Kamis, 01 September 2022

Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram

Ilustrasi : Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram. Sahabat Rasulullah, Abu Bakar ash-Shidiq, merupakan pria yang sangat menjaga kehalalan dalam hidupnya. Beliau sangat menghindari minuman dan makanan haram.  Ia tak akan pernah mau memakai pakaian yang diperoleh secara haram. Ia juga tidak mau menyimpan harta benda terkecuali diperoleh dengan jalan halal sehingga Allah pun meridhainya. Oleh karena itu ia sangat menghindari makanan haram.  Dikutip dari buku The Miracle of Yatim yang ditulis Abdul Hakim El Hamidy. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, Abu Bakar menanyakan apa-apa yang dihidangkan oleh pelayannya.  Namun pada suatu hari Abu Bakar menyantap sejumlah hidangan yang telah diberikan oleh pelayannya tanpa menanyakan apa-apa terlebih dahulu. Pelayan Abu Bakar pun merasa heran karena untuk pertama kalinya, tuannya tidak menanyakan dulu soal makanan dan minuman yang telah disiapkannya.  Lalu pelayan itu pun bertanya, "Wahai tuanku, setiap hari engkau menanyakan makanan yang aku hidangkan, tetapi mengapa hari ini engkau tidak menanyakannya?"  Kemudian Abu Bakar pun langsung menghentikan mengunyah makanan yang tengah disantapnya, dan bertanya, "Aku telah dicekam rasa lapar, jadi dari mana engkau memeroleh makanan ini?"  Pelayan menjawab, "Aku bersikap seperti dukun dan meramalkan masa depan kepada seseorang di masyarakat yang masih bodoh. Kemudian sebagai gantinya ia memberikan makanan ini kepadaku."  Abu Bakar pun terkejut dan langsung memasukkan jari-jarinya ke dalam mulutnya supaya bisa memuntahkan makanan yang sudah terlanjur masuk ke dalam perutnya itu.  "Hampir saja engkau membinasakanku wahai pelayan!" katanya dengan nada marah. "Ya Allah, ampunilah aku atas keringat yang bercampur darah yang telah aku minum," lanjutnya.  Sayangnya, Abu Bakar tidak bisa lagi mengeluarkan semua makanan dan minuman yang sudah masuk ke dalam perutnya. Dia pun bertanya, apakah semua yang dilakukan pelayannya ini semata-mata untuk mendapatkan makanan?  Abu Bakar pun mengatakan, jika dia pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka tempat terbaiknya."  Selain itu Allah pun berfirman: "Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim 6:66).  Dari penjelasan di atas menerangkan, jika sesuatu yang haram dan masuk ke dalam tubuh, maka tidak akan diridhai Allah sehingga hidup pun tidak akan berkah karena adanya dosa yang menyelimuti.  Khususnya dalam menjaga perut. Rasulullah pun selalu selektif terhadap makanan yang akan disantapnya, tidak akan makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.    Referensi : Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram

Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram. Sahabat Rasulullah, Abu Bakar ash-Shidiq, merupakan pria yang sangat menjaga kehalalan dalam hidupnya. Beliau sangat menghindari minuman dan makanan haram.

Ia tak akan pernah mau memakai pakaian yang diperoleh secara haram. Ia juga tidak mau menyimpan harta benda terkecuali diperoleh dengan jalan halal sehingga Allah pun meridhainya. Oleh karena itu ia sangat menghindari makanan haram.

Dikutip dari buku The Miracle of Yatim yang ditulis Abdul Hakim El Hamidy. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, Abu Bakar menanyakan apa-apa yang dihidangkan oleh pelayannya.

Namun pada suatu hari Abu Bakar menyantap sejumlah hidangan yang telah diberikan oleh pelayannya tanpa menanyakan apa-apa terlebih dahulu. Pelayan Abu Bakar pun merasa heran karena untuk pertama kalinya, tuannya tidak menanyakan dulu soal makanan dan minuman yang telah disiapkannya.

Lalu pelayan itu pun bertanya, "Wahai tuanku, setiap hari engkau menanyakan makanan yang aku hidangkan, tetapi mengapa hari ini engkau tidak menanyakannya?"

Kemudian Abu Bakar pun langsung menghentikan mengunyah makanan yang tengah disantapnya, dan bertanya, "Aku telah dicekam rasa lapar, jadi dari mana engkau memeroleh makanan ini?"

Pelayan menjawab, "Aku bersikap seperti dukun dan meramalkan masa depan kepada seseorang di masyarakat yang masih bodoh. Kemudian sebagai gantinya ia memberikan makanan ini kepadaku."

Abu Bakar pun terkejut dan langsung memasukkan jari-jarinya ke dalam mulutnya supaya bisa memuntahkan makanan yang sudah terlanjur masuk ke dalam perutnya itu.

"Hampir saja engkau membinasakanku wahai pelayan!" katanya dengan nada marah. "Ya Allah, ampunilah aku atas keringat yang bercampur darah yang telah aku minum," lanjutnya.

Sayangnya, Abu Bakar tidak bisa lagi mengeluarkan semua makanan dan minuman yang sudah masuk ke dalam perutnya. Dia pun bertanya, apakah semua yang dilakukan pelayannya ini semata-mata untuk mendapatkan makanan?

Abu Bakar pun mengatakan, jika dia pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka tempat terbaiknya."

Selain itu Allah pun berfirman: "Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim 6:66).

Dari penjelasan di atas menerangkan, jika sesuatu yang haram dan masuk ke dalam tubuh, maka tidak akan diridhai Allah sehingga hidup pun tidak akan berkah karena adanya dosa yang menyelimuti.

Khususnya dalam menjaga perut. Rasulullah pun selalu selektif terhadap makanan yang akan disantapnya, tidak akan makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.


Referensi : Kisah Abu Bakar Makan Makanan Haram