This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Kamis, 28 Juli 2022

Meminta Nafkah Anak Kepada Mantan Suami setelah Bercerai

Meminta Nafkah Anak Kepada Mantan Suami setelah Bercerai. Setiap manusia selain Adam, Hawa, dan Isa,  tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian.

Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri.Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterangan selengkapnya, bisa anda pelejari di: Suami Tidak Memberi Nafkah kepada Istri Pertama dan Kedua

Kemudian, dalil khusus yang menunjukkan bahwa ayah wajib memberi nafkah anaknya adalah kasus Hindun bersama suaminya, Abu Sufyan. Abu Sufyan tidak memberikan nafkah yang cukup untuk Hindun dan anaknya. Kemudian beliau mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

خُذِي مَا يَكْفِيك وَوَلَدَك بِالْمَعْرُوفِ

Ambillah harta Abu Sufyan yang cukup untuk dirimu dan anakmu sewajarnya. (HR. Bukhari 5364 dan Muslim 1714).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri untuk mengambil harta suaminya di luar pengetahuan suaminya, karena suami tidak memberikan nafkah yang cukup bagi istri dan anaknya. Ini menunjukkan bahwa dalam harta suami, ada bagian yang wajib diberikan kepada istri dan anaknya.

Ketika terjadi perceraian dan masa iddah sudah selesai, wanita yang dulunya menjadi istri, kini berubah status menjadi mantan istri. Tali pernikahan sudah putus, bukan lagi suami-istri. Sehingga dia tidak wajib dinafkahi oleh mantan suaminya. Namun hak nafkah bagi anak, tidak putus, sehingga ayah tetap berkewajiban menanggung semua kebutuhan anak, sekalipun anak itu tinggal bersama mantan istrinya.

Imam Ibnul Mundzir mengatakan,

وَأَجْمَعَ كُلُّ مَنْ نَحْفَظُ عَنْهُ مَنْ أَهْلِ الْعِلْمِ , عَلَى أَنَّ عَلَى الْمَرْءِ نَفَقَةَ أَوْلادِهِ الأَطْفَالِ الَّذِينَ لا مَالَ لَهُمْ . وَلأَنَّ وَلَدَ الإِنْسَانِ بَعْضُهُ , وَهُوَ بَعْضُ وَالِدِهِ , فَكَمَا يَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يُنْفِقَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ كَذَلِكَ عَلَى بَعْضِهِ وَأَصْلِه

Ulama yang kami ketahui sepakat bahwa seorang lelaki wajib menanggung nafkah anak-anaknya yang masih kecil, yang tidak memiliki harta. Karena anak seseorang adalah darah dagingnya, dia bagian dari orang tuanya. Sebagaimana dia berkewajiban memberi nafkah untuk dirinya dan keluarganya, dia juga berkewajiban memberi nafkah untuk darah dagingnya. (al-Mughni, 8/171).

Bolehkah mantan istri meminta mantan suaminya untuk menafkahi anaknya? Tidak hanya boleh, bahkan mantan istri boleh nuntut mantan suaminya untuk menafkahi seluruh kebutuhan anaknya. Jika mantan suami tetap tidak bersedia, mantan istri bisa menggunakan kuasa hukum untuk meminta hak anaknya.

Kepada para suami, Ingat bahwa anak anda tetap anak anda, sekalipun anda bercerai dengan ibunya. Dia bagian dari darah daging anda. Jangan sia-siakan dia, karena semua akan anda pertanggung jawabkan kelak di hari kiamat. Ketika anda tidak memberikan nafkah kepada anak anda, sehingga dia dinafkahi orang lain, ini tanda bahwa anda tipe lelaki yang tidak bertanggung jawab, yang merepotkan orang lain.

Dan status harta orang lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak anda, adalah utang bagi anda. Jika tidak sekarang diselesaikan, bisa jadi akan berlanjut di akhirat. Jangan karena perceraian dan kebencian anda terhadap mantan istri, kemudian anda tularkan ke anak anda, yang bisa jadi, dia sama sekali tidak memahami masalah anda. Wahb bin Jabir menceritakan, bahwa mantan budak Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu pernah pamit kepadanya, “Saya ingin beribadah penuh sebulan ini di Baitul Maqdis.” Sahabat Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, langsung bertanya kepada beliau, “Apakah engkau meninggalkan nafkah untuk keluargamu yang cukup untuk makan bagi mereka selama bulan ini?”

“Belum.” Jawab orang itu. “kembalilah kepada keluargamu, dan tinggalkan nafkah yang cukup untuk mereka, karena saya mendengar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كفى بالمرء إثماً أن يضيع من يقوت

“Seseorang dianggap melakukan dosa, jika dia menyia-nyiakan orang yang orang yang wajib dia nafkahi.” (HR. Ahmad 6842, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Dalam riwayat lain dinyatakan,

إِنَّ الله سائل كل راع عما استرعاه: أحفظ أَمْ ضَيَّعَ، حَتَّى يَسْأَلَ الرَّجُلَ عَنْ أَهْلِ بيته

Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang rakyatnya, apakah dia jaga ataukah dia sia-siakan. Hingga seorang suami akan ditanya tentang keluarganya. (HR. Ibnu Hibban 4493 dan dihasankan oleh al-Albani).











Metode Setan Dalam Menyesatkan Umat Manusia

Metode Setan Dalam Menyesatkan Manusia. Seandainya ada orang yang telah menekuni suatu pekerjaan selama lima puluh tahun,misalnya-dapat dipastikan kalau ia sangat paham dan mengerti seluk beluk,tata cara dan segala rahasia pekerjaan tersebut.

Demikian pula Iblis, sejak Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) mengusirnya dari surga hingga sekarang ini, pekerjaannya hanyalah menyesatkan dan menjerumuskan manusia.Masa serta pengalamannya sangat lama, sangat membantunya untuk menciptakan berbagai cara dan seni menjerumuskan,serta menggoda dan menyesatkan manusia, diantaranya adalah:

1. Menghiasi kebatilan.

Sesungguhnya, kebatilan mempunyai gambar yang sangat buruk dan ciri yang sangat menjijikkan. Karena itu,setan senantiasa bersandar pada kebatilan ini dan membungkusnya dengan tutup yang sangat indah serta memakaikan selendang menarik,menghiasi dan memperindahnya.

Hal itu diketahui dari cerita Iblis tentang dirinya sendiri,ketika ia berkata kepada Rabb-nya:“Ya Tuhanku,karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan jelek) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya…” (QS. Al-Hijr [15] : 39)

Iblis mengawali godaannya dengan menghiasi (membuat manusia memandang baik terhadap perbuatan dosa dan maksiat). Kemudian baru menggoda dan menyesatkannya.

2. Menamakan kemaksiatan dengan nama-nama yang menyenangkan.

Diantara bentuk godaan dan tipu daya setan adalah memberi nama kekejian dan kemaksiatan dengan nama-nama yang disukai hati agar keburukan dan kekejian tersamarkan. Iblis-lah yang menamakan pohon terlarang dengan Syajaratul Khuldi (pohon kekal) seperti yang dinyatakan di dalam firman Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He):

“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa.” (QS. Thaha [20] : 120)

Para pengikut iblis menamakan perbuatan-perbuatan terlarang dengan nama-nama yang disukai hati. Mereka menamakan khamar dengan minuman berenergi. Mereka menamakan riba dengan bunga, pengumbaran aurat perempuan dengan kebebasan perempuan, ikhtilath (percampuran) antara lelaki dengan perempuan dengan kemajuan dan masyarakat modern, artis dan aktor, penyanyi, musik, perbuatan mesum dan sejenisnya dengan nama seni. Semua ini mereka lakukan guna menarik hati manusia agar cenderung kepada kekejian dan keburukan.

3. Menamakan ketaatan dengan nama-nama yang tidak disukai.

Sesungguhnya kebenaran mempunyai cahaya yang bersinar terang benderang. Sekiranya kebenaran ini dalam bentuk aslinya sebelum dinodai dan dicemarkan, niscaya jiwa manusia akan cenderung dan tertarik kepadanya. Pendengaran dan hati mereka akan terfokus dan tunduk kepadanya. Oleh karena itu, peranan setan yang pertama kali adalah memperburuk citra kebenaran, mencemari dan menamakannya dengan nama-nama yang tidak disukai.

Setan menamakan orang yang berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) dan sunnahnya secara lahir dan batin sebagai fundamentalis dan fanatis. Mereka menamakan orang-orang yang menjaga diri dari kemaksiatan, kefasikan dan perbuatan terlarang lainnya sebagai orang yang kurang pergaulan.

4. Setan memasuki manusia dari pintu yang paling disenangi jiwanya.

Setan memasuki diri manusia melalui saluran ini. Ia berjalan di dalam diri manusia melalui aliran darah, sehingga dapat mempengaruhi nafsunya.Lalu bertanya kepadanya tentang apa yang disukai dan diinginkannya. Jika telah mengetahuinya ia akan meminta tolong kepadanya untuk menjerumuskan pemiliknya dan akan masuk dari pintu ini.

Setan juga mengajarkan kepada bala tentaranya dari kalangan manusia bila hendak memperoleh keinginan yang jelek dari orang lain maka hendaknya mereka masuk dari pintu yang mereka sukai dan kehendaki.

5. Setan menyesatkan manusia secara bertahap.

Setan tidak akan mendatangi manusia dan mengatakan,”Lakukanlah kemaksiatan ini atau kerjakanlah kemungkaran ini.”Tetapi setan menjerumuskan manusia selangkah demi selangkah.

Orang-orang zaman dahulu mengatakan,”Bermula dari pandangan, lalu senyuman kemudian perbincangan, mengikat janji lalu pertemuan.”

Sampai disini terjadilah sesuatu yang terlarang. Oleh karena itu Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) di banyak ayat-Nya mewaspadai kita agar jangan sampai mengikuti jejak langkah dan bisikan setan.

6. Setan menghalang-halangi manusia dari kebenaran.

Setan telah berjanji terhadap dirinya sendiri, bahwa ia akan menyesatkan dan memalingkan semua umat manusia, kecuali orang yang berlindung kepada Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) dan membentengi dengan keikhlasan. Setan tidak akan mampu menggoda dan menjerumuskan mereka.

Ibnul Qayyim berkata, “jalan yang ditelusuri oleh manusia hanya empat, terkadang ia menempuh jalan kanan, terkadang jalan kiri, terkadang jalan muka dan terkadang jalan belakang. Jalan mana saja yang ia tempuh ia akan mendapatkan setan bertengger di sana. Apabila ia menempuh jalan ketaatan, setan akan berupaya keras agar orang ini memutuskan dan tidak melakukannya lagi, atau ia akan menghalang-halangi dan merintanginya.”

7. Setan berpura-pura memberikan nasihat kepada manusia.

Sesungguhnya setan tidak akan mendatangi manusia dan berkata kepadanya, “Lakukanlah kemaksiatan seperti ini supaya kamu mendapatkan siksaan yang pedih,” tetapi setan akan mendatanginya dengan menjelma menjadi seorang penasihat yang jujur dan baik.

Dengan tipu daya sepeti inilah ia berhasil menggoda dan menjerumuskan kedua ibu bapak kita Adam dan Hawa dan membuat mereka keluar dari surga.

“Dan ia (setan) bersumpah kepada keduanya,“Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua.” (QS. Al-A’raf [07] : 21)

Oleh karena itu Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) mewanti-wanti kita agar senantiasa mewaspadai fitnah dan tipu daya seperti ini.

8. Meminta pertolongan kepada setan dari kalangan manusia.

Diantara manusia ada yang hatinya melebur dengan ajaran islam. Keimanan pun menjadi bertambah kuat, keyakinan semakin kokoh dan islampun meresap mendarah daging dalam diri.Sehingga mereka selalu berjalan di dalam naungan islam.

Setan tidak berdaya dihadapan manusia seperti ini, maka setan akan meminta tolong kepada para parjuritnya dari golongan manusia, agar membantu untuk melancarkan aksi dan menjerumuskan.

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya setan itu membisikan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang yang musyrik.” (QS. Al-An’am [06] : 121)

Iblis dan setan sudah berjanji akan terus menggoda anak cucu Adam sampai ia mengikuti langkahnya.

Pernyataan itu terlontar ketika iblis diminta bersujud kepada Nabi Adam, tetapi karena kecongkakannya yang tidak mau bersujud, akhirnya Allah SWT mengusir iblis dari surga.

"(Iblis) menjawab, Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 16).

Ada banyak cara-cara tipu daya setan agar manusia lalai dari perintah Allah, yang paling utamanya adalah menghalangi umat manusia untuk mengingat Allah SWT.

Allah SWT berfirman: "Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti?" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 91).

Ayat di atas menerangkan dengan jelas tipu daya setan agar manusia melalaikan perintah Allah SWT dengan mendekatkan kepada kemaksiatan seperti mabuk, mendengarkan musik yang tidak bermanfaat, sibuk mencela, dan ghibah. 

Tidak tanggung-tanggung, godaan setan itu sangat halus, tanpa umat muslim sadari, seperti menunda-nunda melakukan kebaikan, malas membaca Al Qur'an, dan sebagainya. Karena itulah janji setan yang akan menyesatkan manusia sampai ia termasuk golongannya di neraka kelak.

"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 17).

Menurut, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat itu dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. 

Sedangkan, godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.

Bisikan setan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan menggandrungi terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.

Sebagai seorang muslim harus tahu bahwa setan tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita terus menerus memohon perlindungan kepada Dzat Yang Maha Melindungi ialah Allah SWT.

Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, “Peringatan Allah untuk mewaspadai setan lebih banyak daripada peringatannya untuk mewaspadai nafsu dan selayaknya demikian. Sebab, bahaya dan kerusakan nafsu timbul karena godaan setan. Nafsu adalah kendaraan setan, sarang kejahatannya dan tempat di mana ia ditaati.”

Para ulama tasawuf lebih sering membahas panjang lebar mengenai bahaya hawa nafsu. Tetapi, mereka kurang memperhatikan dampak dari kerusakan dari godaan setan yang berhembus ke dalam hati manusia. Setan tidak pernah lelah menggoda manusia siang maupun malam, ia terus menggoda dengan segala cara agar manusia berbuat maksiat.

Hasan Al-Basri pernah ditanya, “Wahai Imam! Apakah setan beristirahat?”Beliau menjawab, “Jikalau setan istirahat, tentu kita bisa rehat.” Kita harus sadar dengan aktivitas setan yang tidak pernah istirahat dalam menggoda manusia, supaya manusia jatuh kepada kemaksiatan dan menjadi pengikutnya di neraka.

Sejak diusirnya iblis, nenek moyang setan dari golongan jin. Ia meminta ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Kemudian iblis menyatakan perang dengan  Adam dan keturunanya, serta bertekad akan menjerumuskan manusia untuk berbuat durhaka kepada Allah Swt.

Manusia sering lalai terhadap musuhnya yang nyata ini, yakni setan. Banyak sekali penjelasan Al-Qur’an mengenai setan, bahwa ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)

“Wahai orang-orang yang berimana! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

Dan masih ada lagi ayat-ayat yang menyatakan, bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seperti surat Al-An’am: 142,surat Al-Araf: 22, surat Yusuf: 5, surat Al-Kahfi: 50, surat Taha: 117, surat Al-Qasas: 15, surat Fatir: 6, surat Yasin: 60, dan surat Az-Zukhruf: 62. Maka sudah seharusnya, jadikanlah setan sebagai musuhmu dalam hidup, supayakamu bisa selamat dari tipu dayanya.

Tipu daya setan sangat halus dan tidak disadari manusia, karena ia tidak bisa dilihat dan sebaliknya setan bisa melihat manusia. Untuk itu, manusia agar selamat dari tipu daya setan, ia harus meminta perlindungan kepada Allah Swt, Zat Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dan Sudah seharusnya, manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt.

Mintalah perlindungan kepada Allah

Sebagai hamba Allah, manusia memang harus memohon perlindungan kepada-Nya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala macam tipu daya setan dan bala tentaranya. Ketika manusia hendak melakukan kebaikan, setan akan bersemangat untuk memalingkan manusia agar tidak melakukan kebaikan. Tetapi, jika manusia hendak melakukan kemaksiatan, setan akan mendukung dan membisikan agar manusia melakukan kemaksiatan tersebut. Oleh karena itu, tiada yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanyalah Allah Swt.

Contohnya, kita harus berlindung kepada Allah ketika hendak membaca Al-Qur’an.

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)

Selain itu, manusia setiap kali tergoda oleh bisikan setan, maka hendaknyan ia berlindung kepada Allah Swt.

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Fussilat: 36) Di ayat yang lain

“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku’.” (Al-Mu’minun: 97-98)

Manusia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan, sehingga Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar banyak berdo’a kepada-Nya. Sungguh aneh, jika manusia memohon pertolongan kepada yang lemah (makhluk). Seharusnya, manusia maminta pertolongan kepada yang lebih kuat dan perkasa, yakni kepada Allah Swt. Dia turun ke bumi pada sepertiga malam terakhir dan membentangkan tangan-Nya, untuk mencari hamba-Nya yang memohon pertolongan.

Setan adalah makhluk Allah yang punya visi-misi menyesatkan manusia. Caranya dengan berbagai tipu daya, sampai berhasil menjauhkan manusia dari Allah dan dari Ibadah. Tipu daya setan ini yang menjadikan seorang manusia melalaikan kewajibannya, tipu daya setan ini yang menjadikan seorang menusia melakukan dosa. Tipu daya agar seorang pegawai korupsi, tipu daya agar seorang karyawan tidak jujur, tipu daya agar seseorang mengkonsumsi narkotika, agar minum miras, agar seseorang menjadi dukun yang dipenuhi praktek kesyirikan dan lain sebagainya.

Seseorang yang melakukan perilaku kriminal atau dosa karena menjadi korban tipu daya setan seringkali menghiasi berita surat kabar, televisi, media online, medsos dan media informasi lainnya.  Ini menjadi keprihatinan kita sebagai sesama Muslim. Mereka yang terbujuk tipu daya setan telah lengah karena benteng yang dibangun rapuh dan tidak mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Untuk menggoda manusia dengan berbagai tipu daya, setan menempuh berbagai cara dan dari semua arah. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surah  Al A'raf :

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَقَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya"(  QS 7 : 15-17)

Tipu daya setan juga dipompa melalui janji-janji yang menipu, Allah berfirman :

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. An-Nisa' 4 : 120)

Tidak berhenti melalui janji-janji kosong, tipu daya setan juga dilakukan dengan cara memanfaatkan harta serta anak-anak. Allah berfirman :

وَا سْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَ جْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَا رِكْهُمْ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. Al-Isra' 17: 64)

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

Artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Demikianlah, sekelumit tentang tipu daya setan dan beberapa cara yang setan lakukan untuk menyesatkan seorang muslim. Teriring harapan semoga kita semua dikuatkan oleh Allah tidak terbawa arus tipu daya setan.

Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf [7]:17).

Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.

“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’.

Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad [38]: 79-83).

Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr [15]:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.

Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat QS al-Hijr [15]: 42 dan al-Baqarah [2]: 208.

Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).

Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.

Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).

Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud. 












Iblis dan setan sudah berjanji akan terus menggoda anak cucu Adam sampai ia mengikuti langkahnya

Iblis dan setan sudah berjanji akan terus menggoda anak cucu Adam sampai ia mengikuti langkahnya. Pernyataan itu terlontar ketika iblis diminta bersujud kepada Nabi Adam, tetapi karena kecongkakannya yang tidak mau bersujud, akhirnya Allah SWT mengusir iblis dari surga. "(Iblis) menjawab, Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 16).

Ada banyak cara-cara tipu daya setan agar manusia lalai dari perintah Allah, yang paling utamanya adalah menghalangi umat manusia untuk mengingat Allah SWT.

Allah SWT berfirman: "Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti?" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 91).

Ayat di atas menerangkan dengan jelas tipu daya setan agar manusia melalaikan perintah Allah SWT dengan mendekatkan kepada kemaksiatan seperti mabuk, mendengarkan musik yang tidak bermanfaat, sibuk mencela, dan ghibah. 

Tidak tanggung-tanggung, godaan setan itu sangat halus, tanpa umat muslim sadari, seperti menunda-nunda melakukan kebaikan, malas membaca Al Qur'an, dan sebagainya. Karena itulah janji setan yang akan menyesatkan manusia sampai ia termasuk golongannya di neraka kelak.

"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 17).

Menurut, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat itu dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. 

Sedangkan, godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.

Bisikan setan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan menggandrungi terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.

Sebagai seorang muslim harus tahu bahwa setan tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita terus menerus memohon perlindungan kepada Dzat Yang Maha Melindungi ialah Allah SWT.

Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, “Peringatan Allah untuk mewaspadai setan lebih banyak daripada peringatannya untuk mewaspadai nafsu dan selayaknya demikian. Sebab, bahaya dan kerusakan nafsu timbul karena godaan setan. Nafsu adalah kendaraan setan, sarang kejahatannya dan tempat di mana ia ditaati.”

Para ulama tasawuf lebih sering membahas panjang lebar mengenai bahaya hawa nafsu. Tetapi, mereka kurang memperhatikan dampak dari kerusakan dari godaan setan yang berhembus ke dalam hati manusia. Setan tidak pernah lelah menggoda manusia siang maupun malam, ia terus menggoda dengan segala cara agar manusia berbuat maksiat.

Hasan Al-Basri pernah ditanya, “Wahai Imam! Apakah setan beristirahat?”Beliau menjawab, “Jikalau setan istirahat, tentu kita bisa rehat.” Kita harus sadar dengan aktivitas setan yang tidak pernah istirahat dalam menggoda manusia, supaya manusia jatuh kepada kemaksiatan dan menjadi pengikutnya di neraka.

Sejak diusirnya iblis, nenek moyang setan dari golongan jin. Ia meminta ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Kemudian iblis menyatakan perang dengan  Adam dan keturunanya, serta bertekad akan menjerumuskan manusia untuk berbuat durhaka kepada Allah Swt.

Manusia sering lalai terhadap musuhnya yang nyata ini, yakni setan. Banyak sekali penjelasan Al-Qur’an mengenai setan, bahwa ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)

“Wahai orang-orang yang berimana! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

Dan masih ada lagi ayat-ayat yang menyatakan, bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seperti surat Al-An’am: 142,surat Al-Araf: 22, surat Yusuf: 5, surat Al-Kahfi: 50, surat Taha: 117, surat Al-Qasas: 15, surat Fatir: 6, surat Yasin: 60, dan surat Az-Zukhruf: 62. Maka sudah seharusnya, jadikanlah setan sebagai musuhmu dalam hidup, supayakamu bisa selamat dari tipu dayanya.

Tipu daya setan sangat halus dan tidak disadari manusia, karena ia tidak bisa dilihat dan sebaliknya setan bisa melihat manusia. Untuk itu, manusia agar selamat dari tipu daya setan, ia harus meminta perlindungan kepada Allah Swt, Zat Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dan Sudah seharusnya, manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt.

Mintalah perlindungan kepada Allah

Sebagai hamba Allah, manusia memang harus memohon perlindungan kepada-Nya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala macam tipu daya setan dan bala tentaranya. Ketika manusia hendak melakukan kebaikan, setan akan bersemangat untuk memalingkan manusia agar tidak melakukan kebaikan. Tetapi, jika manusia hendak melakukan kemaksiatan, setan akan mendukung dan membisikan agar manusia melakukan kemaksiatan tersebut. Oleh karena itu, tiada yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanyalah Allah Swt.

Contohnya, kita harus berlindung kepada Allah ketika hendak membaca Al-Qur’an.

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)

Selain itu, manusia setiap kali tergoda oleh bisikan setan, maka hendaknyan ia berlindung kepada Allah Swt.

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Fussilat: 36) Di ayat yang lain

“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku’.” (Al-Mu’minun: 97-98)

Manusia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan, sehingga Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar banyak berdo’a kepada-Nya. Sungguh aneh, jika manusia memohon pertolongan kepada yang lemah (makhluk). Seharusnya, manusia maminta pertolongan kepada yang lebih kuat dan perkasa, yakni kepada Allah Swt. Dia turun ke bumi pada sepertiga malam terakhir dan membentangkan tangan-Nya, untuk mencari hamba-Nya yang memohon pertolongan.

Setan adalah makhluk Allah yang punya visi-misi menyesatkan manusia. Caranya dengan berbagai tipu daya, sampai berhasil menjauhkan manusia dari Allah dan dari Ibadah. Tipu daya setan ini yang menjadikan seorang manusia melalaikan kewajibannya, tipu daya setan ini yang menjadikan seorang menusia melakukan dosa. Tipu daya agar seorang pegawai korupsi, tipu daya agar seorang karyawan tidak jujur, tipu daya agar seseorang mengkonsumsi narkotika, agar minum miras, agar seseorang menjadi dukun yang dipenuhi praktek kesyirikan dan lain sebagainya.

Seseorang yang melakukan perilaku kriminal atau dosa karena menjadi korban tipu daya setan seringkali menghiasi berita surat kabar, televisi, media online, medsos dan media informasi lainnya.  Ini menjadi keprihatinan kita sebagai sesama Muslim. Mereka yang terbujuk tipu daya setan telah lengah karena benteng yang dibangun rapuh dan tidak mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Untuk menggoda manusia dengan berbagai tipu daya, setan menempuh berbagai cara dan dari semua arah. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surah  Al A'raf :

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَقَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya"(  QS 7 : 15-17)

Tipu daya setan juga dipompa melalui janji-janji yang menipu, Allah berfirman :

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. An-Nisa' 4 : 120)

Tidak berhenti melalui janji-janji kosong, tipu daya setan juga dilakukan dengan cara memanfaatkan harta serta anak-anak. Allah berfirman :

وَا سْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَ جْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَا رِكْهُمْ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. Al-Isra' 17: 64)

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

Artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Demikianlah, sekelumit tentang tipu daya setan dan beberapa cara yang setan lakukan untuk menyesatkan seorang muslim. Teriring harapan semoga kita semua dikuatkan oleh Allah tidak terbawa arus tipu daya setan.


Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf [7]:17).

Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.

“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’.

Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad [38]: 79-83).

Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr [15]:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.

Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat QS al-Hijr [15]: 42 dan al-Baqarah [2]: 208.

Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).

Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.

Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).

Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud. 














Hati-hati dengan Tipu Daya Setan & Iblis

Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, “Peringatan Allah untuk mewaspadai setan lebih banyak daripada peringatannya untuk mewaspadai nafsu dan selayaknya demikian. Sebab, bahaya dan kerusakan nafsu timbul karena godaan setan. Nafsu adalah kendaraan setan, sarang kejahatannya dan tempat di mana ia ditaati.”

Para ulama tasawuf lebih sering membahas panjang lebar mengenai bahaya hawa nafsu. Tetapi, mereka kurang memperhatikan dampak dari kerusakan dari godaan setan yang berhembus ke dalam hati manusia. Setan tidak pernah lelah menggoda manusia siang maupun malam, ia terus menggoda dengan segala cara agar manusia berbuat maksiat.

Hasan Al-Basri pernah ditanya, “Wahai Imam! Apakah setan beristirahat?”Beliau menjawab, “Jikalau setan istirahat, tentu kita bisa rehat.” Kita harus sadar dengan aktivitas setan yang tidak pernah istirahat dalam menggoda manusia, supaya manusia jatuh kepada kemaksiatan dan menjadi pengikutnya di neraka.

Sejak diusirnya iblis, nenek moyang setan dari golongan jin. Ia meminta ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Kemudian iblis menyatakan perang dengan  Adam dan keturunanya, serta bertekad akan menjerumuskan manusia untuk berbuat durhaka kepada Allah Swt.

Manusia sering lalai terhadap musuhnya yang nyata ini, yakni setan. Banyak sekali penjelasan Al-Qur’an mengenai setan, bahwa ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)

“Wahai orang-orang yang berimana! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

Dan masih ada lagi ayat-ayat yang menyatakan, bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seperti surat Al-An’am: 142,surat Al-Araf: 22, surat Yusuf: 5, surat Al-Kahfi: 50, surat Taha: 117, surat Al-Qasas: 15, surat Fatir: 6, surat Yasin: 60, dan surat Az-Zukhruf: 62. Maka sudah seharusnya, jadikanlah setan sebagai musuhmu dalam hidup, supayakamu bisa selamat dari tipu dayanya.

Tipu daya setan sangat halus dan tidak disadari manusia, karena ia tidak bisa dilihat dan sebaliknya setan bisa melihat manusia. Untuk itu, manusia agar selamat dari tipu daya setan, ia harus meminta perlindungan kepada Allah Swt, Zat Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dan Sudah seharusnya, manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt.

Mintalah perlindungan kepada Allah

Sebagai hamba Allah, manusia memang harus memohon perlindungan kepada-Nya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala macam tipu daya setan dan bala tentaranya. Ketika manusia hendak melakukan kebaikan, setan akan bersemangat untuk memalingkan manusia agar tidak melakukan kebaikan. Tetapi, jika manusia hendak melakukan kemaksiatan, setan akan mendukung dan membisikan agar manusia melakukan kemaksiatan tersebut. Oleh karena itu, tiada yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanyalah Allah Swt.

Contohnya, kita harus berlindung kepada Allah ketika hendak membaca Al-Qur’an.

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)

Selain itu, manusia setiap kali tergoda oleh bisikan setan, maka hendaknyan ia berlindung kepada Allah Swt.

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Fussilat: 36) Di ayat yang lain

“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku’.” (Al-Mu’minun: 97-98)

Manusia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan, sehingga Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar banyak berdo’a kepada-Nya. Sungguh aneh, jika manusia memohon pertolongan kepada yang lemah (makhluk). Seharusnya, manusia maminta pertolongan kepada yang lebih kuat dan perkasa, yakni kepada Allah Swt. Dia turun ke bumi pada sepertiga malam terakhir dan membentangkan tangan-Nya, untuk mencari hamba-Nya yang memohon pertolongan.


Setan adalah makhluk Allah yang punya visi-misi menyesatkan manusia. Caranya dengan berbagai tipu daya, sampai berhasil menjauhkan manusia dari Allah dan dari Ibadah. Tipu daya setan ini yang menjadikan seorang manusia melalaikan kewajibannya, tipu daya setan ini yang menjadikan seorang menusia melakukan dosa. Tipu daya agar seorang pegawai korupsi, tipu daya agar seorang karyawan tidak jujur, tipu daya agar seseorang mengkonsumsi narkotika, agar minum miras, agar seseorang menjadi dukun yang dipenuhi praktek kesyirikan dan lain sebagainya.

Seseorang yang melakukan perilaku kriminal atau dosa karena menjadi korban tipu daya setan seringkali menghiasi berita surat kabar, televisi, media online, medsos dan media informasi lainnya.  Ini menjadi keprihatinan kita sebagai sesama Muslim. Mereka yang terbujuk tipu daya setan telah lengah karena benteng yang dibangun rapuh dan tidak mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Untuk menggoda manusia dengan berbagai tipu daya, setan menempuh berbagai cara dan dari semua arah. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surah  Al A'raf :

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَقَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya"(  QS 7 : 15-17)

Tipu daya setan juga dipompa melalui janji-janji yang menipu, Allah berfirman :

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. An-Nisa' 4 : 120)

Tidak berhenti melalui janji-janji kosong, tipu daya setan juga dilakukan dengan cara memanfaatkan harta serta anak-anak. Allah berfirman :

وَا سْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَ جْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَا رِكْهُمْ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. Al-Isra' 17: 64)

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

Artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Demikianlah, sekelumit tentang tipu daya setan dan beberapa cara yang setan lakukan untuk menyesatkan seorang muslim. Teriring harapan semoga kita semua dikuatkan oleh Allah tidak terbawa arus tipu daya setan.


Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf [7]:17).

Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.

“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’.

Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad [38]: 79-83).

Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr [15]:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.

Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat QS al-Hijr [15]: 42 dan al-Baqarah [2]: 208.

Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).

Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.

Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).

Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud. 

Referensi Sebagai berikut ini ;












Strategi & Tipu Daya Setan dan Cara Menyesatkan Manusia

Setan adalah makhluk Allah yang punya visi-misi menyesatkan manusia. Caranya dengan berbagai tipu daya, sampai berhasil menjauhkan manusia dari Allah dan dari Ibadah. Tipu daya setan ini yang menjadikan seorang manusia melalaikan kewajibannya, tipu daya setan ini yang menjadikan seorang menusia melakukan dosa. Tipu daya agar seorang pegawai korupsi, tipu daya agar seorang karyawan tidak jujur, tipu daya agar seseorang mengkonsumsi narkotika, agar minum miras, agar seseorang menjadi dukun yang dipenuhi praktek kesyirikan dan lain sebagainya.

Seseorang yang melakukan perilaku kriminal atau dosa karena menjadi korban tipu daya setan seringkali menghiasi berita surat kabar, televisi, media online, medsos dan media informasi lainnya.  Ini menjadi keprihatinan kita sebagai sesama Muslim. Mereka yang terbujuk tipu daya setan telah lengah karena benteng yang dibangun rapuh dan tidak mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Untuk menggoda manusia dengan berbagai tipu daya, setan menempuh berbagai cara dan dari semua arah. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surah  Al A'raf :

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَقَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya"(  QS 7 : 15-17)

Tipu daya setan juga dipompa melalui janji-janji yang menipu, Allah berfirman :

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. An-Nisa' 4 : 120)

Tidak berhenti melalui janji-janji kosong, tipu daya setan juga dilakukan dengan cara memanfaatkan harta serta anak-anak. Allah berfirman :

وَا سْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَ جْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَا رِكْهُمْ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Artinya : "Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. Al-Isra' 17: 64)

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

Artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

Demikianlah, sekelumit tentang tipu daya setan dan beberapa cara yang setan lakukan untuk menyesatkan seorang muslim. Teriring harapan semoga kita semua dikuatkan oleh Allah tidak terbawa arus tipu daya setan.

Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf [7]:17).

Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.

“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’.

Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad [38]: 79-83).

Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr [15]:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.

Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat QS al-Hijr [15]: 42 dan al-Baqarah [2]: 208.

Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).

Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.

Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).

Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud. 


Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan masuk ke dalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin atau pun kafir. Setan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam dada manusia 

Setan juga memiliki pengaruh yang besar pada seseorang yang jauh dari Allah SWT. Bagi mereka yang hatinya tidak beriman, membuat seseorang tenggelam dalam dosa dan dosa besar, serta menjauhkannya dari semua yang baik. 

Sementara bagi orang beriman, setan kesulitan untuk membujuknya terjerumus ke dalam dosa. Allah SWT berfirman: 

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ* قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ* إِإِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

"Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku". Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat." (QS Al Hijr: 39-42). 

Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Ahad (14/2), terdapat beberapa cara yang dilakukan setan dalam merayu anak adam, dan berikut beberapa di antaranya:

  • Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik. Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, "Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek". 
  • Talbis, atau menipu. Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain.
  • Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu. 
  • Tahwin, meremehkan. Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar. 
  • Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya.
  • At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni.
  • Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. Dia datang melawan pikiran orang yang waras.
  • Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram.
  • Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain.

Referensi Sebagai berikut ini ;









Mewaspadai Tipu Daya Setan

Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf 7:17).

Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.

“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’. Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad 38: 79-83).

Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr 15:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.

Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat (QS al-Hijr 15: 42 dan al-Baqarah 2: 208.)

Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).

Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).

Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.

Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).

Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud. 

Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan masuk ke dalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin atau pun kafir. Setan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam dada manusia 

Setan juga memiliki pengaruh yang besar pada seseorang yang jauh dari Allah SWT. Bagi mereka yang hatinya tidak beriman, membuat seseorang tenggelam dalam dosa dan dosa besar, serta menjauhkannya dari semua yang baik. 

Sementara bagi orang beriman, setan kesulitan untuk membujuknya terjerumus ke dalam dosa. Allah SWT berfirman: 

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ* قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ* إِإِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

"Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku". Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat." (QS Al Hijr: 39-42). 

Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Ahad (14/2), terdapat beberapa cara yang dilakukan setan dalam merayu anak adam, dan berikut beberapa di antaranya:

  1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik. Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, "Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek". 
  2. Talbis, atau menipu. Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain.
  3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu. 
  4. 4. Tahwin, meremehkan. Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar. 
  5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya.
  6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni.
  7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. Dia datang melawan pikiran orang yang waras.
  8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram.
  9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain.

Referensi Sebagai berikut ini ;








9 Cara yang Digunakan Setan untuk Menyesatkan Umat Manusia

9 Cara yang Digunakan Setan untuk Menyesatkan Umat Manusia. Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan masuk ke dalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin atau pun kafir. Setan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam dada manusia 

Setan juga memiliki pengaruh yang besar pada seseorang yang jauh dari Allah SWT. Bagi mereka yang hatinya tidak beriman, membuat seseorang tenggelam dalam dosa dan dosa besar, serta menjauhkannya dari semua yang baik. 

Sementara bagi orang beriman, setan kesulitan untuk membujuknya terjerumus ke dalam dosa. Allah SWT berfirman: 

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ* قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ* إِإِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

"Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku". Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat." (QS Al Hijr: 39-42). 

Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Ahad (14/2), terdapat beberapa cara yang dilakukan setan dalam merayu anak adam, dan berikut beberapa di antaranya:

  1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik. Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, "Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek". 
  2. Talbis, atau menipu. Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain.
  3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu. 
  4. Tahwin, meremehkan. Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar. 
  5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya.
  6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni.
  7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. Dia datang melawan pikiran orang yang waras.
  8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram.
  9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain.