anak-anak Anda tahu bahwa mereka bisa mengandalkan Anda.
Berilah pengertian pada anak-anak Anda bahwa Anda tetap bisa menjadi orang tua yang dapat diandalkan meskipun telah bercerai. Jangan pernah melibatkan anak Anda dalam konflik apa pun yang terjadi di antara Anda dan pasangan Anda. itulah sejumlah tips mengatasi trauma setelah perceraian yang dipercaya efektif dan ampuh untuk mengembalikan semangat dan siap menghadapi masa depan yang lebih baik
Efek perceraian tak dipungkiri begitu besar dalam sebuah keluarga. Satu hal yang paling dikhawatirkan adalah dampaknya pada psikologis anak. Faktanya, usia berapa pun anak, baik ketika kecil, remaja atau pun sudah dewasa, ketika menghadapi kenyataan kalau orangtuanya bercerai maka akan sangat menggangu psikologisnya.
Reaksi anak terhadap perceraian berdasarkan usia sangat bervariasi. Konon, para ahli menunjukkan waktu terburuk bagi seorang anak untuk mengalami perceraian tampaknya ketika anak memasuki sekolah dasar. Menurut Scott Carroll, seorang psikolog anak jika perceraian terjadi saat anak masih bayi, kemungkinan trauma perceraian yang dialami anak akan bersifat minim.
“Mungkin satu-satunya usia di mana kita bisa mengatakan perceraian tidak memiliki dampak yang berarti adalah di bawah dua tahun,” ujar Carroll.
Hal itu sebagian besar terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif anak sebelum berusia 3 tahun. “ Bahkan anak berusia 2 tahun memiliki ingatan, jadi mereka menyadari perubahan pada tingkat emosional daripada tingkat kognitif. Hanya saja figur lampirannya tidak ada,” kata Carroll.
Berapa usia anak yang paling trauma dengan perceraian?
Setelah usia 3 tahun, potensi trauma emosional tampaknya memuncak sekitar usia 11 tahun. Pada titik ini, anak-anak telah memiliki sedikit pemahaman hubungan dengan kedua orangtuanya.
Mereka telah mengembangkan keterikatan yang mendalam dengan kedua orang tua dan keluarga sebagai satu kesatuan. Pada saat yang sama, mereka juga belum mandiri dan sangat egosentris, yang menyebabkan mereka menginternalisasi kehancuran keluarga.
“Perceraian itu sendiri bukanlah bagian tersulit. Bagian tersulit adalah konflik," ujar Caroll.
Konflik menjadi sangat merusak jika terjadi di depan anak-anak. Lebih buruk lagi adalah ketika orangtua berkomunikasi melalui anak atau saling menjelekkan mantan pasangan mereka. Dalam keadaan yang paling ekstrem, kata Carroll, perceraian bahkan mungkin bermanfaat.
“Kalau banyak konflik, kadang perceraian itu seperti melegakan," ungkapnya.
Bagaimana perceraian mempengaruhi anak yang lebih besar?
Sebelum pubertas, trauma perceraian juga bisa diperparah oleh salah satu orangtua yang pergi begitu saja. Perceraian yang menyebabkan kurangnya kontak, atau kunjungan yang tidak konsisten, dapat menyebabkan seorang anak merasa seolah-olah mereka kehilangan bagian dari diri mereka sendiri.
"Hal terburuk dan mutlak bagi seorang anak adalah jika setelah perceraian ada orangtua yang tidak terlibat. Jika melihat anak yang depresi, lihat apa yang terjadi ketika orangtua tidak muncul setelah perceraian terjadi," kata Caroll.
Menurutnya, begitu seorang anak melewati masa pubertas, ada lebih banyak potensi untuk menerima dan memahami perceraian orang tua. “ Saya pernah melayani konsultasi remaja yang mengadvokasi perceraian orang tua mereka. Terkadang remaja ini jadi pihak yang paling pintar di ruangan," ungkap Caroll.
Ketangguhan Anak
Carroll menekankan bahwa anak-anak cukup tangguh, terutama jika mereka sehat secara psikologis sebelum perceraian. Mungkin butuh satu tahun atau lebih untuk berduka dan menyesuaikan diri. Kebanyakan anak, pada kenyataannya, menyesuaikan diri dengan realitas baru mereka.
Akan membantu jika orangtua berusaha untuk menjaga agar konflik mereka seputar pengasuhan bersama tidak melibatkan anak. Orangtua harus memahami semakin baik mereka dapat berkomunikasi satu sama lain, semakin baik anak mereka nantinya.
“Belajar bekerja sama. Karena kalian adalah orangtua. Harus bekerja sama,” pesan Carroll.
Referensi : Usia Anak yang Paling Trauma dengan Perceraian Orangtua
Perceraian tentu menjadi masa-masa sulit yang harus dialami oleh anak. Pada sebagian anak, mereka bisa kembali bangkit dan menjalani rutinitas seperti biasa setelah kedua orangtuanya bercerai. Namun tak sedikit pula anak yang lalu mengalami masalah menyusul perceraian orangtua mereka. Anak -seperti, tak bisa menjalani hidup normal seperti masa sebelumnya. Berdasarkan temuan dari penelitian para ahli, masa-masa terburuk bagi seorang anak terkait perceraian kedua orangtua akan terjadi saat anak itu
Menurut psikolog anak Dr Scott Carroll, jika perceraian terjadi ketika anak masih bayi, kemungkinan trauma perceraian akan kecil. "Sepertinya usia di mana kita mengatakan perceraian tidak memiliki dampak berarti adalah saat anak di bawah dua tahun," kata dia. Hal itu terkait dengan kemampuan kognitif anak yang sedang berkembang sebelum berusia tiga tahun. "Bahkan anak usia dua tahun memiliki memori tentang perceraian, jadi mereka lebih sadar akan perubahan pada tingkat emosi daripada tingkat kognitif." "Hanya saja tidak ada keterikatan," kata Carroll.
Setelah anak berusia tiga tahun, potensi trauma emosional mulai terlihat dan akan memuncak pada usia 11 tahun. Pada titik tersebut, anak-anak sudah memahami pentingnya hubungan antara kedua orangtua. Anak mengembangkan keterikatan mendalam dengan orangtua dan keluarga sebagai satu kesatuan. Namun di saat yang sama, anak menjadi kurang mandiri dan egosentris.
"Perceraian itu bukanlah bagian tersulit. Bagian tersulit adalah konfliknya," ungkap Carroll. Konflik orangtua akan sangat merugikan jika terjadi di depan anak-anak. Lebih buruk lagi, ketika kedua orangtua berkomunikasi lewat anak sebagai perantara. Dalam keadaan yang paling ekstrem, kata Carroll, perceraian bisa memberikan manfaat. "Jika terjadi banyak konflik, terkadang perceraian terasa melegakan." Sebelum masa pubertas, trauma akibat perceraian juga bisa diperburuk oleh orangtua yang berhenti melakukan tugasnya sebagai orangtua.
Perceraian menyebabkan anak jarang bertemu salah satu orangtua, entah itu ayah atau ibunya, sehingga anak merasa kehilangan sebagian dari dirinya. "Hal terburuk bagi seorang anak adalah jika setelah perceraian, orangtua tidak ada," kata Carroll. "Jika ingin melihat anak depresi, lihat apa yang terjadi jika orangtuanya tidak muncul." Dia menambahkan, wajar jika seorang anak yang tidak diperhatikan orangtua akan bertanya, "apa yang salah dengan saya sehingga kamu tidak mencintai saya?" "Begitu seorang anak melewati masa pubertas, ada lebih banyak potensi untuk menerima dan memahami perceraian orangtua," ungkap Carroll. "Saya memiliki remaja yang menengahi perceraian orangtua mereka.
Terkadang anak adalah yang paling pintar dalam hal ini." Carroll menekankan, anak memiliki ketangguhan, terutama jika anak tersebut sehat secara psikologis sebelum perceraian orangtua. Bagi kebanyakan anak, butuh waktu satu tahun atau lebih untuk menyembuhkan luka akibat orangtuanya bercerai. Namun pada akhirnya anak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Sedangkan bagi kedua orangtua, ada kesulitan dalam menjaga konflik dari anak mengenai siapa yang memiliki hak asuh.
Sebaiknya orangtua memahami, jika masing-masing dapat berkomunikasi dengan baik antara satu sama lain, kondisi anak juga akan membaik. "Belajarlah untuk bekerja sama, karena kita adalah orangtua. Kita harus bekerja sama," kata Carroll.
Referensi : Melihat Trauma Anak Berdasarkan Usia, Pasca-perceraian Orangtua
Pertanyaan : Mohon penjelasannya. Jadi, saya baru bercerai dengan mantan suami setahun lalu, dan saya akui itu emosi sesaat saya yang mengajukan sampai akhirnya ada putusan. Tapi selang beberapa bulan ternyata hubungan kami bisa membaik sampai akhirnya sekarang kami bersama lagi dan memutuskan menikah lagi. Pertanyaan saya, syarat menikah lagi di KUA, apakah harus memperbarui KTP dan KK, sedangkan KTP dan KK kami masih seperti dulu tidak sempat diperbarui status karena kami berhubungan baik lagi. Apakah bisa mengajukan nikah lagi, dengan status KTP dan KK kami yang dulu? Mohon bantuan infonya.
Jawaban : Ulasan Lengkap
Dikarenakan dalam pertanyaan Anda menyebut kata KUA, kami asumsikan bahwa Anda dan pasangan Anda beragama Islam, menikah secara Islam, bercerai melalui Pengadilan Agama, dan pernikahan kembali tersebut akan dilaksanakan di Indonesia.
Ragam Perceraian dan Konsekuensinya
Berdasarkan keterangan dalam pertanyaan, Anda selaku istri mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama dan telah resmi bercerai dengan mantan suami Anda. Namun, beberapa bulan kemudian, Anda dan mantan suami Anda sepakat untuk menikah kembali.
Sebelum memutuskan menikah kembali, perlu diketahui bahwa tidak semua perceraian dalam Islam dapat dilakukan rujuk dan/atau menikah kembali. Sayuti Thalib dalam buku Hukum Kekeluargaan Indonesia (hal.103-104) membedakan talak berdasarkan cara terjadinya dan konsekuensinya, menjadi:
Talak Raj’i, yakni talak yang masih boleh dirujuk, terdiri dari:
Talak satu atau talak dua, tidak pakai ‘iwadh (sejumlah uang pengganti yang merupakan syarat jatuhnya talak) dan keduanya telah bersetubuh (ba’da al dukhul);
Perceraian dalam bentuk talak yang dijatuhkan oleh hakim agama berdasarkan proses ila’, yaitu sumpah si suami tidak akan mencampuri istrinya;
Perceraian dalam bentuk talak yang dijatuhkan oleh hakim agama berdasarkan persamaan pendapat dua hakam karena adanya syiqaq (keretakan yang sangat hebat antara suami dan istri), tidak pakai ‘iwadh.
Talak Ba’in Sughra, yakni talak yang tidak boleh rujuk tapi dapat kawin kembali, terdiri dari:
Talak satu atau talak dua pakai ‘iwadh atau disebut juga talak dengan penggantian harta (khulu’);
Talak satu atau talak dua tidak pakai ‘iwadh, tetapi talaknya sebelum bersetubuh (talak qabla al dukhul).
Talak Ba’in Kubraa, yang terdiri dari:
Talak tiga, yang konsekuensinya tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali jika pernikahan itu dilakukan setelah mantan istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian setelah bersetubuh (ba'da al dukhul) dan habis masa iddahnya
Perceraian karena li’an, yakni suami menuduh istri melakukan perzinaan dan tidak dapat membuktikan dengan mengajukan 4 orang saksi. Konsekuensinya, selama-lamanya, keduanya tidak boleh kawin lagi.
Jika dalam putusan diterangkan bahwa atas permohonan gugatan cerai tersebut telah jatuh talak yang termasuk ke dalam talak raj’i atau talak ba’in sughra sebagaimana telah kami paparkan di atas, serta masa iddah telah lewat, maka Anda dan suami Anda dapat melakukan rujuk atau menikah kembali tergantung kepada jenis talaknya.
Syarat Menikah Kembali di KUA
Untuk dapat melangsungkan pernikahan dan tercatat di Kantor Urusan Agama (“KUA”), terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:
Pendaftaran Kehendak Nikah
Disarikan dari Syarat Daftar Nikah bagi Mualaf, kedua mempelai melakukan pendaftaran kehendak nikah di KUA kecamatan tempat akad nikah akan dilaksanakan, secara tertulis dengan mengisi formulir permohonan dan melampirkan, di antaranya:
foto kopi kartu tanda penduduk (“KTP”)/resi surat keterangan telah melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (“KTP-el”) bagi yang sudah berusia 17 tahun atau sudah pernah melangsungkan nikah;
foto kopi kartu keluarga (“KK”);
akta cerai atau kutipan buku pendaftaran talak atau buku pendaftaran cerai bagi mereka yang perceraiannya terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Pemeriksaan Dokumen
Selanjutnya, Kepala KUA Kecamatan/Penghulu melakukan pemeriksaan dokumen nikah sebagaimana telah kami terangkan sebelumnya, dengan menghadirkan calon suami, calon istri, dan wali untuk memastikan ada atau tidaknya halangan untuk menikah.
Jika dokumen nikah dinyatakan lengkap, hasil pemeriksaan dokumen nikah dituangkan dalam lembar pemeriksaan nikah yang ditandatangani oleh calon suami, calon istri, wali, dan Kepala KUA Kecamatan/Penghulu.
Pengumuman Kehendak Nikah
Selanjutnya, Kepala KUA Kecamatan/Penghulu mengumumkan kehendak nikah pada tempat tertentu di KUA Kecamatan atau media lain yang dapat diakses oleh masyarakat.
Pelaksanaan Pencatatan Nikah
Kedua mempelai kemudian melangsungkan akad nikah di hadapan kepala KUA Kecamatan/Penghulu yang mewilayahi tempat akad nikah dilaksanakan pada tanggal yang telah disepakati, dengan memenuhi rukun nikah, yakni calon suami istri, wali, 2 orang saksi, dan ijab qabul.
Setelah akad dilangsungkan, dilakukan pencatatan nikah. dalam Akta Nikah oleh Kepala KUA Kecamatan.[9] Akta nikah tersebut ditandatangani oleh suami, istri, wali, saksi, penghulu, dan Kepala KUA Kecamatan.[10]
Penyerahan Buku Nikah
Buku nikah diberikan kepada suami dan istri sesaat setelah proses akad nikah selesai dilaksanakan.
Berdasarkan ketentuan di atas, memang benar bahwa fotokopi KK dan KTP merupakan salah satu berkas yang harus dilampirkan dalam pendaftaran kehendak nikah. Selain itu, karena Anda telah bercerai sebelumnya, Anda juga wajib melampirkan akta cerai.
Dokumen-dokumen tersebut nantinya akan diperiksa oleh Kepala KUA Kecamatan/Pengulu dengan menghadirkan Anda serta mantan suami Anda selaku calon suami istri dan wali Anda untuk memastikan apakah terdapat halangan untuk menikah atau tidak.
Jika dapat dibuktikan bahwa Anda dan suami Anda memang telah bercerai berdasarkan akta cerai tersebut, dan terhadap perceraian tersebut dapat dilakukan kawin kembali, maka menurut hemat kami, Anda dan mantan suami Anda tetap dapat melangsungkan pernikahan meskipun belum memperbarui informasi di KTP dan KK, karena hal tersebut bukan termasuk halangan untuk menikah yang diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan maupun Bab VI Buku I KHI tentang Larangan Kawin.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa dalam hal terjadi perubahan elemen data pada KTP-el dan perubahan susunan keluarga dalam KK, hal tersebut wajib dilaporkan kepada instansi pelaksana untuk dilakukan perubahan atau penggantian.
Namun bagi sebagian orang, waktu tersebut tidaklah cukup untuk membuat mereka move on dan menata hidup kembali. Bahkan tak jarang mereka akan mengisolasi diri dari publik dan takut menatap masa depan.
Tapi, seperti yang dikatakan para ahli kesehatan mental, perceraian bukanlah akhir dari kehidupan, jelas Dr Fabian Almeida, Konsultan Psikiater, Fortis Hospital, Kalyan. Almeida juga menambahkan ada beberapa cara agar korban perceraian dapat memperbarui harapan dan menjalani hidup dengan optimisme setelah bercerai, melansir laman The Healthsite, Rabu (4/7/2018).
1. Visi makro
Lihatlah gambaran yang lebih besar dari kehidupan yang dijalani di luar perceraian. Dengan begitu, mereka akan melihat masih banyak hal-hal yang lebih indah dan masih bisa disyukuri. Ketimbang meratapi cinta yang telah hancur.
2. Cari bantuan
Jika Anda sulit untuk move on dan memiliki trauma psikologi yang besar usai perceraian, carilah teman untuk bercerita atau ke psikolog. Ini adalah fase paling umum di mana orang mencoba bunuh diri, menganggap diri mereka putus asa, tidak berdaya dan tidak berharga.
3. Melatih energi
Perubahan suasana hati, pikiran Depresif, keraguan diri, kesepian, lekas marah, semua ini dapat menghancurkan Anda, membuat Anda rentan terhadap masalah kesehatan lebih lanjut. Berolahraga dan berikan energi pada pikiran dan tubuh Anda untuk membangun tingkat kekebalan Anda. Pikiran akan kembali segar begitu juga dengan tubuh.
4. Meremajakan hubungan
Ketika satu hubungan berakhir, penting untuk menghargai hubungan lain dalam hidup Anda dan menginvestasikan usaha, energi dan emosi Anda ke hubungan stabil lainnya dalam hidup Anda. Ini memberi Anda rasa kelengkapan dan kesejahteraan.
5. Spiritual
Mencari hiburan dan kekuatan dalam berserah diri kepada kekuatan yang lebih tinggi, membantu menanamkan penerimaan, kesabaran, kedamaian dan harapan.
Referensi : 5 Cara Yang Efektif Sembuhkan Sakit Hati dari Perceraian
Dosa menurut sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al- hakim adalah:
الاثم ما حاك في صدرك وكرهت ان يطلع عليه الناس ( رواه الحاكيم)
Artinya:
Dosa adalah sesuatu yang terasa gatal didada anda, dan anda sendiri tidak senang kalau ada orang lain yang melihatnya. ( H.R Al-Hakim )
Akibat Buruk Dosa terhadap hidup seseorang
Menurut Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Da’wa bahwa banyak akibat buruk yang ditimbulkan oleh dosa yang terdapat pada diri seseorang.
Diantara akibat buruk tersebut adalah :
Menutup kecerdasan, hati nurani menjadi tidak berfungsi, tertutup dan jauh dari hidayah Allah.
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah beliau bersabda :
عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم ان المؤمن اذا اذنب كانت نكتة سوداء في قلبه فان تاب ونزع واستغفر صقل قلبه فان زاد زادت حتي تعلو قلبه وذاك الران الذي ذكرالله في القراءن كلا بل ران علي قلوبهم ماكانوا يكسبون
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a berkata rasulullah bersabda : sesungguh orang beriman apabila melakukan suatu dosa, akan terlahir bintik hitam didalam hatinya. Jika dia bertaubat, melepaskan diri dari dosa dan mohon ampun maka besihlah hatinya Jika bertambah dosanya maka bertambah banyak titik noda hitam hingga menutup hatinya. Itulah daki sebagai mana yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an “ sekali-kali tidak demikian apa saja dosa yang mereka lakukan akan menutup hati mereka.
Syekh Hasan Al-Bisri juga mengatakan
وقال الحسن البصر وهو الذنب علي الذنب حتي يعمي القاب فيموت
Imam Hasan Al-Bisri berkata : Itulah dosa diatas dosa sehingga membutakan hati dan mematikannya
Mendatangkan ketakutan dan kegelisahan .
Syekh Al-Jaur jani berkata
ثلاثة اشياء من عقد التوحيد الخوف والرجاء والمحبة فزيادة الخوف من كثرة الذنوب
Artinya :
Tiga hal bagian dari pengikat tauhid; takut, berharap dan cinta kepada allah. Bertambahnya takut disebabkan banyaknya dosa.
Menjadi penghalang datangnya rezeki.
Rasulullah bersabda :
ان الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه ( رواه احمد )
Artinya :
Sesungguhnya rezeki seseorang itu terhalang oleh dosa yang menimpanya. (H.R. Ahmad )
Mempercepat datangnya azab Allah Swt
Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh ibnu majah beliau berkata:
Dari ibnu Umar r.a berkata rasulullah menghadap kepada kami dan berkata; hai kaum muhajirin lima jika kamu dicobai dengannya – aku berlindungan kepada Allah kamu tidak mendapatinya:
Jika kejahatan dilakukan dengan terang-terangan dalam satu kaum, maka kaum itu akan ditimpakan secara merata penyakit dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada generasi sebelumnya.
Jika orang-orang telah melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan dengan terang-terangan maka allah akan menipakan paceklik, inflasi ( segala kebutuhan mahal ) dan zalimnya seorang penguasa.
Jika orang-orang kaya tidak mau mengeluarkan zakatnya, maka Allah akan menahan hujan dari langit.
Jika orang-orang telah melanggar janji Allah dan Rasulnya, maka Allah akan memberikan kekuasaan kepada musuh untuk menguasai mereka dan musuh itu akan mengurus kekayaan alam yang ada didalam negerinya.
Jika pemimpin tidak lagi mau berhukum dengan kitab Allah dan hanya memilih-milih yang menguntungkan dirinya, maka Allah akan menimpakan bencana diantara mereka.
Langkah-langkah mengapus dosa
Istighfar
Mohon ampun kepada Allah terhadap dosa yang dilakukan baik disengaja maupun tidak:
an Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S an-Nisa’ ayat 110)
Taubatan Nashuuha
Menyesali segala dosa yang pernah dilakukan dan tidak berniat lagi untuk mengulanginya;
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. ( Q.S. Huud Ayat 3 )
Bertaqwa
Allah sangat memerintahkan kita untuk takut ( tunduk) kepada-Nya seperti pirmannya dalam Surat Albaqarah Ayat 40
Hai Bani Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (Q.S, Ali Imran Ayat 102 )
Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.( al-Baqarah: 197 )
Dosa sangat membahayakan diri kita didunia ini untuk menuju kampung akhirat yang kekal abadi. Maka dari itu lindungilah diri dari segala perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah agar diri kita disayangi dan dicintai oleh yang maha kuasa. Agar dosa-dasa yang pernah dilakukan di ampuni oleh Allah lakukanlah trik-trik yang telah kita kemukakan diatas.
Sakit Jadi Cara Allah Swt Menghapuskan Dosa Umatnya. Di antara nikmat orang yang tengah jatuh sakit adalah penyakit menjadi salah satu penawar yang paling kuat dan ampuh atas dosa-dosa yang dilakukannya. Nyaris tak ada yang bisa menghapus dosa yang lebih dahsyat dari cobaan dan penderitaan yang menimpa manusia.
Allah berkata: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah banyak memaafkan" (Q.S Asy-Syura 42: 30).
Penyakit dan malapetaka yang terjadi, misalnya kematian orang yang dicintai, kehilangan kerabat, kejatuhan ekonomi atau keuangan, kesusahan, kesulitan fisik, demam, segala jenis rasa sakit dan penderitaan. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi orang sakit yang menderita demam.
"Saya punya kabar baik untukmu. Karena sesungguhnya Tuhanku telah memberitahuku demam adalah hukuman yang iatimpakan kepada orang-orang mukmin agar mereka tidak harus dihukum di neraka," katanya.
Sakit adalah hukuman yang ditimpakan Allah SWT agar orang yang sakit selamat dari hukuman di babak kehidupan berikutnya. Jadi, sebenarnya sakit adalah berkah tersembunyi.
Kemudian, suatu ketika Nabi Muhammad mengunjungi seorang sahabat wanita Ummu Sa'ib. Dia juga menderita demam. Ia gelisah.
Ketika Nabi Muhammad SAW bertanya apa masalahnya. Kemudian perempuan itu berkata, "Saya demam parah, semoga Allah mengutuknya!"
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jangan mengutuk demam karena karena sesungguhnya itu seperti tungku yang menghilangkan kotoran dalam besi" (HR Muslim).
Artinya, ketika Anda memasukkan besi dalam tungku, itu penuh dengan kotoran. Kemudian ketika mengeluarkannya menjadi 100 persen murni.
Nabi Muhammad SAW membandingkan demam dengan tungku dan jadi perbandingan yang sangat baik karena keduanya terbakar. Itu akan membersihkan dosa orang yang sakit seperti pohon di musim gugur. Saat menggoyang pohonnya, daunnya akan rontok atau turun. Demikian juga penyakit akan menghapus dosa-dosa orang yang sakit.
Segala sesuatu yang terjadi pada orang mukmin adalah untuk kebaikannya.
Setiap bencana adalah untuk kebaikan
Ini adalah sesuatu yang berlaku untuk setiap bencana dan kemalangan. Nabi Muhammad SAW berkata: "Bahkan jika duri menusuk salah satu dari Anda, itu akan menghapus sebagian dosa Anda" (HR Al Bukhari dan Muslim).
Betapa menakjubkan karena segala sesuatu yang terjadi pada orang mukmin adalah untuk kebaikannya. Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah SWT dan itu baik untuknya.
Jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar dan Allah membalasnya atas kesabaran itu (HR Al-Bukhari dan Muslim). Orang beriman akan selalu menjadi pemenang, dia tak pernah kalah.
Apa pun musibah yang menimpa seorang mukmin, dia akan selalu berada di atas angin setelah menang karena dia memiliki Allah di sisinya. Ketika Anda memiliki Allah SWT di sisi, Anda tidak peduli dengan apa yang terjadi di dunia.
Tentu umat Islam tidak ingin mengalami sakit dan tidak mengharapkan bencana. Tetapi, setiap umat yang jatuh sakit akan menghadapi malapetaka.
Ketika itu terjadi, maka bangkit hadapi tantangan itu. Perbarui iman kepada Allah SWT, merendahkan diri, dan menyerahkan diri kepada-Nya. Dan melalui semua ini, kaum Muslim yang sakit mensyukuri nikmat yang diberikan meski tengah jatuh sakit dan ditimpa musibah.
Referensi : Sakit Jadi Cara Allah Swt Menghapuskan Dosa Umatnya
Ketika musibah dan bencana datang menghampiri kita, kadang yang dijadikan kambing hitam adalah alam, artinya alam itu murka. Ketika sakit datang, yang disalahkan pula konsumsi makanan, kurang olaharga dan seterusnya. Ketika kita terzholimi oleh atasan atau majikan karena belum telat gaji bulanan, kadang yang jadi biang kesalahan adalah majikan atau bos yang dijuluki pelit atau bakhil. Walau memang sebab-sebab tadi bisa jadi benar sebagai penyebab, namun jarang ada yang merenungkan bahwa karena dosa atau maksiat yang kita perbuat, akhirnya Allah mendatangkan musibah, menurunkan penyakit atau ada yang menzholimi kita. Coba kita renungkan ayat yang akan dibahas berikut ini.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahwa musibah yang menimpa kalian tidak lain adalah disebabkan karena dosa yang kalian dahulu perbuat. Dan Allah memaafkan kesalahan-kesalahan kalian tersebut. Dia bukan hanya tidak menyiksa kalian, namun Allah langsung memaafkan dosa yang kalian perbuat.” Karena memang Allah akan menyiksa seorang hamba karena dosa yang ia perbuat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melata pun” (QS. Fathir: 45).
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim no. 2573).
Dari Mu’awiyah, ia berkata bahwa ia mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Ahmad 4: 98. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanadnya shahih sesuai syarat Muslim).
Bisa jadi pula musibah itu datang menghampiri kita karena dosa orang tua. Abul Bilad berkata pada ‘Ala’ bin Badr mengenai ayat,
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri”, dan sejak kecil aku sudah buta, bagaimana pendapatmu? ‘Ala’ berkata,
فبذنوب والديك
“Itu boleh jadi karena sebab orang tuamu”.
Seseorang bisa jadi mudah lupa terhadap ayat Qur’an yang telah ia hafal karena sebab dosa yang ia perbuat. Adh Dhohak berkata,
ما نعلم أحدا حفظ القرآن ثم نسيه إلا بذنب
“Kami tidaklah mengetahui seseorang yang menghafal Qur’an kemudia ia lupa melaikan karena dosa”. Lantas Adh Dhohak membacakan surat Asy Syura yang kita bahas saat ini. Lalu ia berkata,
وأي مصيبة أعظم من نسيان القرآن.
“Musibah mana lagi yang lebih besar dari melupakan Al Qur’an?”
Jadi boleh jadi bukan karena kesibukan kita, jadi biang kesalahan hafalan Qur’an itu hilang. Boleh jadi karena tidak menjaga pandangan, terus menerus dalam maksiat serta meremehkan dosa, itulah sebab Allah memalingkan Al Qur’an dari kita.
Demikian faedah yang kami peroleh dari tafsir Ibnu Katsir. Moga Allah melepaskan berbagai musibah yang menimpa kita. Ayat ini adalah sebagai renungan bagi kita untuk selalu mengintrospeksi diri sebelum menyalahkan orang lain ketika kita terzholimi. Boleh jadi musibah itu datang karena dosa syirik, tidak ikhlas dalam amalan, amalan bid’ah, dosa besar atau meremehkan maksiat yang kita perbuat hari demi hari.
A. Penyakit Jantung (heart) & Usus Kecil (small intestine):
Sifat Negatif:
Penyakit jantung bisa di akibatkan faktor psikologis kita, misalnya membenci sesuatu lalu tidak ikhlas atas keadaan yang menimpanya. Selain itu sikap yang kejam dan tidak sabar juga ternyata dapat mendorong kita dihinggapi penyakit jantung.
Gejala :
Kenapa bisa terjadi? Karena hal ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan tekanan pada dada akibat sikap kita yang tergesa-gesa, dengki dan benci itu.
B. Penyakit Liver (hati), Mata & Kandung Kemih (gail bladder) :
Sifat Negatif:
Penyebab penyakit ini akibat mudah marah, mudah frustasi, gampang cemburu dan iri hati.
Gejala :
Secara fisik akan menimbulkan berlebihnya produksi kolesterol dalam tubuh, lalu produksi pada empedu menjadi tidak seimbang lalu mengganggu pencernaan dalam tubuh, darah dalam liver menjadi stagnant dan berakibat menurunnya fungsi kerja liver atau hati untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh.
C. Penyakit Ginjal (Kidney), Telinga & Kandung Kemih (gail bladder):
Sifat Negatif:
Rasa Takut & Cemas
Gejala :
Hilangnya energi keberanian dan kekuatan serta rasa cemas berlebih dalam tubuh ternyata membuat tubuh menjadi acidic (mengandung asam) dan adanya tekanan di sekitar perut.
D. Sakit Perut, Limpa (spleen) & Pankreas:
Sifat Negatif:
Gelisah dan tidak percaya orang lain yang berlebih
Gejala :
Hal ini menimbulkan gangguan pencernaan, kesulitan dalam buang kotoran dalam pencernaan.
E. Paru-paru (lungs), Kulit & Usus Besar (large intestine):
Sifat Negatif:
Sedih dan depresi
Gejala :
Ada masalah pada pernapasan dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh serta dapat menimbulkan sembelit.
So, sejak saat ini mulai belajar qanaah, banyaklah istigfar. Kenapa Istigfar? Karena istigfar itu ada beberapa kelebihan, diantaranya
1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
2. DICINTAI ALLAH
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah).
3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’. Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. MENDAPAT BALASAN SURGA
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136).
6. MENGECEWAKAN SYETAN
Sesungguhnya syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. MEMBUAT SYETAN PUTUS ASA
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan dosa’.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi.”(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. MEREDAM ADZAB
Allah berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. MELANCARKAN RIZKI
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. MENGANGKAT DERAJATNYA DISURGA
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17).
17. TERHINDAR DARI STEMPEL KEZHALIMAN
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.”(QS.al-Hujurat: 11).
18. MUDAH MENDAPATKAN ANAK
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah istighfar’.(Kitab Fathul Bari: 11/98).
20. BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah berfirman,”Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”(QS.Hud: 52).
21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).
23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah berfirman,”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS.Hud: 114).
24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad).
25. BERKEPRIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Referensi : Ternyata Penyakit Bisa Datang Dari Sikap Buruk, Segera Istigfar