Rabu, 28 September 2022

Sering Mengalami Kedutan Mata Kiri Atas? Mari Ketahui Arti dan Penyebabnya

Dalam istilah medis kedutan mata kiri atas atau myokymia merupakan kejang pada otot kelopak mata yang terjadi berulang-ulang dan secara tidak sengaja. Kedutan ini terjadi pada kelopak mata, area alis hingga sudut mata. Kedutan mata kiri atas bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti kelelahan atau stres.  Kedutan mata kiri atas sering dikaitkan dengan mitos akan bertemu dengan sanak saudara yang telah berpisah sejak lama. Mitos ini dikenal dalam primbon jawa. Kedutan mata kiri atas juga dikenal dalam bidang kedokteran dengan istilah myokymia.   Kedutan mata kiri atas bisa dialami dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Kedutan mata kiri atas bisa Anda rasakan ketika ada getaran pada area kelopak mata dan terjadi berulang hingga tidak terkendali. Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya perlu berhati-hati dan segera mencari tahu karena bisa jadi pertanda adanya penyakit dalam tubuh Anda.  Apa itu Kedutan Mata Kiri Atas? Dalam istilah medis kedutan mata kiri atas atau myokymia merupakan kejang pada otot kelopak mata yang terjadi berulang-ulang dan secara tidak sengaja. Kedutan ini terjadi pada kelopak mata, area alis hingga sudut mata. Kedutan mata kiri atas bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti kelelahan atau stres.  Menurut primbon jawa arti kedutan mata kiri atas bisa di artikan berdasarkan letak kedutannya. Jika kedutan terjadi pada sudut mata kiri atas dipercaya akan bertemu dengan sanak saudara yang telah lama berpisah. Adapun kedutan pada alis kiri atas memiliki arti akan mendapat keberuntungan dan bisa dijadikan sebagai sugesti untuk memikirkan hal-hal yang positif. Sedangkan kedutan pada kelopak kiri memberi pertanda kurang menyenangkan misalnya akan mendapat berita kehilangan. Adapun kedutan bola mata kiri diartikan akan mendapat kabar bahagia, misalnya tercapainya keinginan.   Penyebab Kedutan Mata Kiri Atas Kedutan mata kiri atas menurut pendapat medis bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang sedang Anda alami jika diikuti dengan beberapa gejala lainya. Namun kedutan mata kiri atas, bisa juga  terjadi karena sejumlah aktivitas yang membuat Anda merasa lelah dan stres, sehingga Anda tidak perlu cemas karena bisa hilang seiring waktu. Berikut beberapa penyebab kedutan mata kiri atas yang perlu Anda ketahui:  Terlalu Lama Bermain Gadget Salah satu penyebab kedutan mata kiri atas adalah terlalu lama bermain gadget. Terlalu asyik bermain gadget biasanya dialami oleh Anda yang senang scroll Instagram dalam beberapa jam atau bahkan bermain game hingga lupa waktu. Tidak hanya gadget, terlalu lama bekerja di depan komputer juga bisa menyebabkan kedutan mata kiri atas  Kelelahan dan Kurang Tidur Kelelahan dan kurang tidur bisa menyebabkan kedutan mata kiri atas, jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya beristirahat sejenak untuk mengistirahatkan mata Anda, karena bisa jadi mata Anda terlalu lelah dan kurang tidur. Mata lelah dan kurang tidur tidak baik bagi kesehatan, jika terus dipaksakan untuk bekerja. Selain menyebabkan kantung mata menghitam dan membesar, kelelahan pada mata akan semakin menumpuk jika Anda mengalami stres, sehingga menimbulkan kedutan pada mata kiri atas.  Menggunakan Obat-Obatan Penyebab kedutan mata kiri atas selanjutnya adalah penggunaan obat-obatan antipsikotik dan antiepileptic yang mampu  menimbulkan efek samping pada saraf dan otot mata menegang atau tremor. Penggunaan obat diuretik juga bisa menyebabkan tubuh Anda kekurangan magnesium, magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang kinerja saraf dan otot pada mata.  Multiple Sclerosis (MS) Multiple Sclerosis adalah penyakit yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh tidak normal dan mempengaruhi sistem saraf pusat, otot serta saraf tulang belakang. Jika dibandingkan dengan pria, penyakit ini banyak dialami oleh wanita. Bagi Anda yang mengalami kondisi ini sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena bisa menyebabkan gangguan penglihatan, lumpuh hingga cacat. Salah satu gejala yang bisa Anda rasakan adalah adanya kedutan mata kiri atas.   Dystonia Dystonia merupakan penyakit yang sangat langka dan tercatat hanya dialami oleh 1% populasi manusia. Penyakit dystonia menyebabkan otot berkontraksi secara berulang dengan sendirinya, dimana salah satu gejalanya adalah adanya kedutan mata kiri atas.  Kedutan mata tidak selalu menandakan adanya penyakit, namun Anda juga perlu waspada karena bisa jadi gejala penyakit, sehingga jika Anda mengalami kedutan pada mata, coba Anda ingat kembali apakah Anda kurang tidur, merasa lelah atau stres. Jika disertai gejala lain sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Dalam istilah medis kedutan mata kiri atas atau myokymia merupakan kejang pada otot kelopak mata yang terjadi berulang-ulang dan secara tidak sengaja. Kedutan ini terjadi pada kelopak mata, area alis hingga sudut mata. Kedutan mata kiri atas bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti kelelahan atau stres.

Kedutan mata kiri atas sering dikaitkan dengan mitos akan bertemu dengan sanak saudara yang telah berpisah sejak lama. Mitos ini dikenal dalam primbon jawa. Kedutan mata kiri atas juga dikenal dalam bidang kedokteran dengan istilah myokymia. 

Kedutan mata kiri atas bisa dialami dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Kedutan mata kiri atas bisa Anda rasakan ketika ada getaran pada area kelopak mata dan terjadi berulang hingga tidak terkendali. Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya perlu berhati-hati dan segera mencari tahu karena bisa jadi pertanda adanya penyakit dalam tubuh Anda.

Apa itu Kedutan Mata Kiri Atas?

Dalam istilah medis kedutan mata kiri atas atau myokymia merupakan kejang pada otot kelopak mata yang terjadi berulang-ulang dan secara tidak sengaja. Kedutan ini terjadi pada kelopak mata, area alis hingga sudut mata. Kedutan mata kiri atas bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti kelelahan atau stres.

Menurut primbon jawa arti kedutan mata kiri atas bisa di artikan berdasarkan letak kedutannya. Jika kedutan terjadi pada sudut mata kiri atas dipercaya akan bertemu dengan sanak saudara yang telah lama berpisah. Adapun kedutan pada alis kiri atas memiliki arti akan mendapat keberuntungan dan bisa dijadikan sebagai sugesti untuk memikirkan hal-hal yang positif. Sedangkan kedutan pada kelopak kiri memberi pertanda kurang menyenangkan misalnya akan mendapat berita kehilangan. Adapun kedutan bola mata kiri diartikan akan mendapat kabar bahagia, misalnya tercapainya keinginan. 

Penyebab Kedutan Mata Kiri Atas

Kedutan mata kiri atas menurut pendapat medis bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang sedang Anda alami jika diikuti dengan beberapa gejala lainya. Namun kedutan mata kiri atas, bisa juga  terjadi karena sejumlah aktivitas yang membuat Anda merasa lelah dan stres, sehingga Anda tidak perlu cemas karena bisa hilang seiring waktu. Berikut beberapa penyebab kedutan mata kiri atas yang perlu Anda ketahui:

  1. Terlalu Lama Bermain Gadget

Salah satu penyebab kedutan mata kiri atas adalah terlalu lama bermain gadget. Terlalu asyik bermain gadget biasanya dialami oleh Anda yang senang scroll Instagram dalam beberapa jam atau bahkan bermain game hingga lupa waktu. Tidak hanya gadget, terlalu lama bekerja di depan komputer juga bisa menyebabkan kedutan mata kiri atas

  1. Kelelahan dan Kurang Tidur

Kelelahan dan kurang tidur bisa menyebabkan kedutan mata kiri atas, jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya beristirahat sejenak untuk mengistirahatkan mata Anda, karena bisa jadi mata Anda terlalu lelah dan kurang tidur. Mata lelah dan kurang tidur tidak baik bagi kesehatan, jika terus dipaksakan untuk bekerja. Selain menyebabkan kantung mata menghitam dan membesar, kelelahan pada mata akan semakin menumpuk jika Anda mengalami stres, sehingga menimbulkan kedutan pada mata kiri atas.

  1. Menggunakan Obat-Obatan

Penyebab kedutan mata kiri atas selanjutnya adalah penggunaan obat-obatan antipsikotik dan antiepileptic yang mampu  menimbulkan efek samping pada saraf dan otot mata menegang atau tremor. Penggunaan obat diuretik juga bisa menyebabkan tubuh Anda kekurangan magnesium, magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang kinerja saraf dan otot pada mata.

  1. Multiple Sclerosis (MS)

Multiple Sclerosis adalah penyakit yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh tidak normal dan mempengaruhi sistem saraf pusat, otot serta saraf tulang belakang. Jika dibandingkan dengan pria, penyakit ini banyak dialami oleh wanita. Bagi Anda yang mengalami kondisi ini sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena bisa menyebabkan gangguan penglihatan, lumpuh hingga cacat. Salah satu gejala yang bisa Anda rasakan adalah adanya kedutan mata kiri atas. 

  1. Dystonia

Dystonia merupakan penyakit yang sangat langka dan tercatat hanya dialami oleh 1% populasi manusia. Penyakit dystonia menyebabkan otot berkontraksi secara berulang dengan sendirinya, dimana salah satu gejalanya adalah adanya kedutan mata kiri atas.

Kedutan mata tidak selalu menandakan adanya penyakit, namun Anda juga perlu waspada karena bisa jadi gejala penyakit, sehingga jika Anda mengalami kedutan pada mata, coba Anda ingat kembali apakah Anda kurang tidur, merasa lelah atau stres. Jika disertai gejala lain sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Referensi : Sering Mengalami Kedutan Mata Kiri Atas? Mari Ketahui Arti dan Penyebabnya




Banyak yang masih kurang memahami dalam membedakan kata ujian dan adzab, yang ditinjau dari sudut pandang musibah atau cobaan secara umum. Kedua kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang jauh berbeda, dan menimpa orang yang berbeda pula, meskipun sama-sama terkena musibah atau cobaan.  Yang terkadang manusia sering mengeluh ketika ditimpa musibah atau cobaan. Ada yang bilang, “Allah tak adil, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap saja miskin selamanya”. Ungkapan ini sering dilontarkan sebagai bentuk kekesalan atas kekurangan yang ada pada diri manusia, terutama segala hal yang berkaitan dengan ekonomi ataupun yang lainnya.  Sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajat ketaqwaannya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala musibah, ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat,  juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.  Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik maka ia akan selalu berusaha dan berdo’a serta selalu berpikiran positif kepada-Nya. Ketika seorang hamba bisa memahami antara kedua kata tersebut, sebenarnya manusia itu bisa memahami, mereka itu sedang di uji atau diberikan adzab.  Ujian Ujian merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dan rajin beribadah. Dengan tujuan untuk menguji ke istiqomahanmu dan menguatkan keyakinannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa kita jangan mengaku dulu beriman sebelum kita diberikan ujian yang berat, seperti sakit, kurangnya harta, takut akan kelaparan, fitnahan, cacian, makian dan sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”(QS. Al-Anbiya: 35)  Duniaini adalah medan perjuangan seorang mukmin untuk menjadikan manusia sebaik-baik hamba, yang dinilai dari amalnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.   “Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2).  Syarat agar lulus dalam ujian yang diberikan AllahSubhanahu wa Ta'ala,  kita harus ikhlas menerimanya dan sabar serta tawakal dalam menjalani semua ujian yang diterimakan. Meskipun sangat berat, tapi kita tidak meninggalkan ibadah, amal sholeh dan justru kita semakin giat lagi beribadahnya. Kita juga tidak boleh kesal ketika menerima ujian dan seharusnya bersyukur karena Allah Subhanahu wa Ta'ala  masih menganggap kita sebagai hamba-Nya dengan cara diberikan ujian. Tapi jika sebaliknya, ketika kita tidak beribadah dan ingkar ketika mendapatkan ujian, berarti kita gagal.     Adzab Adzab adalah cobaan yang menimpa orang-orang yang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tujuannya yaitu sebagai peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi beribadah kepada-Nya, serta menyesali segala perbuatannya.  Sebagai seorang muslim, tentu kita yakin dengan adzab dan nikmat di kubur. Hukum asalnya adzab dan nikmat kubur ini adalah perkara yang ghaib, meskipun hal ini adalah perkara ghaib, kita sebagai orang yang beriman tetap meyakini dan membenarkan adzab dan nikmat kubur. Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min : 45-46.   “Dan Fir’aun beserta pengikutnya dikepung oleh adzab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada mereka): “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.”  Jadi ketika kamu sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang musibah, jangan sebut itu ujian, tapi itu adalah adzab sekaligus peringatan buat kamu. Masih untung kalau kamu diberi kesempatan hidup karena masih ada waktu untuk memperbaiki diri, tapi jika sudah tidak diberi kesempatan lagi, bagaimana nasib kita kelak di akhirat nanti.  Namun ada kesamaan antara adzab dan ujian, yaitu dua hal ini sama-sama bentuk kasih sayang Allah kepada kita agar selalu senantiasa beribadah dan beramal sholeh kepada-Nyam jangan pernah melupakanNya dan hobi untuk berbuat kebaikan, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Allah memberikan kamu peringatan dengan memberikan musibah, cobaan dan ujian agar kamu bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Apakah itu bukan bentuk kasih sayang Allah?, kepada kita karena kita sudah diingatkan, dan sebenarnya peringatan yang disampaikan Allah kepada hambanya sudah sangat banyak, namun terkadang manusia enggan untuk memahami dan menyadarinya. Allah Subhanahu wa Ta'alamengingatkan kita dalam firman-Nya.  “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7).Banyak yang masih kurang memahami dalam membedakan kata ujian dan adzab, yang ditinjau dari sudut pandang musibah atau cobaan secara umum. Kedua kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang jauh berbeda, dan menimpa orang yang berbeda pula, meskipun sama-sama terkena musibah atau cobaan.  Yang terkadang manusia sering mengeluh ketika ditimpa musibah atau cobaan. Ada yang bilang, “Allah tak adil, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap saja miskin selamanya”. Ungkapan ini sering dilontarkan sebagai bentuk kekesalan atas kekurangan yang ada pada diri manusia, terutama segala hal yang berkaitan dengan ekonomi ataupun yang lainnya.  Sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajat ketaqwaannya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala musibah, ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat,  juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.  Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik maka ia akan selalu berusaha dan berdo’a serta selalu berpikiran positif kepada-Nya. Ketika seorang hamba bisa memahami antara kedua kata tersebut, sebenarnya manusia itu bisa memahami, mereka itu sedang di uji atau diberikan adzab.  Ujian Ujian merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dan rajin beribadah. Dengan tujuan untuk menguji ke istiqomahanmu dan menguatkan keyakinannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa kita jangan mengaku dulu beriman sebelum kita diberikan ujian yang berat, seperti sakit, kurangnya harta, takut akan kelaparan, fitnahan, cacian, makian dan sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”(QS. Al-Anbiya: 35)  Duniaini adalah medan perjuangan seorang mukmin untuk menjadikan manusia sebaik-baik hamba, yang dinilai dari amalnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.   “Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2).  Syarat agar lulus dalam ujian yang diberikan AllahSubhanahu wa Ta'ala,  kita harus ikhlas menerimanya dan sabar serta tawakal dalam menjalani semua ujian yang diterimakan. Meskipun sangat berat, tapi kita tidak meninggalkan ibadah, amal sholeh dan justru kita semakin giat lagi beribadahnya. Kita juga tidak boleh kesal ketika menerima ujian dan seharusnya bersyukur karena Allah Subhanahu wa Ta'ala  masih menganggap kita sebagai hamba-Nya dengan cara diberikan ujian. Tapi jika sebaliknya, ketika kita tidak beribadah dan ingkar ketika mendapatkan ujian, berarti kita gagal.     Adzab Adzab adalah cobaan yang menimpa orang-orang yang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tujuannya yaitu sebagai peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi beribadah kepada-Nya, serta menyesali segala perbuatannya.  Sebagai seorang muslim, tentu kita yakin dengan adzab dan nikmat di kubur. Hukum asalnya adzab dan nikmat kubur ini adalah perkara yang ghaib, meskipun hal ini adalah perkara ghaib, kita sebagai orang yang beriman tetap meyakini dan membenarkan adzab dan nikmat kubur. Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min : 45-46.   “Dan Fir’aun beserta pengikutnya dikepung oleh adzab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada mereka): “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.”  Jadi ketika kamu sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang musibah, jangan sebut itu ujian, tapi itu adalah adzab sekaligus peringatan buat kamu. Masih untung kalau kamu diberi kesempatan hidup karena masih ada waktu untuk memperbaiki diri, tapi jika sudah tidak diberi kesempatan lagi, bagaimana nasib kita kelak di akhirat nanti.  Namun ada kesamaan antara adzab dan ujian, yaitu dua hal ini sama-sama bentuk kasih sayang Allah kepada kita agar selalu senantiasa beribadah dan beramal sholeh kepada-Nyam jangan pernah melupakanNya dan hobi untuk berbuat kebaikan, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Allah memberikan kamu peringatan dengan memberikan musibah, cobaan dan ujian agar kamu bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Apakah itu bukan bentuk kasih sayang Allah?, kepada kita karena kita sudah diingatkan, dan sebenarnya peringatan yang disampaikan Allah kepada hambanya sudah sangat banyak, namun terkadang manusia enggan untuk memahami dan menyadarinya. Allah Subhanahu wa Ta'alamengingatkan kita dalam firman-Nya.  “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7)., Banyak yang masih kurang memahami dalam membedakan kata ujian dan adzab, yang ditinjau dari sudut pandang musibah atau cobaan secara umum. Kedua kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang jauh berbeda, dan menimpa orang yang berbeda pula, meskipun sama-sama terkena musibah atau cobaan.  Yang terkadang manusia sering mengeluh ketika ditimpa musibah atau cobaan. Ada yang bilang, “Allah tak adil, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap saja miskin selamanya”. Ungkapan ini sering dilontarkan sebagai bentuk kekesalan atas kekurangan yang ada pada diri manusia, terutama segala hal yang berkaitan dengan ekonomi ataupun yang lainnya.  Sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajat ketaqwaannya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala musibah, ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat,  juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.  Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik maka ia akan selalu berusaha dan berdo’a serta selalu berpikiran positif kepada-Nya. Ketika seorang hamba bisa memahami antara kedua kata tersebut, sebenarnya manusia itu bisa memahami, mereka itu sedang di uji atau diberikan adzab.  Ujian Ujian merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dan rajin beribadah. Dengan tujuan untuk menguji ke istiqomahanmu dan menguatkan keyakinannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa kita jangan mengaku dulu beriman sebelum kita diberikan ujian yang berat, seperti sakit, kurangnya harta, takut akan kelaparan, fitnahan, cacian, makian dan sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”(QS. Al-Anbiya: 35)  Duniaini adalah medan perjuangan seorang mukmin untuk menjadikan manusia sebaik-baik hamba, yang dinilai dari amalnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.   “Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2).  Syarat agar lulus dalam ujian yang diberikan AllahSubhanahu wa Ta'ala,  kita harus ikhlas menerimanya dan sabar serta tawakal dalam menjalani semua ujian yang diterimakan. Meskipun sangat berat, tapi kita tidak meninggalkan ibadah, amal sholeh dan justru kita semakin giat lagi beribadahnya. Kita juga tidak boleh kesal ketika menerima ujian dan seharusnya bersyukur karena Allah Subhanahu wa Ta'ala  masih menganggap kita sebagai hamba-Nya dengan cara diberikan ujian. Tapi jika sebaliknya, ketika kita tidak beribadah dan ingkar ketika mendapatkan ujian, berarti kita gagal.     Adzab Adzab adalah cobaan yang menimpa orang-orang yang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tujuannya yaitu sebagai peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi beribadah kepada-Nya, serta menyesali segala perbuatannya.  Sebagai seorang muslim, tentu kita yakin dengan adzab dan nikmat di kubur. Hukum asalnya adzab dan nikmat kubur ini adalah perkara yang ghaib, meskipun hal ini adalah perkara ghaib, kita sebagai orang yang beriman tetap meyakini dan membenarkan adzab dan nikmat kubur. Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min : 45-46.   “Dan Fir’aun beserta pengikutnya dikepung oleh adzab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada mereka): “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.”  Jadi ketika kamu sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang musibah, jangan sebut itu ujian, tapi itu adalah adzab sekaligus peringatan buat kamu. Masih untung kalau kamu diberi kesempatan hidup karena masih ada waktu untuk memperbaiki diri, tapi jika sudah tidak diberi kesempatan lagi, bagaimana nasib kita kelak di akhirat nanti.  Namun ada kesamaan antara adzab dan ujian, yaitu dua hal ini sama-sama bentuk kasih sayang Allah kepada kita agar selalu senantiasa beribadah dan beramal sholeh kepada-Nyam jangan pernah melupakanNya dan hobi untuk berbuat kebaikan, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Allah memberikan kamu peringatan dengan memberikan musibah, cobaan dan ujian agar kamu bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Apakah itu bukan bentuk kasih sayang Allah?, kepada kita karena kita sudah diingatkan, dan sebenarnya peringatan yang disampaikan Allah kepada hambanya sudah sangat banyak, namun terkadang manusia enggan untuk memahami dan menyadarinya. Allah Subhanahu wa Ta'alamengingatkan kita dalam firman-Nya.  “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7).
Banyak yang masih kurang memahami dalam membedakan kata ujian dan adzab, yang ditinjau dari sudut pandang musibah atau cobaan secara umum. Kedua kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang jauh berbeda, dan menimpa orang yang berbeda pula, meskipun sama-sama terkena musibah atau cobaan.

Yang terkadang manusia sering mengeluh ketika ditimpa musibah atau cobaan. Ada yang bilang, “Allah tak adil, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap saja miskin selamanya”. Ungkapan ini sering dilontarkan sebagai bentuk kekesalan atas kekurangan yang ada pada diri manusia, terutama segala hal yang berkaitan dengan ekonomi ataupun yang lainnya.

Sebenarnya, manusia akan naik pangkat dan derajat ketaqwaannya di hadapan Allah bila mereka kuat dalam menghadapi segala musibah, ujian dan cobaan dalam kehidupan ini. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: “Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ujian berat,  juga mencatat segala usaha sebagai bentuk ibadah dan mengujinya dengan berbagai macam cobaan. Tujuannya adalah agar manusia tak memiliki hati yang sombong, selalu rendah hati, juga sebagai kunci mendapatkankan anugerahnya dan membuka pintu pengampunan-Nya.

Bila manusia memahami segala cobaan hidup yang ia rasakan merupakan proses pendewasaan diri agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik maka ia akan selalu berusaha dan berdo’a serta selalu berpikiran positif kepada-Nya. Ketika seorang hamba bisa memahami antara kedua kata tersebut, sebenarnya manusia itu bisa memahami, mereka itu sedang di uji atau diberikan adzab.

Ujian

Ujian merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dan rajin beribadah. Dengan tujuan untuk menguji ke istiqomahanmu dan menguatkan keyakinannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa kita jangan mengaku dulu beriman sebelum kita diberikan ujian yang berat, seperti sakit, kurangnya harta, takut akan kelaparan, fitnahan, cacian, makian dan sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”(QS. Al-Anbiya: 35)

Duniaini adalah medan perjuangan seorang mukmin untuk menjadikan manusia sebaik-baik hamba, yang dinilai dari amalnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala, berfirman.

 “Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2).

Syarat agar lulus dalam ujian yang diberikan AllahSubhanahu wa Ta'ala,  kita harus ikhlas menerimanya dan sabar serta tawakal dalam menjalani semua ujian yang diterimakan. Meskipun sangat berat, tapi kita tidak meninggalkan ibadah, amal sholeh dan justru kita semakin giat lagi beribadahnya. Kita juga tidak boleh kesal ketika menerima ujian dan seharusnya bersyukur karena Allah Subhanahu wa Ta'ala  masih menganggap kita sebagai hamba-Nya dengan cara diberikan ujian. Tapi jika sebaliknya, ketika kita tidak beribadah dan ingkar ketika mendapatkan ujian, berarti kita gagal.

 

Adzab

Adzab adalah cobaan yang menimpa orang-orang yang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tujuannya yaitu sebagai peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi beribadah kepada-Nya, serta menyesali segala perbuatannya.

Sebagai seorang muslim, tentu kita yakin dengan adzab dan nikmat di kubur. Hukum asalnya adzab dan nikmat kubur ini adalah perkara yang ghaib, meskipun hal ini adalah perkara ghaib, kita sebagai orang yang beriman tetap meyakini dan membenarkan adzab dan nikmat kubur. Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min : 45-46.

 “Dan Fir’aun beserta pengikutnya dikepung oleh adzab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada mereka): “Masukkan Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.”

Jadi ketika kamu sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang musibah, jangan sebut itu ujian, tapi itu adalah adzab sekaligus peringatan buat kamu. Masih untung kalau kamu diberi kesempatan hidup karena masih ada waktu untuk memperbaiki diri, tapi jika sudah tidak diberi kesempatan lagi, bagaimana nasib kita kelak di akhirat nanti.

Namun ada kesamaan antara adzab dan ujian, yaitu dua hal ini sama-sama bentuk kasih sayang Allah kepada kita agar selalu senantiasa beribadah dan beramal sholeh kepada-Nyam jangan pernah melupakanNya dan hobi untuk berbuat kebaikan, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah memberikan kamu peringatan dengan memberikan musibah, cobaan dan ujian agar kamu bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Apakah itu bukan bentuk kasih sayang Allah?, kepada kita karena kita sudah diingatkan, dan sebenarnya peringatan yang disampaikan Allah kepada hambanya sudah sangat banyak, namun terkadang manusia enggan untuk memahami dan menyadarinya. Allah Subhanahu wa Ta'alamengingatkan kita dalam firman-Nya.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7).