Kamis, 15 September 2022

Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Ujian dari Allah Swt

Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Ujian dari Allah Swt. Dunia sejatinya adalah tempat bagi manusia menjalani berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah SWT. Sebagai orang yang beriman kepada-Nya, kita pun diperintahkan untuk senantiasa bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian-ujian tersebut. Pesan Allah itulah yang dibahas secara terperinci oleh Ustaz Djazuli Ruhan Basyir dalam kajian rutin yang digelar Majelis Taklim Babussalam di Masjid at-Taqwa Kompleks Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa ada tiga macam ujian yang dihadapi manusia di dunia ini, yaitu ujian kesulitan, kesenangan, dan kesalahan. Ujian kesulitan dapat muncul dalam bentuk kekurangan harta, kelaparan, penyakit, dan musibah-musibah lainnya. Sementara, ujian kesenangan dapat berupa harta yang banyak, istri yang cantik, dan kedudukan sosial yang tinggi.  "Di antara ketiga ujian itu, ujian kesulitan adalah yang paling ringan. Mengapa demikian? Karena ujian tersebut tidak hanya dialami oleh orang-orang beriman, tetapi juga orang kafir," ujar Dzajuli.  Dia mengatakan, banyak manusia yang berhasil menjalani ujian kesulitan dengan baik, meskipun mereka tidak beriman kepada Allah SWT. Tetapi, sedikit sekali orang kafir yang mampu melewati ujian kesalahan disebabkan tidak adanya petunjuk yang mereka dapatkan dari Allah SWT. Akibatnya mereka terus mengulangi kesalahan dan dosa yang sama dari waktu ke waktu.  "Begitu juga halnya dengan ujian kesenangan. Tidak sedikit manusia yang terlena oleh berbagai kesenangan dunia yang mereka rasakan sehingga mereka pun lupa kepada Allah SWT," katanya. Dzajuli menjelaskan, dalam surah at-Taghabun ayat 11 disebutkan bahwa setiap musibah yang datang adalah ujian bagi kaum mukmin. Sementara, pada ayat 15 surah itu dikatakan, harta dan anak-anak juga bisa menjadi ujian bagi orang-orang beriman.  Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, ada beberapa sikap yang harus dilakukan seorang mukmin. Pertama, tetap merasa yakin atau optimistis bahwa akan datang pertolongan Allah kepada kita. Kedua, segera mengucapkan innaa lillaahi wainnaa ilaihi rajiuun setiap kali mendapat musibah. Sikap selanjutnya adalah bertawakal kepada Allah.  Dzajuli menuturkan, tawakal menjadi salah satu syarat bagi seseorang mendapat pertolongan Allah. Untuk itu, ada empat hal yang mesti kita perhatikan saat bertawakal. Pertama, jangan menyandarkan hati kepada selain Allah. "Jika kita menyandarkan hati kepada selain Allah saat menghadapi satu masalah atau musibah, pertolongan Allah akan semakin jauh dari kita," ujarnya.  Kedua, dalam bertawakal, jangan melakukan ikhtiar dengan mudarat yang lebih besar daripada manfaat. Berikutnya, menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara yang syar'i, bukan dengan cara yang haram. "Misalnya, ketika seorang istri menghadapi suatu masalah dengan suaminya, dia dianjurkan untuk melakukan shalat hajat, meminta pertolongan kepada Allah supaya diberikan jalan keluar yang terbaik. Bukan malah mencari pelarian dengan curhat atau menceritakan persoalan rumah tangganya dengan lelaki lain," kata Djazuli mencontohkan.  Terakhir, ketika bertawakal, kita harus berserah diri sepenuhnya kepada Allah dari awal hingga berakhirnya urusan. "Dengan berserah diri kepada Allah, kita akan menjadi tenang sehingga dapat menerima apa pun hasil ikhtiar dengan lapang dada. Karena itu, jangan setengah-setengah dalam memasrahkan diri kepada Allah," ujar Dzajuli.  Wakil Koordinator MT Babussalam Indra Ummu Ihsan mengatakan, saat ini usia majelis taklim yang ia kelola sudah lebih dari 14 tahun. Sejak berdirinya hingga sekarang, komunitas itu rutin menggelar kajian Islam setiap Selasa. Dalam sebulan, pertemuan yang diadakan MT Babussalam bisa berlangsung empat hingga lima kali.  Untuk Selasa pertama, kata Indra, yang tampil sebagai pemateri adalah Ustaz Djazuli Ruhan Basyir. Adapun topik yang dibahas dalam setiap pertemuan pertama itu seputar tafsir Alquran. Selanjutnya, untuk Selasa kedua, MT Babussalam menghadirkan Ustaz Firanda Andirja sebagai penceramah. Adapun topik yang dibahas dalam setiap pertemuan kedua tersebut tentang sejarah Nabi SAW (sirah nabawiyah).  "Untuk kajian pada Selasa pertama dan kedua, pertemuan diadakan di Masjid at-Taqwa Kompleks Taman Bunga Wiladatika Cibubur," kata Indra. Berikutnya, untuk Selasa ketiga, yang tampil sebagai pemateri adalah Ustaz Najmi Umar Bakar. Setiap pertemuan ketiga itu, topik yang dibahas adalah seputar fikih. Sementara, untuk Selasa keempat, MT Babussalam menghadirkan Ustaz Badrusalam sebagai penceramah. Adapun topik yang dibahas pada pertemuan keempat itu adalah mengenai hadis Nabi SAW.  "Untuk kajian pada Selasa ketiga dan keempat, pertemuan diselenggarakan di masjid lain yang masih berada di kawasan Cibubur. Dan jika ada Selasa kelima, kami juga menghadirkan Ustaz Azhar bin Seff untuk membahas adabul mufrad atau adab bertutur kata dalam Islam," ujar Indra.

Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Ujian dari Allah Swt. 
Dunia sejatinya adalah tempat bagi manusia menjalani berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah SWT. Sebagai orang yang beriman kepada-Nya, kita pun diperintahkan untuk senantiasa bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian-ujian tersebut. Pesan Allah itulah yang dibahas secara terperinci oleh Ustaz Djazuli Ruhan Basyir dalam kajian rutin yang digelar Majelis Taklim Babussalam di Masjid at-Taqwa .

Pada kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa ada tiga macam ujian yang dihadapi manusia di dunia ini, yaitu ujian kesulitan, kesenangan, dan kesalahan. Ujian kesulitan dapat muncul dalam bentuk kekurangan harta, kelaparan, penyakit, dan musibah-musibah lainnya. Sementara, ujian kesenangan dapat berupa harta yang banyak, istri yang cantik, dan kedudukan sosial yang tinggi.

"Di antara ketiga ujian itu, ujian kesulitan adalah yang paling ringan. Mengapa demikian? Karena ujian tersebut tidak hanya dialami oleh orang-orang beriman, tetapi juga orang kafir," ujar Dzajuli.

Dia mengatakan, banyak manusia yang berhasil menjalani ujian kesulitan dengan baik, meskipun mereka tidak beriman kepada Allah SWT. Tetapi, sedikit sekali orang kafir yang mampu melewati ujian kesalahan disebabkan tidak adanya petunjuk yang mereka dapatkan dari Allah SWT. Akibatnya mereka terus mengulangi kesalahan dan dosa yang sama dari waktu ke waktu.

"Begitu juga halnya dengan ujian kesenangan. Tidak sedikit manusia yang terlena oleh berbagai kesenangan dunia yang mereka rasakan sehingga mereka pun lupa kepada Allah SWT," katanya. Dzajuli menjelaskan, dalam surah at-Taghabun ayat 11 disebutkan bahwa setiap musibah yang datang adalah ujian bagi kaum mukmin. Sementara, pada ayat 15 surah itu dikatakan, harta dan anak-anak juga bisa menjadi ujian bagi orang-orang beriman.

Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, ada beberapa sikap yang harus dilakukan seorang mukmin. Pertama, tetap merasa yakin atau optimistis bahwa akan datang pertolongan Allah kepada kita. Kedua, segera mengucapkan innaa lillaahi wainnaa ilaihi rajiuun setiap kali mendapat musibah. Sikap selanjutnya adalah bertawakal kepada Allah.

Dzajuli menuturkan, tawakal menjadi salah satu syarat bagi seseorang mendapat pertolongan Allah. Untuk itu, ada empat hal yang mesti kita perhatikan saat bertawakal. Pertama, jangan menyandarkan hati kepada selain Allah. "Jika kita menyandarkan hati kepada selain Allah saat menghadapi satu masalah atau musibah, pertolongan Allah akan semakin jauh dari kita," ujarnya.

Kedua, dalam bertawakal, jangan melakukan ikhtiar dengan mudarat yang lebih besar daripada manfaat. Berikutnya, menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara yang syar'i, bukan dengan cara yang haram. "Misalnya, ketika seorang istri menghadapi suatu masalah dengan suaminya, dia dianjurkan untuk melakukan shalat hajat, meminta pertolongan kepada Allah supaya diberikan jalan keluar yang terbaik. Bukan malah mencari pelarian dengan curhat atau menceritakan persoalan rumah tangganya dengan lelaki lain," kata Djazuli mencontohkan.

Terakhir, ketika bertawakal, kita harus berserah diri sepenuhnya kepada Allah dari awal hingga berakhirnya urusan. "Dengan berserah diri kepada Allah, kita akan menjadi tenang sehingga dapat menerima apa pun hasil ikhtiar dengan lapang dada. Karena itu, jangan setengah-setengah dalam memasrahkan diri kepada Allah," ujar Dzajuli.

Wakil Koordinator MT Babussalam Indra Ummu Ihsan mengatakan, saat ini usia majelis taklim yang ia kelola sudah lebih dari 14 tahun. Sejak berdirinya hingga sekarang, komunitas itu rutin menggelar kajian Islam setiap Selasa. Dalam sebulan, pertemuan yang diadakan MT Babussalam bisa berlangsung empat hingga lima kali.

Untuk Selasa pertama, kata Indra, yang tampil sebagai pemateri adalah Ustaz Djazuli Ruhan Basyir. Adapun topik yang dibahas dalam setiap pertemuan pertama itu seputar tafsir Alquran. Selanjutnya, untuk Selasa kedua, MT Babussalam menghadirkan Ustaz Firanda Andirja sebagai penceramah. Adapun topik yang dibahas dalam setiap pertemuan kedua tersebut tentang sejarah Nabi SAW (sirah nabawiyah).

"Untuk kajian pada Selasa pertama dan kedua, pertemuan diadakan di Masjid at-Taqwa Kompleks Taman Bunga Wiladatika Cibubur," kata Indra. Berikutnya, untuk Selasa ketiga, yang tampil sebagai pemateri adalah Ustaz Najmi Umar Bakar. Setiap pertemuan ketiga itu, topik yang dibahas adalah seputar fikih. Sementara, untuk Selasa keempat, MT Babussalam menghadirkan Ustaz Badrusalam sebagai penceramah. Adapun topik yang dibahas pada pertemuan keempat itu adalah mengenai hadis Nabi SAW.

"Untuk kajian pada Selasa ketiga dan keempat, pertemuan diselenggarakan di masjid lain yang masih berada di kawasan Cibubur. Dan jika ada Selasa kelima, kami juga menghadirkan Ustaz Azhar bin Seff untuk membahas adabul mufrad atau adab bertutur kata dalam Islam," ujar Indra.


Referensi : Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Ujian dari Allah Swt