"Siapapun yang bertanya itu, dia lupa bahwa jika ia bertobat, Allah SWT akan mengampuninya karena ampunan-Nya sungguh luas. Allah SWT tidak dirugikan oleh dosa-dosa kita, tetapi kitalah yang dirugikan (oleh dosa-dosa kita)," kata Syekh Jum'ah, seperti dikutip dari Elbalad, Kamis (10/3).
Syekh Jum'ah juga mengingatkan, setiap anak Adam itu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka adalah yang bertobat. "Dalam sebuah hadits disebutkan, sekalipun jika anak Adam membawa dosa di bumi ini, maka ia akan diampuni," tambahnya.
Karena itu, Syekh Jum'ah menyampaikan, setiap Muslim tidak berdaya menghadapi kemaksiatan sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan tobat agar mendapat ampunan Allah SWT dari segala dosa-dosanya.
Nabi SAW dalam sabdanya telah menyampaikan, bahwa Sya'ban adalah bulan di mana seluruh perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Syekh Jum'ah menjelaskan, pada setiap hari Senin dan Kamis, perbuatan-perbuatan dosa diangkat kepada Allah SWT.
"Sedangkan bulan Syaban, adalah bulan di mana segala perbuatan baik dan buruk dalam setahun diangkat. Maka seorang Muslim yang melakukan dosa sepanjang tahun, lalu dosa itu bertemu amal-amal sholeh yang dikerjakannya, maka dosa tersebut bisa dihapuskan karena amal-amal sholeh tadi," paparnya.
Dalam riwayat dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban?"
Beliau SAW menjawab, "Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa". (HR an-Nasai)