Ya Allah ya Rob, sejatinya Engkau lebih dekat dari urat nadiku sendiri, maka ampunilah segala dosa-dosaku, apa yang paling kita cintai akan di ambil dari kita, kita cinta anak, di ambil, cinta istri di ambil, cinta uang diambil, sekarang tidak memiliki apa-apa, kita hidup kita dibanting, terpuruk, tidak memiliki apa-apa, direndahkan, dihinakan, di omongin dimana-mana, malu, kecil hati, sedih, luka batin, dibenci orang orang, bahkan orang terdekatpun membenci kita, kepahitan, penuh masalah, pencucian, hampir gila, putus asa, kita merasa penebus dosa, serasa dunia seperti dijungkir balikan, berarti Allah menunjukkan kekuasaaanya.
Sejak bercerai dengan istri tercinta Miswari Budi Prahesti, sudah jarang bertemu anak kami Muhammad Rayyan Al Fatih sejak itu hidup saya hancur dan berantakan, dulu bahagia sekarang susah, dulu memiliki sekarang tidak punya, dulu beli apa saja ada sekarang tidak ada, Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. dimana letak kecintaan kita disitu akan diuji/ di ambil Allah. Saya sangat menyesal atas perbuatan saya sendiri, orang yang sangat saya cintai (istri dan anak) sekarang tidak bisa bertemu seperti dulu lagi. hidup bagikan kapal yang bocor di tengah lautan, ditambal bocor lagi, tambal bocor lagi seperti hanya menunggu kapal itu tenggelam di tengah lautan.
Dulu aku kira aku masih dalam Trek/Jalan yang benar, setelah saya koreksi ternyata aku ada di jalan yang salah Trek/Setan. Mudah bagi Allah memuliakan seseorang, mudah bagi Allah menghinakan seseorang, mungkin Allah mengenalkan kekuasaannya. sudah satu tahun lebih saya merasakan penderitaan/bantingan Allah sakit sekali, karena saya yang bandel, sehingga saya sampai dijitak baru saya sadar atas kekhilafan dan kelalaian saya sendiri, seandaianya dulu langsung kembali kepada Allah mungkin tak sampai jadi seperti ini sakitnya. ada ayat wanita baik-baik untuk pria baik-baik, wanita buruk untuk pria yang buruk, saya takut sekali karena sayalah yang buruk tersebut.
Saya tobat, meminta maaf, minta ampun kepada Allah Swt kepada anak dan mantan istriku yang sesungguhnya amat sangat saya cintai tersebut, walapun dalam kehidupan didunia ini sudah terlambat, namun apapun yang terjadi aku harus bertobat dan meminta maaf dan maaf sampai beliau Miswari Budi Prahesti memaafkanku dan Bapak Ibu mertua memaafkan dan meridhoi saya. Wahai Dik Ari bidadari surga jika engkau membaca ini maka mapuni saya dan ridho atas kesalahan yang saya perbuat demi anak kita tercinta fatih.
Ini do’anya:
اللَّهُمَّ إنِّي أّعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِي قَبْلَ المَشِيبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُونُ عَليَّ رَبّاً، وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ عَلَيَّ عَذَابَاً، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِي، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي؛ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا
Allahumma inni a’udzu bika min jaaris suu’, wa min zawji tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunuu ‘alayya robban, wa min maalin yakuunu ‘alayya ‘adzaban, wa min khaliilin maakirin ‘ainuhu tarooni wa qolbuhu yar’aani, in ra-aa hasanatan dafanahaa wa idza ra-aa sayyi-atan adza’ahaa.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat; dari pasangan yang menjadikanku tua (beruban) sebelum waktunya; dari anak (keturunan) yang berkuasa kepadaku; dari harta yang menjadi siksa bagiku; dan dari kawan dekat yang berbuat makar kepadaku, matanya melihat dan hatinya terus mengawasi, namun kalau melihat kebaikanku, ia timbun dan kalau melihat kejelekanku, ia sebarkan.” (HR. Thabrani dalam Ad-Du’a’ 3: 1425, no. 1339, juga dalam Az-Zuhud, no. 1038. Syaikh Al-Albani menyebutkan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 7: 377, no. 3137. Hadits ini hanya maqthu’, perkataan tabi’in dan tidak marfu’ sampai Nabi.”)
Doa ini penuh berkah karena berisi meminta perlindungan pada lima hal yang merupakan sifat-sifat yang tercela.
Pertama: Berlindung dari gangguan tetangga
Kedua: Berlindung dari pasangan (suami dari istri atau istri dari suami) yang berkelakuan jelek yang membuat seseorang cepat beruban (tua) sebelum waktunya.
Yang dimaksud di sini adalah dari suami atau istri yang jelek. Jika dilihat fisik maupun kelakuannya tidak enak. Kata-katanya selalu menyakiti pasangannya. Jika pasangan tersebut ditinggal pergi selalu tidak merasa aman pada jiwa dan harta. Itulah yang menyebabkan seseorang beruban sebelum waktunya dikarenakan pasangannya. Karena keadaan pasangan yang jelek seperti ini terus menderita dan penuh kesedihan.
Ketiga: Berlindung dari anak yang berkuasa pada orang tua
Maksudnya di sini adalah anak tersebut bertingkah laku seperti bos karena saking kurang ajar dan durhakanya pada orang tuanya sendiri. Anak tersebut bertingkah seperti seorang majikan pada budaknya.
Maksudnya adalah harta itu bisa menyebabkan seseorang disiksa dan bisa membuat seseorang itu merugi dikarenakan terus mencari harta tanpa memperhatikan halal atau haramnya. Padahal harta haram akan menghilangkan keberkahan. Di samping itu, di akhirat juga harta haram akan berakibat jelek.
Jadi dalam do’a ini ada permintaan untuk mendapatkan pasangan yang shalih, anak yang shalih, serta harta yang halal yang diperoleh dari pekerjaan halal dan bisa digunakan berinfak di jalan kebaikan. Begitu pula penting kiranya mendapatkan teman yang shalih untuk mendukung agama, dunia dan akhirat kita. Itulah yang terkandung dalam do’a bagian kelima.
Kelima: Berlindung dari kawan dekat yang berbuat makar kepadaku, matanya melihat dan hatinya terus mengawasi. Kalau melihat kebaikanku, ia timbun dan kalau melihat kejelekanku, ia sebarkan.
Maksudnya di sini adalah berlindung dari teman yang secara lahiriyah menunjukkan rasa cinta. Padahal di batinnya berbeda. Pandangannya ternyata hanyalah tipu daya. Hatinya ternyata punya keinginan yang bukan-bukan.
Kalau ada kebaikan yang diketahui malah ia sembunyikan, tidak mau menyebarkan. Malah kalau kejelekan yang diketahui, ia sebar-sebarkan. Ini bukanlah teman yang baik. Ini adalah musuh yang terselubung. Keadaannya seperti keadaan orang munafik yang Allah sebut,
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.” (QS. Ali Imran: 120)
Kalau kita renungkan do’a di atas dengan baik, kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Di dunia, seseorang tentu bahagia dengan istri dan anak yang shalih shalihah, tetangga yang baik dan teman yang mendukung agama kita, serta harta yang penuh berkah. Semoga hal ini kita dapati.
Terus do’a berlindung dari istri yang cerewetnya mana? Coba baca ulang do’a di atas dan renungkan dengan hati yang dalam.
Referensi : Proses Pencucian dari Allah Swt