Memperbaiki Hubungan setelah Diselingkuhi, Berdasarkan Badan Pusat Statistik, angka perceraian di Indonesia cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. BPS mencatat jumlah perceraian di Indonesia pada 2021 mencapai 447.743. Sedangkan, pada tahun 2020, jumlahnya hanya 291.677 kasus. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor, yaitu konflik eksternal, ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), poligami, hingga perselingkuhan. Perselingkuhan adalah salah satu kesalahan fatal yang terjadi dalam hubungan romansa dua individu. Pada pernikahan, hal ini dinilai menodai kesucian ikrar mencintai sehidup semati antara pasangan. Perselingkuhan berpotensi besar pada terjadinya perpecahan. Terlebih, dampak yang ditimbulkan sangat besar. Cerita perselingkuhan ini juga terjadi dalam audio drama siniar Obrolan Meja Makan episode "Penerimaan Diri Lebih Penting Dibanding Melupakan
Dalam episode ini, tokoh laki-laki berusaha untuk memperbaiki hubungan pernikahannya setelah ia mengaku khilaf berselingkuh. Dalam realitas, alasan perselingkuhan adalah kata “khilaf” kerap ditemui. Namun, dalam audio drama tersebut, pihak perempuan akhirnya menerima kembali suaminya yang telah berselingkuh. Akan tetapi apakah hal ini mungkin? Apakah Hubungan Bisa Baik Kembali? Memperbaiki hubungan setelah terjadi perselingkuhan sangat mungkin dilakukan. Banyak pasangan yang telah berhasil membangun kembali hubungan mereka. Kunci untuk memperbaiki hubungan setelah selingkuh harus dimulai dari keinginan kedua pasangan. Hal ini tidak bisa menjadi keinginan sepihak karena dapat dipastikan akan gagal. Keduanya harus memberikan komitmen dengan penuh.
Memperbaiki hubungan dapat dimulai dengan mempertanyakan keinginan untuk kembali bersama. Jika jawabannya adalah ya, berikut adalah beberapa saran tentang cara memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan menurut para ahli.
1. Adanya penyesalan untuk tidak mengulang kesalahan yang sama Tanpa rasa penyesalan yang mendalam, memperbaiki hubungan setelah adanya perselingkuhan tidak akan berhasil. Tanyakan pada diri sendiri apakah kita atau pasangan merasa benar-benar menyesal melakukan itu. Rasa penyesalan bisa menjadi pengingat untuk ke depannya bahwa kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali.
2. Bertanggung jawab atas mental pasangan
Pihak yang berselingkuh harus bertanggung jawab atas trauma jika pasangan memilikinya. Jangan pernah mengungkit kesalahannya dengan kalimat menyakitkan, seperti, “Dulu aku selingkuh karena kamu kurang perhatian juga!” Sadarilah, apa pun alasannya, pihak yang berselingkuhlah yang salah. Ini dikarenakan ia lebih memilih orang lain, dibanding mengomunikasikan masalah yang sebenarnya pada pasangan. Trauma akibat perselingkuhan dikenal juga dengan istilah Post-Infidelity Stress Disorder (PISD). Trauma ini muncul dengan bayang-bayang sakitnya diselingkuhi. Oleh karenanya, pihak yang berselingkuh harus terus menenangkan pasangan jika ia mulai mencurigai. Selain itu, bawa juga pasangan ke profesional jika gejala yang ditimbulkan mulai mengganggu.
3. Putuskan semua hubungan dengan pihak ketiga
Memotong semua komunikasi dengan selingkuhan adalah bagian penting untuk memperbaiki hubungan. Blokir kontak mereka, baik di telepon hingga media sosial. Ini adalah sikap tegas agar pihak yang diselingkuhi sadar bahwa perselingkuhan itu benar-benar berakhir. Selain itu, ini juga simbol bahwa orang ketiga itu tidak lagi hadir di antara kalian.
4. Jujur kepada pasangan
Kejujuran pondasi untuk membangun kembali hubungan yang retak akibat perselingkuhan. Pihak yang berselingkuh harus bersedia jujur dan terbuka jika sedang memiliki masalah. Lebih baik masalah itu diutarakan dan didiskusikan secara bersama daripada mencari orang lain untuk bersandar.
5. Membangun kembali kepercayaan
Ketahuilah bahwa membangun kembali kepercayaan adalah proses yang panjang. Jadi, jangan tetapkan waktu untuk hal ini. Jika kepercayaan sulit diraih, bisa jadi perpisahanlah sebagai jalan terakhir. Ini disebabkan kepercayaan adalah tombak utama dalam suatu hubungan. Korban harus diizinkan untuk menanyakan setiap dan semua pertanyaan, bahkan yang paling menyakitkan dan intim, dari pasangan yang selingkuh. Mungkin kalian berpikir bahwa semua detail itu akan memperburuk penyembuhan. Akan tetapi, itu terbukti tidak benar. Penyembuhan justru bisa jadi lebih mudah ketika seseorang mengetahui kenyataan pahit daripada hanya membayangkan apa yang sudah terjadi. Seiring berjalannya waktu, hubungan akan membaik meskipun jawaban yang diterima kerap menyakitkan. Jika masih sulit, pasangan dapat berkonsultasi dengan psikolog yang ahli dalam hubungan untuk membantu proses penyembuhan ini.
Referensi : Memperbaiki Hubungan setelah Diselingkuhi